Dahu, Krajan.id – Mahasiswa Kelompok Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) 30 dari Universitas Bina Bangsa (UNIBA) berhasil melaksanakan kegiatan sosialisasi dan pelatihan pembuatan lubang biopori di Desa Dahu, Kampung Bangko, Kecamatan Cikedal, Kabupaten Pandeglang, Banten. Kegiatan yang berlangsung pada Minggu, (27/7/2025) ini disambut dengan antusias oleh masyarakat setempat.
Lubang biopori merupakan teknologi tepat guna yang bertujuan untuk meningkatkan daya serap air ke dalam tanah, serta mengurangi genangan dan potensi banjir. Selain itu, lubang biopori juga dapat dimanfaatkan sebagai tempat pengomposan sampah organik rumah tangga. Dalam kegiatan ini, mahasiswa tidak hanya mensosialisasikan manfaat biopori, tetapi juga mempraktikkan langsung cara pembuatannya bersama warga.
“Kegiatan ini merupakan langkah konkret dan aplikatif dalam mengatasi permasalahan lingkungan, khususnya genangan air dan penurunan daya serap tanah. Ide ini sangat relevan, apalagi di wilayah yang rawan banjir atau drainasenya kurang optimal. Selain sebagai saluran resapan, biopori juga berfungsi sebagai media pengomposan,” ujar Mohamad Ikrom Arasid, M.Ipol, selaku Dosen Pembimbing Lapangan KKM 30.
Baca Juga: KKN-TK 25 UNIGORO Galakkan Germas di Desa Soko, Wujudkan Lingkungan Bersih dan Sehat
Ia juga menyampaikan apresiasi atas semangat dan kolaborasi mahasiswa dalam menghadirkan solusi lingkungan yang sederhana namun berdampak signifikan.
Ketua KKM 30, Muhammad Roby Iskandar, menambahkan bahwa kegiatan ini menjadi bagian dari komitmen mahasiswa untuk memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat.
“Melalui program ini, kami ingin mengedukasi warga tentang pentingnya lubang biopori dan mendorong mereka untuk membuatnya secara mandiri di sekitar rumah. Pelubangan tanah dilakukan dengan kedalaman sekitar 65 cm menggunakan alat bor manual, pipa paralon, dan tutup pipa,” jelas Roby.
Selama kegiatan berlangsung, warga tampak antusias mengikuti setiap tahap, mulai dari penjelasan teori hingga praktik menanam pipa paralon ke dalam tanah. Tidak sedikit warga yang langsung mempraktikkan kembali di pekarangan rumah mereka.
Selain menjadi pembelajaran bagi masyarakat, kegiatan ini juga menjadi ajang implementasi pengetahuan yang diperoleh mahasiswa selama kuliah, khususnya dalam bidang lingkungan dan teknologi tepat guna.
“Kegiatan ini menjadi pengalaman berharga bagi kami. Kami belajar langsung bersama warga dan merasakan bagaimana ilmu yang kami peroleh di bangku kuliah bisa diterapkan secara nyata untuk memberi manfaat,” tambah salah satu anggota KKM 30.
Diharapkan, dengan adanya pelatihan ini, masyarakat dapat terus menerapkan dan mengembangkan metode biopori secara berkelanjutan untuk menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan ramah air.
Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.





