Sukoharjo, Krajan.id – Inovasi berbasis teknologi kembali hadir dari mahasiswa Universitas Diponegoro (UNDIP) melalui program Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T). Kali ini, kelompok KKN-T IDBU TIM-08 berhasil mengembangkan sebuah sistem irigasi otomatis ramah lingkungan bernama PETIS (Penyiraman Otomatis) yang menggunakan panel surya sebagai sumber energi utama.
Teknologi ini ditujukan untuk mendukung kegiatan pertanian Kelompok Wanita Tani (KWT) Guyub Rukun di Kelurahan Jombor, Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo.
KKN IDBU-08 Jombor dengan Dosen Pembimbing Muhamad Azhar, SH. LLM, Dr. Susilo Hariyanto, S.Si, M.Si, Dr. Putut Suharso, S.IP.,M.A, Zaenul Muhlisin, S.Si.,M.Si, F.Med. Serta kelompok 2 KKN IDBU TIM-08 yang beranggotakan Indri Dwi Purnamawati, Ahmad Zaenaddin Zidan, Muhammad Taufiq Qurrahman, Jasmine Kirana Maharani, Nur Ni’mah Mufidah, Isnaini Nur Azizah, Fatikah Salma Nugraheni, Jovita Ersa Natasyah, Daafiq Rizqa Al Kautsar, Ersa Abdillah, dan Afifah Mukmaidah.
Selama ini, sistem penyiraman di lahan pertanian KWT Guyub Rukun masih dilakukan secara manual menggunakan selang atau gembor, dan hanya dilakukan pada sore hari. Metode ini dinilai kurang efisien, terutama karena tanaman justru membutuhkan air lebih banyak pada pagi hingga siang hari untuk mendukung proses fotosintesis.
Melihat tantangan tersebut, mahasiswa KKN-T IDBU TIM-08 yang terdiri dari lintas fakultas, di antaranya Fakultas Hukum, Ekonomi dan Bisnis, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Ilmu Budaya, Kesehatan Masyarakat, Peternakan dan Pertanian, serta Sekolah Vokasi menggagas teknologi PETIS sebagai solusi cerdas dan berkelanjutan.
Sistem PETIS dirancang untuk bekerja secara otomatis dua kali sehari, yakni pukul 07.00 dan 16.00, sesuai dengan kebutuhan optimal tanaman. Teknologi ini menggunakan mikrokontroler Arduino Nano yang telah diprogram untuk mengatur waktu penyiraman.
Energi untuk mengoperasikan sistem dihasilkan dari panel surya, yang menyerap cahaya matahari dan menyimpannya dalam baterai. Energi ini kemudian digunakan untuk menggerakkan pompa air, bahkan saat cuaca mendung.
“Alhamdulillah, adanya penyiraman otomatis ini sangat membantu kami. Kami jadi tidak perlu menyiram satu per satu secara manual, apalagi saat cuaca panas atau kami sedang ada kegiatan lain. Tanaman jadi lebih terawat dan waktunya lebih efisien,” ungkap Ibu Ngatini, Ketua KWT Guyub Rukun.
Lebih dari sekadar alat penyiraman, PETIS juga memungkinkan pemupukan secara otomatis. Mahasiswa KKN turut mengembangkan pupuk organik cair yang dapat dicampurkan dalam sistem irigasi PETIS. Dengan demikian, teknologi ini tidak hanya menghemat air dan tenaga, tetapi juga mendukung pertanian organik dan berkelanjutan.
“Kami menghitung kebutuhan air, merancang instalasi, hingga membuat modul panduan agar sistem ini dapat dirawat dan dikembangkan secara mandiri oleh warga,” ujar salah satu anggota tim KKN, Indri Dwi Purnamawati.
Keberhasilan inovasi ini juga mendapatkan apresiasi dari Lurah Jombor, Wiyarsi, yang menyampaikan dukungannya dalam acara sosialisasi yang digelar pada Minggu, (13/7/2025) di Balai RW 12 Kelurahan Jombor.
“Kalau bukan kalian yang memulai, siapa lagi? Kalau bukan sekarang, kapan lagi? Potensi digitalisasi adalah harta yang tinggal kita gali. Ibarat menanam benih, kita perlu sabar, tekun, dan percaya bahwa hasilnya akan berguna untuk semua dan masa depan,” ujar Wiyarsi dalam sambutannya.
Salah satu fokus utama dari program ini adalah pemberdayaan dan edukasi. Mahasiswa KKN-T tidak hanya memasang alat PETIS, tetapi juga memberikan sosialisasi teknis kepada para anggota KWT.
Sosialisasi tersebut mencakup cara kerja PETIS, perawatannya, hingga pemrograman Arduino. Hal ini dilakukan agar sistem PETIS dapat terus berfungsi bahkan setelah masa KKN berakhir.
“Kami menyusun buku panduan pembuatan PETIS dan tutorial pemrograman Arduino Nano agar ibu-ibu KWT bisa mengembangkan dan memperbaiki sistem ini secara mandiri di masa depan,” ungkap Ahmad Zaenaddin Zidan, anggota tim lainnya.
Alat PETIS sendiri telah dipasang di lokasi KWT pada Sabtu, (12/7/2025), dan langsung diujicobakan setelah acara sosialisasi berlangsung. Peserta kegiatan bisa menyaksikan secara langsung kinerja sistem ini di lapangan.
Baca Juga: Mahasiswa KKM UNIBA Salurkan Buku Iqro, Dorong Literasi Al-Qur’an Anak-Anak Desa Jawilan
Program KKN-T UNDIP IDBU ini tidak hanya menghadirkan solusi praktis, tetapi juga membuka ruang partisipasi perempuan dalam bidang teknologi dan pertanian. Inovasi seperti PETIS diharapkan bisa direplikasi di lokasi lain, terutama di daerah yang masih mengandalkan sistem penyiraman manual.
“Melalui PETIS, kami berharap bisa mendorong transformasi digital dalam pertanian desa, memberdayakan perempuan, dan menciptakan sistem pertanian yang lebih efisien dan ramah lingkungan,” tutup Muhammad Taufiq Qurrahman, perwakilan mahasiswa dari Tim KKN.
Dengan kolaborasi antara ilmu pengetahuan, teknologi, dan masyarakat, program ini menjadi contoh nyata bahwa inovasi sederhana namun tepat guna bisa membawa perubahan besar bagi kehidupan petani lokal, khususnya kelompok wanita tani.
Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.





