Bantul, Krajan.id – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Kelompok 64 Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) menghadirkan inovasi produk olahan nugget berbahan dasar ikan lele di Padukuhan Banyusumurup, Kelurahan Girirejo, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, pada Sabtu (26/7/2025).
Kegiatan ini tidak hanya fokus pada keterampilan mengolah pangan, tetapi juga disertai pemaparan business plan yang dirancang untuk membuka peluang usaha baru bagi masyarakat, khususnya ibu-ibu anggota PKK.
Program yang berlangsung di kediaman Ibu Dukuh Risma Fembriyanti yang juga menjabat Ketua PKK setempat, ini dihadiri puluhan peserta. Waktu pelaksanaan dimulai pukul 14.00 hingga 16.00 WIB.
Tujuan utamanya adalah memberikan ide bisnis yang dapat menciptakan titik ekonomi baru sekaligus menghadirkan alternatif pangan sehat, bergizi, dan menarik bagi anak-anak usia dini.
Ketua KKN-PPM Kelompok 64, Philbert Evan Ikat, menjelaskan pemilihan ibu-ibu PKK sebagai sasaran bukanlah tanpa alasan.
“Kami ingin memberikan ide dan perencanaan bisnis dari inovasi produk nugget berbahan dasar lele. Lele mudah didapat, harganya terjangkau, dan kandungan gizinya baik. Karena keterbatasan tempat, alat, dan dana, kami fokus ke ibu-ibu PKK dengan harapan mereka bisa menjadi penggerak, mengolah bahan mentah lele menjadi produk bernilai tambah, serta menularkannya kepada masyarakat luas,” ujarnya.
Evan mengungkapkan, ide ini terinspirasi dari diskusinya dengan anggota tim, Hifangga Puspaningrum, mahasiswa Program Studi Teknologi Hasil Pertanian (THP). Hifangga pernah membuat inovasi nugget lele saat praktikum mata kuliah, dan dari sanalah lahir gagasan untuk mengadakannya sebagai program KKN.
Baca Juga: KKM 83 UNIBA Desa Sumuranja Dorong UMKM Kuasai Perhitungan HPP untuk Tingkatkan Literasi Keuangan
Sebelum kegiatan, mahasiswa KKN telah berkoordinasi dengan perangkat desa. Mereka menyiapkan lokasi, peralatan, serta bahan-bahan yang dibutuhkan. Potensi lokal Banyusumurup yang kaya akan budidaya ikan lele menjadi alasan kuat program ini diadakan. Hampir setiap rumah di padukuhan tersebut membudidayakan lele menggunakan media galon bekas.
“Melihat potensi ini, kami ingin membantu masyarakat meningkatkan nilai jual hasil budidaya lele melalui inovasi produk pangan yang sehat dan ekonomis,” tambah Evan.
Kegiatan dilakukan dalam bentuk demonstrasi langsung. Peserta dibagi menjadi dua kelompok. Setiap kelompok mendapatkan bahan baku dan peralatan untuk membuat nugget lele. Mahasiswa KKN memandu proses mulai dari pengadonan, pencetakan, penggorengan, hingga pengemasan produk.
Ibu Sri, salah satu perwakilan peserta, menyampaikan apresiasinya.
“Terima kasih kepada mahasiswa KKN yang sudah memberikan pelatihan ini. Selain menambah wawasan bisnis, nugget lele juga menjadi pilihan sehat untuk memenuhi gizi anak-anak. Semoga kegiatan seperti ini terus berlanjut,” tuturnya.
Risma Fembriyanti, selaku Ketua PKK sekaligus tuan rumah kegiatan, juga menyampaikan rasa syukurnya.
“Pelatihan ini bisa menjadi langkah awal bagi ibu-ibu PKK untuk mengembangkan usaha pangan lokal yang sehat, bergizi, dan berkelanjutan,” ujarnya.
Program inovasi nugget lele ini tidak hanya bertujuan memperkaya keterampilan kuliner masyarakat, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru. Dengan adanya business plan, peserta dilatih untuk memahami proses perencanaan usaha, perhitungan biaya produksi, strategi pemasaran, hingga analisis keuntungan.
Baca Juga: Generasi Cilik Desa Tlahab Diajarkan Jaga Kesehatan Gigi dan Mulut Lewat Edukasi Interaktif
Menurut tim KKN-PPM, produk nugget lele memiliki prospek pasar yang baik. Selain harganya terjangkau, lele juga kaya protein dan dapat menjadi pilihan menu sehat bagi keluarga.
Mahasiswa berharap ibu-ibu PKK yang sudah mengikuti pelatihan mampu mengembangkan usaha kecil berbasis nugget lele, baik untuk dikonsumsi sendiri maupun dijual. Dengan demikian, kegiatan ini dapat memberikan dampak berkelanjutan bagi peningkatan pendapatan rumah tangga.
Di akhir kegiatan, peserta tidak hanya membawa hasil nugget lele buatan mereka, tetapi juga modul resep dan rancangan business plan yang bisa langsung diterapkan.
Dengan memadukan potensi lokal, inovasi produk, dan keterampilan wirausaha, kegiatan KKN-PPM Kelompok 64 UMBY di Banyusumurup menjadi contoh nyata sinergi antara pendidikan tinggi dan pemberdayaan masyarakat desa.
Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.