Mahasiswa KKN 36 UINSA Dorong Ekonomi Kreatif Melalui Workshop Pengolahan Minyak Jelantah di Jatisari

Dokumentasi kebersamaan mahasiswa KKN 36 UINSA Surabaya bersama ibu - ibu PKK usai workshop ekonomi kreatif pengolahan minyak jelantah di Dusun Penjalinan, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan (11/7/2025). (doc. KKN 36 UINSA)
Dokumentasi kebersamaan mahasiswa KKN 36 UINSA Surabaya bersama ibu - ibu PKK usai workshop ekonomi kreatif pengolahan minyak jelantah di Dusun Penjalinan, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan (11/7/2025). (doc. KKN 36 UINSA)

Pasuruan, Krajan.id Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 36 Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya menggelar Workshop Ekonomi Kreatif: Pemanfaatan Limbah Minyak Jelantah pada Jumat, (11/7/2025), di Balai Desa Jatisari, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan.

Kegiatan ini menjadi wujud nyata peran aktif mahasiswa yang bertujuan untuk mengedukasi masyarakat, khususnya ibu rumah tangga dan pelaku UMKM, tentang potensi minyak jelantah sebagai bahan baku produk bernilai ekonomis seperti lilin aromaterapi.

Bacaan Lainnya

Dengan mengusung tema “Dari Jelantah Menjadi Peluang: Bersama Mewujudkan Desa jatisari yang Lebih Sejahtera melalui Ekonomi Kreatif”, workshop ini tidak hanya menyoroti isu lingkungan, tetapi juga membuka peluang usaha berbasis potensi lokal untuk warga desa, khususnya kalangan ibu rumah tangga.

“Kami melihat masih tingginya kebiasaan masyarakat membuang minyak jelantah ke saluran air atau tanah. Padahal, limbah ini memiliki nilai guna tinggi jika dikelola dengan tepat. Melalui workshop ini, kami ingin membuka wawasan warga bahwa mereka bisa berkontribusi menjaga lingkungan sekaligus menciptakan produk kreatif,” ujar Dhiaul, Koordinator Desa KKN 36.

Kegiatan dimulai dengan sesi sosialisasi mengenai bahaya pembuangan minyak jelantah secara sembarangan yang dapat mencemari tanah, air, dan saluran pembuangan. Setelah itu, peserta mengikuti pelatihan praktik pembuatan lilin aromaterapi menggunakan minyak bekas atau juga sering disebut minyak jelantah. Proses pelatihan dipandu langsung oleh Devira Aulya Vanda Salsabillah dan Nur Vivi Fidyaningrum dari tim KKN 36 UIN Sunan Ampel Surabaya.

“Minyak jelantah bukan hanya limbah, tapi bisa menjadi sumber penghasilan baru jika dikelola dengan benar. Kami sengaja memilih lilin aromaterapi karena proses pembuatannya relatif sederhana dan bahan-bahannya mudah ditemukan. Ini cocok dikembangkan sebagai usaha rumahan,” ujar Vanda saat memandu sesi praktek. Ia menambahkan bahwa bahan dan alat yang digunakan mudah dijangkau serta bisa dipraktekkan langsung di rumah.

Baca Juga: Mahasiswa KKM 26 UNIBA Gali Kearifan Lokal Lewat Seni Kendang Pencak di Desa Babakanlor

Partisipasi masyarakat dalam kegiatan ini sangat tinggi. Ibu Rodiyah, selaku Ketua PKK dan perwakilan dari perangkat desa, menyampaikan apresiasi terhadap pelaksanaan workshop yang dinilai sangat relevan dengan kebutuhan warga.

“Pelatihan ini sangat bermanfaat, terutama bagi ibu-ibu yang ingin membantu ekonomi keluarga. Selain menambah pengetahuan, kegiatan seperti ini bisa menjadi awal munculnya UMKM baru di desa kami,” tuturnya.

Workshop ini merupakan bagian dari rangkaian program kerja KKN 36 yang bertujuan untuk membangun kesadaran lingkungan sekaligus memperkuat ketahanan ekonomi warga melalui pendekatan kreatif dan partisipatif.

Pelatihan ini diharapkan menjadi langkah awal bagi masyarakat Desa Jatisari dalam mengembangkan ekonomi kreatif berbasis limbah rumah tangga secara berkelanjutan. Program ini tidak hanya meningkatkan kesadaran lingkungan, tetapi juga memperkuat pemberdayaan ekonomi masyarakat dari skala kecil.

Tidak hanya sekedar pelatihan, kegiatan ini juga membuka ruang diskusi interaktif antara mahasiswa dan warga. Dalam sesi tanya jawab, peserta menunjukkan antusiasme tinggi, mulai dari bertanya soal bahan tambahan, metode pengemasan, hingga kemungkinan pemasaran produk secara daring.

“Kami harap, pelatihan ini tidak berhenti sampai di sini. Ke depan, warga bisa membentuk kelompok usaha kecil berbasis pengolahan limbah, yang tidak hanya berdampak ekonomi, tapi juga menciptakan budaya hidup bersih dan ramah lingkungan,” tambah Vivi, selaku pemateri dalam sesi penyuluhan.

Baca Juga: Kelompok KKN SDGs 37 UPN “Veteran” Jawa Timur Salurkan Bantuan Sosial Melalui Program Takal Berbagi di Tanah Kali Kedinding

Kegiatan ini ditutup dengan doa bersama dan penyerahan simbolis hasil produk lilin aromaterapi kepada Ketua PKK sebagai bentuk apresiasi sekaligus motivasi bagi warga untuk terus mengembangkan kreativitas berbasis lingkungan.

KKN 36 UIN Sunan Ampel Surabaya berharap melalui workshop ini dapat menjadi bibit perubahan besar jika dilakukan secara konsisten dan kolaboratif dengan masyarakat. Dengan memanfaatkan limbah yang sebelumnya dianggap tidak berguna, warga kini melihat potensi baru untuk berinovasi, berwirausaha, dan menjaga kelestarian lingkungan desa mereka.

Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *