Mahasiswa KKM 66 UNIBA Perkuat Pembinaan Keagamaan di Desa Bojong Catang

Dokumentasi bersama. (doc. KKM 66 UNIBA)

Tangerang, Krajan.id – Mahasiswa Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) Kelompok 66 UNIBA yang bertugas di Desa Bojong Catang, Kecamatan Tanjung Teja, menunjukkan kontribusi aktif mereka dalam memperkuat nilai-nilai religius masyarakat.

Melalui serangkaian kegiatan di empat Rukun Warga (RW), mahasiswa tidak hanya hadir sebagai pendamping, tetapi juga berperan strategis dalam menghidupkan suasana keagamaan sekaligus membina generasi muda agar lebih dekat dengan ilmu agama.

Bacaan Lainnya

Kegiatan keagamaan yang digelar sejak Juli hingga awal Agustus 2025 ini melibatkan anak-anak, remaja, hingga pemuda desa. Di RW 01, mahasiswa KKM melaksanakan pengajaran agama pada 12–13 Juli 2025 di mushola setempat.

Fokus kegiatan diarahkan pada pembelajaran hadis-hadis Nabi serta penghafalan Asmaul Husna. Dalam waktu singkat, beberapa anak berhasil menghafal 30 Asmaul Husna. Hal ini, menurut mahasiswa, menjadi bukti bahwa anak-anak desa memiliki potensi besar untuk berkembang dalam pemahaman agama.

Sementara itu, di RW 02 pada 19–21 Juli 2025, kegiatan dilaksanakan di Pesantren Kobong Al-Hijaiyah yang diasuh oleh Ustadz Dika. Pesantren ini dikenal sebagai pusat belajar agama bagi warga setempat sekaligus perantau yang ingin memperdalam ilmu Islam.

Mahasiswa KKM 66 mendampingi santri dalam pembelajaran Iqro, Al-Qur’an, serta pengenalan hadis Nabi. Menurut pengamatan mereka, pesantren tersebut tidak hanya mengajarkan ilmu agama, tetapi juga menekankan pentingnya adab dalam kehidupan sehari-hari.

Dokumentasi bersama. (doc. KKM 66 UNIBA)
Dokumentasi bersama. (doc. KKM 66 UNIBA)

Program serupa berlanjut di RW 03 pada 26–28 Juli 2025 di pesantren yang dipimpin Ustadz Oming. Sekitar 20 santri, termasuk tujuh santri menetap, mengikuti kegiatan yang dibagi sesuai jenjang usia. Remaja diajarkan ilmu Nahwu dan Sharaf, sedangkan anak-anak difokuskan pada bacaan Al-Qur’an dan Iqro. Mahasiswa KKM berperan penting dalam mendampingi santri agar lebih memahami pelajaran serta memberikan motivasi untuk terus menuntut ilmu.

Di RW 04, kegiatan keagamaan berlangsung pada 2–4 Agustus 2025 di tempat pengajaran Ustadz Heri. Mayoritas peserta adalah anak-anak yang mempelajari Iqro, Al-Qur’an, dan hadis Nabi. Kehadiran mahasiswa memberikan suasana berbeda: anak-anak tampak lebih bersemangat karena adanya interaksi dengan mahasiswa yang usianya tidak jauh dari mereka.

Dokumentasi bersama. (doc. KKM 66 UNIBA)
Dokumentasi bersama. (doc. KKM 66 UNIBA)

Ketua KKM Kelompok 66 menyebut bahwa rangkaian kegiatan ini tidak hanya menjadi bentuk pengabdian mahasiswa kepada masyarakat, tetapi juga bagian dari upaya menghidupkan budaya literasi agama di tingkat desa.

“Kami melihat ada potensi besar dari anak-anak dan remaja di Bojong Catang. Mereka cepat tanggap dan semangat belajar. Tugas kami hanya mendampingi agar mereka lebih terarah dan termotivasi,” ungkapnya.

Masyarakat pun menyambut baik kehadiran mahasiswa dalam program tersebut. Sejumlah tokoh agama menilai dukungan mahasiswa mampu menambah energi baru dalam pembelajaran agama, terutama bagi anak-anak. Lebih dari sekadar kegiatan seremonial, kehadiran mahasiswa dianggap sebagai jembatan yang memperkuat hubungan antara dunia pendidikan tinggi dan kehidupan masyarakat desa.

Melalui pendampingan ini, Mahasiswa KKM Kelompok 66 berhasil menghadirkan kontribusi nyata yang tidak hanya meninggalkan jejak kegiatan, tetapi juga menumbuhkan harapan akan lahirnya generasi religius yang berakhlak mulia di Desa Bojong Catang.

Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *