Mahasiswa KKN 54 UNS Tanamkan Cinta Lingkungan dan Budaya Lokal Lewat Pelatihan Batik Ecoprint

Dokumentasi bersama setelah pelaksanaan pelatihan pembuatan batik ecoprint berbasis kearifan lokal di SD Negeri Paliyan 4. (doc. KKN 54 UNS)
Dokumentasi bersama setelah pelaksanaan pelatihan pembuatan batik ecoprint berbasis kearifan lokal di SD Negeri Paliyan 4. (doc. KKN 54 UNS)

Karangduwet, Krajan.id – Teknik batik ecoprint kian populer sebagai bentuk seni ramah lingkungan yang mengedepankan pemanfaatan bahan alami tanpa melibatkan zat kimia berbahaya. Sejalan dengan semangat tersebut, SD Negeri Paliyan 4 yang berlokasi di Kalurahan Karangduwet, Kecamatan Paliyan, Kabupaten Gunungkidul, menggelar pelatihan pembuatan batik ecoprint berbasis kearifan lokal pada Rabu, (13/8/2025).

Pelatihan ini dirancang sebagai upaya memperkenalkan metode kreatif dalam menghasilkan karya seni sekaligus menumbuhkan kecintaan terhadap alam dan budaya lokal. Kegiatan melibatkan siswa serta masyarakat sekitar, dengan memanfaatkan beragam tumbuhan khas pedesaan seperti daun jati, ketapang, jarak, dan bunga-bungaan yang tumbuh di lingkungan sekitar sekolah.

Bacaan Lainnya

Rangkaian acara dimulai dengan pengenalan tentang ecoprint, manfaat, serta teknik pembuatannya. Peserta juga diajak memahami pentingnya menjaga kelestarian lingkungan dalam setiap proses berkarya. Setelah itu, siswa bersama masyarakat mengumpulkan daun dan bunga di sekitar sekolah. Momen ini menumbuhkan kebersamaan sekaligus memperkuat budaya gotong royong.

Proses pembuatan ecoprint dilakukan secara bertahap. Siswa menyusun pola sesuai kreativitas, kemudian menggunakan teknik pounding untuk menempelkan motif pada kain. Selanjutnya dilakukan fiksasi warna menggunakan larutan tawas dan tunjung. Hasil karya lantas dijemur hingga siap digunakan.

“Kegiatan ini sangat bermanfaat sebagai sarana pembelajaran kontekstual. Selain melatih kreativitas dan keterampilan, siswa juga diajak untuk lebih peka terhadap potensi alam sekitar. Hal ini sejalan dengan visi pendidikan karakter yang menekankan cinta lingkungan dan pelestarian budaya,” ujar Kepala SD Negeri Paliyan 4.

Lebih dari sekadar kegiatan edukatif, pelatihan ini diharapkan dapat membuka peluang ekonomi kreatif bagi masyarakat. Produk ecoprint memiliki nilai jual tinggi jika dikembangkan menjadi syal, tas, taplak, atau hiasan rumah. Dengan demikian, sekolah bukan hanya menjadi tempat belajar, tetapi juga pusat pemberdayaan masyarakat melalui pemanfaatan sumber daya lokal secara bijak.

Melalui pelatihan batik ecoprint berbasis kearifan lokal ini, diharapkan lahir generasi muda yang kreatif, peduli lingkungan, serta bangga terhadap identitas budaya daerahnya.

Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *