Mahasiswa KKN Pintar UNUGIRI Gencarkan Edukasi KB Bersama Warga Desa Soko

Pelaksananaan Posyandu Keluarga Berencana (KB) di Desa Soko. (doc. pribadi)
Pelaksananaan Posyandu Keluarga Berencana (KB) di Desa Soko. (doc. pribadi)

Desa Soko, Krajan.id – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Pintar Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri (UNUGIRI) Bojonegoro menunjukkan komitmennya dalam mendukung program pemerintah di bidang kesehatan masyarakat dengan turut ambil bagian dalam kegiatan Posyandu Keluarga Berencana (KB) di Desa Soko, Kecamatan Temayang, Kabupaten Bojonegoro.

Kegiatan yang berlangsung pada Selasa (5/8/2025) ini melibatkan kolaborasi aktif antara mahasiswa, bidan desa, kader Posyandu, serta masyarakat. Tidak hanya membantu dari sisi teknis kegiatan, para mahasiswa juga menyampaikan edukasi penting mengenai program “dua anak cukup” sebagai upaya mendukung kesejahteraan keluarga.

Bacaan Lainnya

Ratna Fidia Ulfa, salah satu mahasiswa KKN UNUGIRI yang terlibat langsung, menjelaskan bahwa keterlibatan tim mahasiswa dalam kegiatan ini berawal dari hasil observasi dan koordinasi dengan bidan desa serta kader Posyandu setempat.

“Kami melakukan observasi lapangan dan mendiskusikan potensi kolaborasi. Posyandu KB menjadi kegiatan rutin yang sangat relevan dengan program kerja KKN kami. Maka kami susun rencana untuk ikut berkontribusi, khususnya dalam aspek edukasi dan pelayanan,” ujar Ratna.

Menurut Ratna, sebelum pelaksanaan kegiatan, mahasiswa telah melakukan persiapan matang, termasuk berkoordinasi dengan Puskesmas, menyusun materi edukasi, hingga latihan komunikasi agar penyampaian pesan kepada masyarakat lebih mudah dipahami.

“Kami membuat leaflet, mempersiapkan penjelasan soal jenis alat kontrasepsi, hingga menyiapkan jawaban terhadap berbagai mitos yang masih dipercaya masyarakat,” tambahnya.

 Pelaksananaan Posyandu Keluarga Berencana (KB) di Desa Soko. (doc. pribadi)
Pelaksananaan Posyandu Keluarga Berencana (KB) di Desa Soko. (doc. pribadi)

Partisipasi mahasiswa pun mencakup banyak hal, mulai dari proses pendaftaran peserta, pendataan, pengukuran tinggi dan berat badan, hingga penyuluhan langsung kepada warga.

“Alhamdulillah, masyarakat sangat antusias. Beberapa ibu yang biasanya hanya datang untuk timbang badan, kali ini tertarik mendengarkan penyuluhan bahkan aktif bertanya,” jelas Ratna.

Ketua KKN UNUGIRI Desa Soko, Ahmad Riza Afthoni, menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari strategi tim untuk menjalin hubungan baik dengan masyarakat sekaligus memberikan kontribusi nyata.

“Kami ingin kehadiran mahasiswa di tengah masyarakat tidak hanya simbolik. Dengan terlibat dalam kegiatan seperti Posyandu KB, kami bisa langsung bersentuhan dengan isu-isu nyata yang dihadapi warga,” jelas Ahmad Riza.

Ia menyampaikan bahwa kegiatan ini juga menjadi sarana bagi mahasiswa untuk belajar berinteraksi, memahami konteks sosial budaya, serta berperan aktif dalam pengabdian kepada masyarakat.

“Melalui kegiatan ini, mahasiswa belajar cara menyampaikan edukasi kesehatan secara persuasif dan kontekstual. Ini pengalaman berharga yang tidak didapat di ruang kelas,” ujarnya.

Ahmad Riza juga mengapresiasi respon masyarakat yang dinilainya sangat terbuka dan mendukung keberadaan mahasiswa.

“Kami disambut baik oleh warga dan aparat desa. Mereka juga senang karena suasana Posyandu jadi lebih hidup. Harapan kami, keterlibatan ini bisa meningkatkan kesadaran warga akan pentingnya program KB,” pungkasnya.

Baca Juga: Mahasiswa UNAIR BBK 6 Kenalkan Tiga Bahasa Asing Secara Interaktif di SDN Belik

Sementara itu, Milatun Nashihah selaku Koordinator Program menjelaskan bahwa kegiatan Posyandu KB telah dirancang sebagai salah satu program prioritas sejak awal perencanaan KKN.

“Kami menyadari bahwa isu kesehatan keluarga, khususnya KB, masih menjadi perhatian penting di masyarakat. Maka sejak awal kami tempatkan edukasi KB sebagai agenda utama,” ujar Milatun.

Ia juga menyebutkan bahwa keterlibatan mahasiswa bukan hanya mendampingi teknis kegiatan, tapi juga menjadi penyambung informasi yang ramah kepada masyarakat.

“Kami melatih teman-teman untuk menyampaikan informasi dengan bahasa yang sederhana dan pendekatan yang humanis, sehingga pesan mudah diterima,” jelasnya.

Menurut Milatun, tantangan utama dalam edukasi KB adalah menangkal mitos yang masih beredar, serta menjangkau masyarakat dengan latar belakang pendidikan beragam.

“Misalnya, ada yang masih percaya bahwa KB bisa menyebabkan kemandulan, atau menimbulkan penyakit. Kami berusaha luruskan dengan data yang benar dan pendekatan santai,” tambahnya.

Baik Ratna, Ahmad Riza, maupun Milatun sepakat bahwa program KB tidak boleh berhenti hanya pada saat kegiatan KKN berlangsung. Perlu ada sinergi berkelanjutan antara kader Posyandu, perangkat desa, dan masyarakat agar pesan tentang pentingnya perencanaan keluarga terus tersampaikan.

“Kami berharap, setelah KKN berakhir, para kader bisa melanjutkan edukasi ini dengan lebih percaya diri. Kami sudah tinggalkan beberapa materi dan leaflet sebagai bahan sosialisasi,” ujar Milatun.

Baca Juga: Hindari Pinjol dan Investasi Bodong, Tim KKN UNAIR Beri Solusi Finansial Praktis untuk Warga

Ahmad Riza juga berharap pemerintah desa dan Puskesmas dapat terus mendukung kegiatan Posyandu agar tetap berjalan dengan kualitas pelayanan yang baik.

“Kalau edukasi dilakukan secara konsisten, kami optimis partisipasi warga dalam program KB akan meningkat. Dan ini tentu akan berdampak positif pada kualitas hidup keluarga di Desa Soko,” katanya.

Sebagai penutup, Ratna memberikan pesan khusus kepada masyarakat dan mahasiswa lainnya:

“Untuk masyarakat, mari wujudkan keluarga sehat dan sejahtera melalui program KB. Untuk mahasiswa, ayo jadikan pengabdian masyarakat sebagai ladang ilmu dan amal. Karena ilmu kita baru bermanfaat jika dibagikan,” tegasnya.

Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *