Duyung, Krajan.id – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) kelompok R39 dari Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG) Surabaya menggelar kegiatan sosialisasi pengelolaan minyak jelantah di Desa Duyung, Kecamatan Tanggulangin, Kabupaten Sidoarjo.
Bertajuk “Sosialisasi Pengelolaan Jelantah sebagai Upaya Edukasi Lingkungan dan Peningkatan Nilai Guna Limbah Rumah Tangga”, kegiatan ini berlangsung pada Senin, 14 Juli 2025, dalam dua sesi yang menyasar warga secara langsung dan personal.
Sesi pertama dilakukan pagi hari pukul 08.00–10.00 WIB di Balai Desa Duyung. Acara dibuka oleh Ketua KKN R39, Defrit Moloku, yang menekankan pentingnya keterlibatan masyarakat dalam upaya pelestarian lingkungan.
“Sosialisasi ini adalah bagian dari langkah kecil yang kami harap bisa berdampak besar bagi lingkungan dan ekonomi warga,” ungkap Defrit dalam sambutannya.
Selanjutnya, kegiatan diisi dengan pemaparan dari Emilia Farah Khusnaini, perwakilan dari Noovoleum—sebuah inisiatif sosial yang bergerak dalam pengumpulan dan pengolahan minyak jelantah menjadi energi terbarukan seperti biodiesel dan Sustainable Aviation Fuel (SAF).
Dalam materinya, Emilia menjelaskan bahwa minyak jelantah yang dibuang sembarangan dapat menimbulkan penyumbatan saluran air (fatberg), pencemaran lingkungan, serta potensi penyebaran penyakit.
Lebih lanjut, ia memperkenalkan aplikasi UCollect, sebuah platform yang memfasilitasi penukaran minyak jelantah dengan saldo digital, membuka peluang baru bagi masyarakat untuk mendapatkan nilai ekonomis dari limbah rumah tangga mereka.
Sesi kedua dilakukan secara door-to-door pada malam harinya, pukul 18.00–20.00 WIB, bertepatan dengan kegiatan tahlilan rutin warga. Strategi ini dipilih agar pesan edukasi lebih mudah diterima dengan pendekatan yang akrab dan menghormati tradisi lokal.
Ketua KKN R39 kembali menyampaikan informasi seputar bahaya dan pengelolaan minyak jelantah kepada warga dengan suasana yang lebih santai namun tetap informatif.
“Sengaja kami menyatu dengan kegiatan warga karena kami ingin edukasi ini terasa dekat, santai, dan menyentuh langsung kehidupan sehari-hari masyarakat,” ujar Defrit.
Ia juga menegaskan bahwa keberadaan mahasiswa bukan sekadar menyampaikan informasi, tetapi turut berperan sebagai bagian dari komunitas yang ikut menjaga nilai-nilai sosial dan budaya setempat.
Baca Juga: Deklarasi Sekolah Anti-Bullying, Langkah Nyata SMPN 11 Serang dan KKM 10 UNIBA Wujudkan Keadilan di Sekolah

Respons masyarakat sangat positif. Banyak ibu rumah tangga yang antusias membawa minyak jelantah bekas dalam botol untuk ditukarkan dengan paket sembako yang telah disiapkan oleh tim KKN.
Penukaran ini tidak hanya menjadi insentif, tetapi juga menjadi jembatan untuk dialog interaktif antara warga dan mahasiswa. Berbagai pertanyaan seputar pengumpulan dan penyimpanan minyak jelantah muncul dan dijawab langsung oleh tim KKN serta narasumber.
Kepala Desa Duyung menyampaikan apresiasinya atas kepedulian mahasiswa terhadap isu lingkungan.
“Kami sangat berterima kasih atas inisiatif dan semangat adik-adik mahasiswa. Kegiatan semacam ini sangat kami dukung karena memberikan edukasi sekaligus manfaat langsung bagi warga,” katanya dalam sambutan singkat.
Baca Juga: TMMD Bukan Sekadar Upacara, Mahasiswa KKN 55 UNUGIRI Gali Inspirasi dari Sinergi Lintas Sektor
Harapan pun disampaikan agar kegiatan ini tidak berhenti sebagai agenda KKN semata. Mahasiswa KKN R39 UNTAG Surabaya berharap agar sosialisasi ini menjadi pemicu kesadaran lingkungan jangka panjang.
Mereka mendorong warga untuk mulai memilah, menyimpan, dan menyerahkan minyak jelantah ke jalur yang aman dan bermanfaat. Dengan langkah ini, masyarakat tidak hanya berkontribusi terhadap pelestarian lingkungan, tetapi juga membuka peluang peningkatan ekonomi rumah tangga.
Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.





