Mahasiswa KKN 85 UNS Edukasi Ibu-Ibu PKK Kedungrejo dalam Pembuatan Lilin Wangi dari Minyak Jelantah

Ibu-Ibu PKK dan mahasiswa KKN dengan produk lilin wangi dari olahan limbah minyak jelantah, Sabtu (15/2/25). (doc. KKN UNS 85)
Ibu-Ibu PKK dan mahasiswa KKN dengan produk lilin wangi dari olahan limbah minyak jelantah, Sabtu (15/2/25). (doc. KKN UNS 85)

Sidodadi, Krajan.id – Dalam upaya meningkatkan kesadaran akan pengelolaan limbah rumah tangga yang lebih ramah lingkungan, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) kelompok 85 Universitas Sebelas Maret (UNS) mengadakan edukasi pembuatan lilin wangi dari minyak jelantah.

Kegiatan ini berlangsung pada (15/2/2025) di kediaman Ketua RT 38 Dusun Kedungrejo, Desa Sidodadi, Kabupaten Sragen, dan diikuti dengan antusias oleh ibu-ibu Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) setempat.

Bacaan Lainnya

Edukasi ini bertujuan untuk mengurangi pencemaran lingkungan akibat pembuangan minyak jelantah secara sembarangan serta membuka peluang usaha kreatif berbasis bahan daur ulang. Kegiatan ini juga melibatkan Karang Taruna Tunas Mekar, yang berperan dalam mengumpulkan minyak jelantah dari masyarakat melalui sistem bank sampah yang telah dikelola sebelumnya.

Baca Juga: Mahasiswa KKN UNS 39 Sosialisasikan Pencegahan Demam Berdarah dan Praktik Pembuatan Spray Anti Nyamuk Alami

Minyak jelantah selama ini kerap dibuang begitu saja atau bahkan digunakan kembali untuk menggoreng makanan, yang berisiko bagi kesehatan. Melalui edukasi ini, masyarakat diajak untuk memanfaatkan minyak bekas tersebut sebagai bahan dasar pembuatan lilin wangi yang memiliki nilai guna dan ekonomi.

“Sebelumnya, minyak jelantah ini hanya dibuang atau dipakai ulang untuk memasak. Padahal, ada cara yang lebih bermanfaat, salah satunya diolah menjadi lilin wangi yang bisa digunakan di rumah atau dijual,” ujar Salsa, salah satu mahasiswa KKN 85 UNS yang memberikan materi.

Para peserta diberikan pemahaman mengenai dampak buruk pembuangan minyak jelantah ke lingkungan serta langkah-langkah pengolahannya. Proses pembuatan lilin wangi ini cukup sederhana, yakni dengan menyaring minyak jelantah terlebih dahulu, lalu mencampurnya dengan stearin dan pewangi alami. Campuran tersebut kemudian dicetak dalam wadah menarik hingga mengeras dan siap digunakan.

Kegiatan ini menjadi bagian dari program pemberdayaan masyarakat dalam mengolah limbah domestik secara lebih inovatif. Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan ibu-ibu PKK di Dusun Kedungrejo dapat menerapkan teknik pembuatan lilin wangi secara mandiri dan bahkan mengembangkannya menjadi peluang usaha rumahan.

Baca Juga: Mahasiswa KKN UNS 85 Sinergikan Desa Sidodadi dan Polsek Masaran dalam Antisipasi Pinjaman Online Ilegal

Selain itu, kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat kerja sama antara warga dan Karang Taruna Tunas Mekar dalam mengembangkan sistem pengelolaan minyak jelantah. Saat ini, bank sampah di Dusun Kedungrejo belum menerima limbah minyak jelantah sebagai bagian dari sistem pengelolaannya. Melalui program ini, diharapkan minyak jelantah dapat mulai dikumpulkan dan dikelola secara lebih terstruktur.

Dengan semakin banyaknya program edukasi lingkungan seperti ini, diharapkan masyarakat dapat lebih sadar akan pentingnya pengelolaan limbah yang berkelanjutan serta mampu menciptakan inovasi berbasis ekonomi sirkular untuk meningkatkan kesejahteraan bersama.

Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *