Desa Cidahu, Krajan.id – Akses terhadap layanan kesehatan mata masih menjadi tantangan besar bagi masyarakat desa, terutama bagi kalangan lanjut usia (lansia). Menyadari pentingnya isu ini, Kelompok KKM 78 Universitas Bina Bangsa (UNIBA) menginisiasi kegiatan sosialisasi dan tes kesehatan mata gratis di Desa Cidahu, Kecamatan Kopo, Kabupaten Serang.
Kegiatan ini digelar pada Selasa, (22/7/2025), bekerja sama dengan RS Mata Achmad Wardi sebagai bentuk kepedulian terhadap kesehatan penglihatan masyarakat.
Kegiatan ini berangkat dari keprihatinan akan terbatasnya akses layanan kesehatan mata di wilayah pedesaan. Banyak warga, terutama lansia, mengeluhkan gangguan penglihatan, namun belum mendapatkan penanganan medis karena keterbatasan ekonomi maupun kurangnya informasi.
“Kami melihat langsung bagaimana warga Desa Cidahu membutuhkan pemeriksaan kesehatan mata, tapi terbentur akses dan biaya. Dari situlah kami terpanggil untuk membawa layanan ini lebih dekat kepada mereka,” ujar salah satu anggota KKM 78 UNIBA, Putri Kurniasih.
Untuk merealisasikan kegiatan tersebut, kelompok KKM 78 menjalin kerja sama dengan RS Mata Achmad Wardi. Proses kerja sama diawali dengan pengajuan proposal kegiatan yang kemudian disambut positif oleh pihak rumah sakit.
Menurut dr. Firman, perwakilan dari RS Ahmad Wardi, kolaborasi ini merupakan bagian dari program bakti sosial rumah sakit.
“Kami menyambut baik inisiatif mahasiswa UNIBA. Ini adalah bentuk sinergi yang sangat baik untuk memperluas jangkauan layanan kesehatan, terutama di daerah yang sulit dijangkau,” terang dr. Firman.

Kegiatan yang dilaksanakan mencakup tes kesehatan mata, edukasi tentang pencegahan gangguan penglihatan, pembagian leaflet informasi kesehatan mata, serta rujukan lanjutan bagi peserta yang ditemukan memiliki gangguan serius.
Total sebanyak 35 orang dari berbagai kelompok usia mengikuti kegiatan ini, dengan sasaran utama adalah para lansia, namun juga terbuka bagi anak-anak dan dewasa muda.
Pemeriksaan dilakukan oleh tim medis RS Ahmad Wardi menggunakan alat dasar seperti snellen chart, senter oftalmoskopis, dan tes visual lainnya. Peserta yang ditemukan mengalami gangguan penglihatan, seperti katarak, mata kering, atau presbiopi, diberikan rujukan untuk pemeriksaan dan penanganan lanjutan.
“Mayoritas lansia yang kami periksa mengalami gangguan penglihatan yang beragam, dari ringan hingga cukup parah. Sementara pada usia muda, kami temukan kasus rabun jauh (minus) yang belum pernah ditangani sebelumnya,” jelas dr. Firman.
Antusiasme masyarakat terhadap kegiatan ini sangat tinggi. Salah satu peserta, Ibu Naning, menyampaikan rasa syukurnya bisa mendapatkan layanan kesehatan mata secara gratis.
“Biasanya kami harus ke kota dan keluar biaya besar untuk periksa mata. Kali ini bisa dapat pemeriksaan gratis, bahkan diedukasi juga cara menjaga mata tetap sehat. Semoga kegiatan ini bisa rutin dilakukan,” ujarnya haru.
Meski berjalan lancar, kegiatan ini juga menghadapi sejumlah tantangan. Salah satunya adalah keterbatasan alat pemeriksaan yang menyebabkan antrean cukup panjang. Selain itu, sebagian warga awalnya masih ragu untuk datang karena kurangnya informasi. Namun dengan dukungan dari perangkat desa dan pendekatan langsung oleh mahasiswa, partisipasi masyarakat akhirnya meningkat.
Bagi mahasiswa KKM 78, kegiatan ini bukan hanya sekadar pengabdian, tetapi juga sarana pembelajaran langsung di lapangan. Mereka belajar bagaimana mengidentifikasi persoalan sosial dan mencari solusi yang nyata.
“Kegiatan ini benar-benar membuka mata kami bahwa edukasi dan tindakan kecil seperti ini sangat berarti bagi masyarakat. Kami juga belajar soal pentingnya komunikasi, kerja tim, dan adaptasi dalam situasi nyata,” tambah Putri Kurniasih.
Baca Juga: Kolaborasi KKN 102 UINSA dan DLH Lamongan: Dorong Edukasi Lingkungan Lewat “Katemas Berseri”
Kelompok KKM 78 berharap kegiatan ini bisa menjadi pemantik bagi desa dan pihak terkait agar lebih rutin mengadakan pemeriksaan kesehatan mata. Harapan lainnya adalah adanya tindak lanjut seperti pemberian kacamata atau bantuan operasi untuk warga yang membutuhkan.
“Ini adalah bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, dan kami ingin terus berkontribusi, meski kecil. Semoga ada keberlanjutan agar masyarakat tidak hanya sekali saja merasakan manfaat,” pungkas Putri Kurniasih.
Kegiatan sosialisasi dan pemeriksaan mata oleh mahasiswa KKM 78 UNIBA ini menjadi bukti bahwa kolaborasi antara mahasiswa, institusi kesehatan, dan masyarakat dapat memberikan dampak nyata dalam upaya peningkatan kualitas hidup warga desa.
Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.





