Pekalongan, Krajan.id – Upaya meningkatkan kesadaran akan pentingnya Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di lingkungan industri galangan kapal diwujudkan oleh Tim KKN-T Universitas Diponegoro (UNDIP) nomor 151, dengan memberikan bantuan Alat Pelindung Diri (APD) kepada galangan kapal CV Bintang Mumbul Wibowo II di Kelurahan Degayu, Kota Pekalongan, pada (30/7/2025).
Kegiatan ini merupakan bagian dari program multidisiplin mahasiswa yang menyoroti penerapan keselamatan kerja di sektor maritim tradisional. Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan oleh tim, ditemukan bahwa banyak pekerja di galangan kapal tersebut belum memahami pentingnya penggunaan APD dalam aktivitas kerja sehari-hari seperti pemotongan besi, pengelasan, hingga pengangkatan material berat.
Baca Juga: Majukan Pariwisata Lokal, Mahasiswa KKNTK 25 UNIGORO Dorong Pembentukan Pokdarwis di Desa Soko
“Sebagian besar aktivitas di galangan dilakukan tanpa perlindungan standar, padahal risiko terhadap keselamatan dan kesehatan kerja sangat tinggi,” ujar Muhammad Vedhery Linggayudarta, perwakilan Tim KKN-T UNDIP.
Sebagai bentuk solusi, tim KKN-T UNDIP menggelar kegiatan edukasi sekaligus menyerahkan bantuan APD berupa helm pengaman, masker pelindung, sarung tangan, kacamata safety, dan sepatu kerja. Selain itu, mereka juga menyerahkan satu set kotak Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) yang berisi perban, betadine, hansaplast, pinset, cairan pencuci mata, obat nyeri, salep luka bakar, dan obat lainnya.

Vedhery menegaskan bahwa bantuan ini tidak hanya simbolis, tetapi diharapkan bisa membentuk kebiasaan kerja yang lebih aman.
“Kami berharap, para pekerja galangan menjadi lebih sadar terhadap pentingnya keselamatan kerja, sehingga mampu mengurangi risiko kecelakaan maupun penyakit akibat kerja,” jelasnya.
Baca Juga: Pupuk Ramah Lingkungan dari Limbah Organik, Inisiatif KKN-T Undip untuk Pertanian Berkelanjutan
Inisiatif ini pun disambut antusias oleh pihak galangan kapal. Tungky Ari Wibowo, pemilik galangan, menyampaikan apresiasinya atas perhatian yang diberikan oleh mahasiswa UNDIP.
“Selama ini kami memang kurang memanfaatkan APD karena keterbatasan alat dan minimnya pemahaman. Tapi dengan adanya bantuan ini, kami jadi tahu bahwa keselamatan kerja itu penting dan harus diterapkan secara konsisten,” ungkap Tungky.
Program ini tidak hanya menjadi kegiatan jangka pendek, tetapi juga membuka pintu bagi perubahan sistemik di lingkungan kerja galangan kapal tradisional. Melalui kolaborasi antara perguruan tinggi dan masyarakat industri, diharapkan tercipta budaya kerja yang lebih aman dan berkelanjutan.
Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.





