Mahasiswa KKN 13 UNS Kenalkan Mesin Pengering Jagung Ramah Lingkungan di Desa Blungun

Mahasiswa KKN 13 UNS saat melakukan proses pembuatan prototype mesin pengering jagung. (doc. KKN 13 UNS)
Mahasiswa KKN 13 UNS saat melakukan proses pembuatan prototype mesin pengering jagung. (doc. KKN 13 UNS)

Blungun, Krajan.id – Mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) yang tergabung dalam Kelompok KKN 13 memperkenalkan prototype mesin pengering jagung sebagai solusi pertanian berkelanjutan sekaligus mendukung program Zero Nett Emission. Kegiatan ini dilaksanakan pada Selasa (19/8/2025) di Desa Blungun, Kecamatan Jepon, Kabupaten Blora, dengan arahan dari Dosen Pembimbing Lapangan, Dr. S. Agus Santoso, M.AP.

Desa Blungun dipilih karena memiliki potensi besar di sektor pertanian, terutama jagung yang menjadi komoditas utama. Masyarakat setempat sebagian besar berprofesi sebagai petani dengan hasil panen padi, cabai, singkong, dan jagung. Namun, pengolahan jagung sering terkendala cuaca, terutama saat musim hujan.

Bacaan Lainnya

“Di desa ini, komoditas utama adalah jagung. Biasanya masyarakat menjual dalam bentuk pipilan kering. Namun, saat musim hujan, mereka mengalami kesulitan untuk mengeringkan jagung,” ujar Kiswanto, Kepala Desa Blungun.

Tampilan dalam prototype mesin pengering jagung karya mahasiswa KKN 13 UNS. (doc. KKN 13 UNS)
Tampilan dalam prototype mesin pengering jagung karya mahasiswa KKN 13 UNS. (doc. KKN 13 UNS)

Melihat kondisi tersebut, mahasiswa KKN 13 UNS menghadirkan mesin pengering jagung berbasis teknologi ramah lingkungan. Penanggung jawab program, Adam Sribakti Kusuma Wangsa, menegaskan bahwa tujuan utama kegiatan ini adalah memperkenalkan sekaligus menjelaskan cara kerja mesin pengering kepada masyarakat.

“Mesin pengering ini tidak hanya digunakan untuk mengeringkan jagung, tetapi juga dapat dimanfaatkan untuk berbagai jenis tanaman atau kebutuhan industri skala kecil yang memerlukan proses pengeringan,” jelas Adam.

Dosen Pembimbing Lapangan, Dr. S. Agus Santoso, M.AP., memberikan apresiasi atas inovasi yang dilakukan mahasiswanya.

“Inovasi ini adalah wujud nyata penerapan ilmu di masyarakat. Harapannya, teknologi ini dapat membantu petani meningkatkan produktivitas, mengurangi kerugian pasca panen, serta mendukung program energi bersih berkelanjutan,” tuturnya.

Selain memberikan solusi praktis bagi petani, inovasi ini juga sejalan dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya poin 2 tentang menghapus kelaparan dan mencapai ketahanan pangan, serta poin 7 mengenai energi bersih dan terjangkau. Mesin pengering jagung yang ramah lingkungan ini diharapkan mampu mengurangi emisi sekaligus meningkatkan hasil pertanian masyarakat Desa Blungun.

Penyerahan prototype mesin pengering jagung oleh mahasiswa KKN 13 UNS kepada perangkat Desa Blungun. (doc. KKN 13 UNS)
Penyerahan prototype mesin pengering jagung oleh mahasiswa KKN 13 UNS kepada perangkat Desa Blungun. (doc. KKN 13 UNS)

Kegiatan ini menjadi bukti nyata kontribusi mahasiswa UNS dalam pengabdian kepada masyarakat. Dengan mengenalkan teknologi tepat guna, mereka berupaya menciptakan dampak berkelanjutan di sektor pertanian desa.

Ke depan, diharapkan masyarakat Desa Blungun dapat memanfaatkan dan mengembangkan mesin pengering jagung tersebut secara mandiri. Jika berhasil diterapkan secara luas, teknologi ini tidak hanya meningkatkan produktivitas, tetapi juga memperkuat ketahanan pangan dan perekonomian desa.

Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *