Magang Penuh Inovasi: Mahasiswa Radiologi Unair Eksplorasi Teknologi Diagnostik Terkini di RS PHC Surabaya

Mahasiswa melakukan hands on CT-Scan 128 Slice saat proses reconstruction pada hasil pemeriksaan CT-Scan Kepala (doc. pribadi)
Mahasiswa melakukan hands on CT-Scan 128 Slice saat proses reconstruction pada hasil pemeriksaan CT-Scan Kepala (doc. pribadi)

Surabaya, Krajan.id – Mahasiswa Program Studi D4 Teknologi Radiologi Pencitraan Universitas Airlangga (Unair) mendapatkan kesempatan emas untuk mengasah kompetensi dan profesionalisme melalui program magang intensif di RS IHC PHC Surabaya.

Berbeda dengan program magang konvensional, kegiatan ini bukan sekadar penempatan kerja, melainkan bagian dari strategi pendidikan klinik yang menekankan pada penerapan ilmu dalam konteks nyata menggunakan perangkat teknologi pencitraan medis terkini.

Bacaan Lainnya

Selama tiga bulan penuh, para mahasiswa berinteraksi langsung dengan peralatan berstandar rumah sakit rujukan nasional seperti MRI 1.5 Tesla, CT Scan 128 Slice, hingga Cath Lab dan Radiodiagnostik Digital.

Dengan supervisi ketat dari Clinical Instructor (CI) profesional, mereka tidak hanya belajar mengoperasikan alat, tetapi juga memahami proses diagnostik dari awal hingga akhir—sebuah pengalaman berharga yang tidak dapat diperoleh di ruang kelas.

“Awalnya deg-degan saat diminta bantu scan kepala pasien menggunakan MRI, tapi CI membimbing dengan sabar dan sistematis. Sekarang saya jauh lebih percaya diri dalam praktik,” ujar Ranti, mahasiswa semester enam, saat ditemui pada Senin (02/06/2025).

Sudut pandang baru dalam praktik klinik ini memperlihatkan bagaimana pengalaman langsung di rumah sakit mampu membentuk pola pikir mahasiswa menjadi lebih kritis, adaptif, dan mandiri. Mereka tidak hanya menjadi pelaku pasif, tetapi turut terlibat aktif dalam proses kerja tim medis—mulai dari setting alat, komunikasi dengan pasien, hingga interpretasi hasil pencitraan awal.

“Dalam satu hari kami bisa menangani puluhan pasien dengan kasus beragam, seperti trauma kecelakaan, stroke, hingga tumor otak. Ini membuat kami belajar cepat dan lebih tanggap,” ungkap Lala, mahasiswa tingkat akhir yang merasa program ini jauh melampaui ekspektasinya.

Salah satu mahasiswi magang melakukan positioning pada pasien sebelum pemeriksaan MRI Lutut dengan didampingi Clinical Instructor (doc. pribadi)
Salah satu mahasiswi magang melakukan positioning pada pasien sebelum pemeriksaan MRI Lutut dengan didampingi Clinical Instructor (doc. pribadi)

Yang membedakan RS PHC dari fasilitas lain bukan hanya teknologinya, tetapi juga sistem mentoring yang dijalankan oleh CI. Mereka tidak hanya mengawasi, tetapi aktif memberikan umpan balik konstruktif dan mendorong mahasiswa untuk berpikir logis serta memahami prosedur dari perspektif klinis.

Baca Juga: UGM dan Kemendag RI Dorong Mahasiswa Jadi Motor Inovasi Ekonomi Desa Melalui KKN

“Kami diberi kebebasan mencoba mengatur parameter exposure sendiri dan didorong untuk menganalisis hasilnya. Ini membuat kami benar-benar paham konsep dasarnya, bukan sekadar ikut alur prosedur,” jelas Ongky, salah satu alumni magang yang kini bekerja di rumah sakit swasta di Surabaya.

Dalam program ini, mahasiswa juga dibekali dengan pembelajaran etika profesi, manajemen pasien, dan keterampilan komunikasi medis yang penting dalam kolaborasi tim lintas bidang. Pengalaman ini tidak hanya membentuk kemampuan teknis, tetapi juga memperkuat soft skill, yang sangat dibutuhkan dalam dunia kerja profesional.

Dampak positif dari program magang di RS PHC tidak berhenti saat kegiatan selesai. Beberapa mahasiswa bahkan telah mendapatkan tawaran kerja sebelum lulus karena kualitas keterampilan yang mereka tunjukkan selama magang.

“Beberapa rekan saya langsung direkrut setelah selesai magang. Itu membuktikan bahwa RS PHC bukan hanya tempat belajar, tetapi juga jembatan masuk ke dunia profesional,” tambah Lala.

Baca Juga: Merespon Tantangan Hukum Masyarakat Pesisir Timur Surabaya, PK IMM Leviathan Adakan Sekolah Hukum dan HAM

RS PHC Surabaya kini menjadi salah satu rumah sakit rujukan bagi banyak institusi pendidikan vokasi di Jawa Timur. Keunggulan fasilitas, keragaman kasus klinis, dan sistem pembelajaran yang humanis menjadi alasan kuat mengapa program magang ini terus diminati.

Dengan mengintegrasikan teori dan praktik melalui program yang sistematis, mahasiswa D4 Teknologi Radiologi Pencitraan Unair tidak hanya siap bekerja, tetapi juga siap bersaing dan berkontribusi dalam meningkatkan kualitas layanan kesehatan di Indonesia.

Untuk informasi lebih lanjut tentang program studi dan kegiatan klinik lainnya, silakan kunjungi situs resmi di https://d4radiologi.vokasi.unair.ac.id.

Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *