Mahasiswa KKN BBK 5 Unair Sosialisasikan Eco-Enzyme, Ajak Warga Gresik Kelola Limbah Organik

Dokumentasi bersama ibu wali murid TKM NU Al-Asyhar seusai kegiatan sosialisasi dan pelatihan. (doc. Pribadi)
Dokumentasi bersama ibu wali murid TKM NU Al-Asyhar seusai kegiatan sosialisasi dan pelatihan. (doc. Pribadi)

Sungonlegowo, Krajan.id – Mahasiswa Universitas Airlangga (Unair) yang tergabung dalam program Kuliah Kerja Nyata Belajar Bersama Komunitas (KKN BBK) 5 menggelar sosialisasi tentang pemanfaatan limbah organik menjadi eco-enzyme di Desa Sungonlegowo, Kecamatan Bungah, Kabupaten Gresik, pada Minggu (19/1/2025). Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan serta cara mengolah limbah organik secara berkelanjutan.

Eco-enzyme merupakan cairan hasil fermentasi dari limbah organik yang memiliki berbagai manfaat, seperti pupuk organik, pembersih alami, hingga pengusir hama. Sosialisasi ini dilaksanakan di Aula TKM NU Al-Asyhar dan dihadiri oleh 26 peserta yang merupakan perwakilan wali murid dari masing-masing kelas. Para peserta diberikan pemahaman mengenai manfaat eco-enzyme serta praktik langsung dalam pembuatannya.

Bacaan Lainnya

Ketua kelompok KKN BBK 5 Unair Sungonlegowo 2, Isro Kusuma, menegaskan bahwa kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk mengedukasi masyarakat, tetapi juga mendorong mereka untuk mengimplementasikan pembuatan eco-enzyme dalam kehidupan sehari-hari.

“Kami ingin masyarakat memahami bahwa limbah organik yang selama ini dianggap sampah sebenarnya bisa diolah menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat. Eco-enzyme ini bisa digunakan untuk berbagai kebutuhan rumah tangga dan bahkan memiliki nilai ekonomi,” ujarnya.

Sosialisasi diawali dengan pemaparan materi mengenai konsep dasar eco-enzyme, manfaatnya, serta tahapan pembuatannya. Setelah mendapatkan penjelasan secara teori, peserta diajak untuk mencoba langsung proses fermentasi eco-enzyme menggunakan bahan-bahan yang telah disiapkan oleh mahasiswa KKN. Dengan adanya sesi praktik ini, diharapkan masyarakat lebih mudah memahami proses pembuatan dan manfaat eco-enzyme dalam kehidupan sehari-hari.

Seorang peserta, yang juga merupakan wali murid, mengungkapkan apresiasinya terhadap kegiatan ini. “Saya baru tahu kalau kulit buah dan sisa sayuran bisa diolah menjadi sesuatu yang bermanfaat. Selain bisa digunakan untuk membersihkan lantai, ternyata juga bisa menjadi pupuk alami. Ini sangat membantu mengurangi sampah rumah tangga,” tuturnya.

Baca Juga: Menteri Desa Yandri Susanto Dorong Digitalisasi untuk Cegah Penyelewengan Dana Desa

Demonstrasi pembuatan eco-enzyme. (doc. Pribadi)
Demonstrasi pembuatan eco-enzyme. (doc. Pribadi)

Tak hanya berfokus pada pemanfaatan limbah organik, mahasiswa KKN BBK 5 UNAIR juga mengadakan pelatihan digital marketing guna membantu peserta dalam memasarkan eco-enzyme secara lebih luas.

Materi yang diberikan meliputi dasar-dasar pemasaran digital, cara membuat konten promosi yang menarik, strategi pemasaran melalui media sosial, serta pemanfaatan marketplace untuk menjangkau lebih banyak konsumen.

Pelatihan ini disambut antusias oleh para peserta, mengingat pemasaran digital merupakan salah satu cara efektif untuk meningkatkan daya jual produk.

“Kami ingin mengajarkan bagaimana pemasaran digital bisa menjadi peluang usaha bagi masyarakat, terutama dalam memperkenalkan produk berbasis lingkungan seperti eco-enzyme,” jelas Isro Kusuma.

Seusai acara, Kepala Sekolah TKM NU Al-Asyhar, Bu Eko, menyampaikan apresiasinya atas kegiatan yang telah dilaksanakan oleh mahasiswa KKN BBK 5 UNAIR.

“Alhamdulillah, kegiatan ini sangat bermanfaat bagi kami. Sosialisasi ini membuka wawasan tentang bagaimana mengelola sampah organik dengan cara yang lebih produktif dan ramah lingkungan,” katanya.

Salah satu mahasiswa KKN menambahkan bahwa mereka berharap masyarakat Desa Sungonlegowo tidak hanya lebih sadar akan pentingnya menjaga lingkungan, tetapi juga memiliki keterampilan baru yang dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi mereka.

Baca Juga: Mahasiswa KKN UNAND Gali Potensi Nagari Suayan Melalui Pemetaan Wilayah

“Kami percaya bahwa perubahan kecil yang dimulai dari lingkungan sekitar akan memberikan dampak besar dalam jangka panjang,” pungkasnya.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program kerja KKN BBK 5 UNAIR yang berlangsung selama satu bulan di Desa Sungonlegowo. Selain sosialisasi eco-enzyme dan pelatihan digital marketing, mahasiswa KKN juga merancang berbagai program lain yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran lingkungan dan kesejahteraan masyarakat setempat.

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan masyarakat semakin memahami pentingnya mengelola limbah organik dengan cara yang lebih ramah lingkungan. Program ini juga menjadi langkah awal bagi mahasiswa dan warga dalam menciptakan lingkungan yang lebih bersih, sehat, dan berkelanjutan.

Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *