Lomba 17 Agustus di Kampung Bayak Jadi Simbol Kebersamaan dan Nasionalisme

Anak-anak Kampung Bayak dengan penuh semangat mengikuti lomba balap karung 17 Agustus, disaksikan warga yang antusias memberi dukungan. (doc. KKM 95 UNIBA)
Anak-anak Kampung Bayak dengan penuh semangat mengikuti lomba balap karung 17 Agustus, disaksikan warga yang antusias memberi dukungan. (doc. KKM 95 UNIBA)

Siremen, Krajan.id – Suasana kemeriahan tampak jelas di Kampung Bayak, Desa Siremen, pada Minggu (17/8/2025) pagi. Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia, pemuda Kampung Bayak bersama mahasiswa KKM 95 UNIBA sukses menggelar beragam lomba 17 Agustus yang disambut penuh antusias oleh masyarakat.

Sejak pagi, jalanan sekitar Kampung Bayak dipadati warga yang berbondong-bondong hadir, baik sebagai peserta maupun penonton. Anak-anak, remaja, hingga orang tua tampak larut dalam suasana meriah dengan semangat kebersamaan. Aneka perlombaan khas kemerdekaan seperti balap karung, makan kerupuk, tarik tambang, dan lomba kekompakan menjadi daya tarik utama yang mengundang sorak-sorai penonton.

Bacaan Lainnya

Momen paling mengundang tawa terjadi saat anak-anak mengikuti lomba balap karung dan makan kerupuk. Kelucuan mereka memicu gelak tawa dan tepuk tangan riuh dari warga yang menyaksikan. Tak kalah seru, para pemuda menampilkan kekompakan dalam lomba tarik tambang yang menegangkan sekaligus memperlihatkan semangat sportivitas.

Panitia Kampung Bayak dan KKM 95 Desa Siremen sukses menyelenggarakan lomba 17 Agustus yang berlangsung meriah dan penuh kebersamaan. (doc. KKM 95 UNIBA)
Panitia Kampung Bayak dan KKM 95 Desa Siremen sukses menyelenggarakan lomba 17 Agustus yang berlangsung meriah dan penuh kebersamaan. (doc. KKM 95 UNIBA)

Bagi warga, kegiatan ini bukan sekadar hiburan, melainkan sarana mempererat tali silaturahmi. Kolaborasi pemuda Kampung Bayak dan mahasiswa KKM 95 UNIBA Desa Siremen memberikan warna baru dalam perayaan tahun ini. Nuansa kekeluargaan terasa begitu kental, sejalan dengan semangat gotong royong yang menjadi ciri khas masyarakat Indonesia.

Salah satu panitia, Ahmad Fikri, mengungkapkan bahwa lomba 17 Agustus diadakan bukan hanya untuk menghibur masyarakat, tetapi juga untuk menanamkan nilai persatuan.

“Kami ingin menghadirkan perayaan yang meriah sekaligus bermakna. Lomba ini menjadi wadah menumbuhkan rasa cinta tanah air dan mempererat hubungan antarwarga,” ujarnya.

Harapan serupa juga disampaikan warga setempat. Mereka berharap kegiatan seperti ini bisa terus dilaksanakan setiap tahun sebagai bentuk mengenang perjuangan para pahlawan sekaligus memperkokoh semangat nasionalisme, khususnya bagi generasi muda.

Perayaan HUT ke-80 RI di Kampung Bayak pun menjadi bukti nyata bahwa semangat kemerdekaan tidak pernah pudar. Justru, nilai kebersamaan dan persaudaraan semakin tumbuh subur di tengah masyarakat, memperlihatkan bahwa nasionalisme tetap hidup di hati rakyat.

Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *