Karanganyar, Krajan.id – Kelompok 67 Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Sebelas Maret (UNS) Kemitraan Pusdi Perlintan periode Juli–Agustus 2025 melaksanakan program inovatif di Desa Dayu, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar. Program tersebut bertajuk “Peningkatan Daya Tarik Desa Wisata Dayu melalui Pembuatan Maskot, Media Promosi, dan Program Kunjungan Sekolah ke Museum Purba”.
Museum Manusia Purba Sangiran Klaster Dayu dikenal sebagai salah satu destinasi wisata edukasi penting di Indonesia. Namun, sejak pandemi COVID-19, jumlah kunjungan wisatawan ke museum tersebut mengalami penurunan signifikan.
Melalui kehadiran mahasiswa KKN UNS, berbagai strategi promosi kreatif digagas untuk menghidupkan kembali daya tarik museum sekaligus mendukung pengembangan desa wisata.
Salah satu terobosan menarik adalah lahirnya maskot terbaru bernama Jaka dan Rara. Karakter ini diwujudkan dalam berbagai produk merchandise seperti kaos, totebag, topi, pulpen, hingga gantungan kunci. Kehadiran maskot diharapkan menjadi identitas visual yang mudah dikenali wisatawan serta memperkuat citra Desa Wisata Dayu di kancah lokal maupun nasional.
Selain maskot, kelompok KKN UNS juga membuat video promosi yang menyoroti kekayaan koleksi Museum Manusia Purba Sangiran Klaster Dayu, termasuk fosil Homo erectus S17. Tidak hanya itu, mereka juga memperbarui leaflet museum yang kemudian dibagikan kepada siswa sekolah dan pihak museum sebagai bahan promosi resmi.

Sebagai bagian dari program, mahasiswa KKN menggelar kunjungan edukatif pada Jumat (15/8/2025) bersama siswa kelas 4, 5, dan 6 SDN 1 Dayu. Anak-anak diperkenalkan dengan berbagai fosil hasil temuan di Desa Dayu. Kegiatan ini diharapkan dapat menumbuhkan minat generasi muda terhadap sejarah dan pentingnya pelestarian warisan budaya.
Staf Museum Sangiran Klaster Dayu, Mbak Wuri, menyambut positif inisiatif mahasiswa UNS tersebut. “Saya harap dengan adanya media promosi baru dan kunjungan anak sekolah ke museum, Museum Manusia Purba Sangiran Klaster Dayu bisa lebih dikenal masyarakat luas dan jumlah pengunjung semakin meningkat,” ujarnya.
Program yang digagas mahasiswa KKN UNS ini juga sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) poin ke-8 tentang Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, khususnya dalam mendorong sektor pariwisata berkelanjutan sebagai motor penggerak ekonomi lokal.
Dengan sinergi antara mahasiswa, masyarakat, dan pengelola museum, Desa Dayu kini memiliki harapan baru untuk kembali bangkit sebagai destinasi wisata edukasi unggulan di Karanganyar.
Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.





