Serang, Krajan.id – Sejumlah mahasiswa Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) Universitas Bina Bangsa (UNIBA) menunjukkan kepedulian mereka terhadap pelestarian budaya lokal melalui kerja sama dengan perajin anyaman bambu di Kelurahan Sukalaksana, Kecamatan Curug, Kota Serang, Banten.
Kegiatan ini berlangsung pada Jumat (16/7/2025) dan menjadi bagian dari program kerja bertema “Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Potensi Lokal Menuju Kemandirian Ekonomi.”
Dalam kegiatan tersebut, para mahasiswa terlihat aktif mempelajari teknik dan proses pembuatan berbagai kerajinan anyaman bambu seperti caping, tampah, dan tudung saji. Dengan antusias, mereka berinteraksi langsung dengan perajin lokal yang telah bertahun-tahun menggeluti kerajinan ini.
“Kami ingin mengenalkan kembali potensi lokal kepada generasi muda, terutama kerajinan tradisional yang sudah mulai ditinggalkan,” ujar salah satu mahasiswa peserta KKM.
Para perajin menyambut baik kedatangan mahasiswa. Dengan penuh semangat, mereka membagikan ilmu dan keterampilan yang telah diwariskan secara turun-temurun. Suasana kolaboratif antara mahasiswa dan warga menciptakan interaksi yang hangat dan produktif.
Baca Juga: Mahasiswa KKM 10 UNIBA Dorong Kemajuan Pendidikan Keagamaan di MDTA Nurul Islam Kaningan
Ketua kelompok KKM UNIBA menegaskan bahwa kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk mengenalkan budaya lokal kepada mahasiswa, tetapi juga sebagai bentuk nyata pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Ia menyampaikan bahwa hasil dokumentasi dan pembelajaran ini akan dipromosikan melalui media sosial dan platform digital guna memperluas jangkauan pasar produk kerajinan warga Sukalaksana.
“Kami akan membantu memasarkan produk-produk kerajinan ini secara digital agar dapat dikenal lebih luas, terutama oleh generasi muda yang lebih akrab dengan teknologi,” ujar ketua kelompok.
Tak hanya berdampak pada pelestarian budaya, kegiatan ini juga berpotensi mendongkrak ekonomi lokal. Para mahasiswa turut merancang strategi pemasaran digital dengan membuka akun marketplace serta membuat konten promosi untuk memperkenalkan produk anyaman ke audiens yang lebih luas.
Warga setempat menyatakan rasa syukur dan kebanggaan atas perhatian mahasiswa terhadap kearifan lokal. Salah seorang warga mengungkapkan, “Anak-anak muda seperti mereka harus sering turun ke masyarakat, biar tahu dan peduli dengan budaya sendiri.”
Baca Juga: Pendidikan Geografi UNS Gelar FGD SPAB di SMPN 1 Kerjo, Perkuat Kesiapsiagaan Sekolah Hadapi Longsor
Kegiatan ini menjadi contoh kolaborasi produktif antara dunia akademik dan masyarakat. Melalui pendekatan partisipatif, mahasiswa tidak hanya belajar dari masyarakat, tetapi juga memberi kontribusi nyata dalam pelestarian budaya sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi berbasis potensi lokal.
Diharapkan, sinergi seperti ini dapat terus dikembangkan di berbagai daerah lain, sebagai wujud kepedulian generasi muda terhadap warisan budaya dan upaya bersama membangun kemandirian ekonomi masyarakat.
Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.





