Kebondowo, Krajan.id – Sebagai bentuk kepedulian terhadap pentingnya edukasi kebencanaan sejak usia dini, Mahasiswa KKN-T IDBU Tim 68 Universitas Diponegoro (UNDIP) menginisiasi program edukasi mitigasi bencana di SDN 03 Kebondowo, Dusun Kauman, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang.
Program ini menjadi langkah konkret untuk memperkenalkan pengetahuan dasar tentang bencana kepada siswa sekolah dasar, khususnya di daerah yang tidak termasuk zona rawan, tetapi tetap memiliki potensi risiko bencana.
Kegiatan dilaksanakan pada Sabtu, (3/8/2025), dan diikuti oleh seluruh siswa dari kelas 1 hingga kelas 6. Para mahasiswa menyampaikan materi mitigasi bencana secara sederhana dan menarik dengan menggunakan media visual, permainan edukatif, serta metode pembelajaran interaktif yang sesuai dengan usia anak-anak.
“Kegiatan ini kami rancang untuk membentuk kesadaran dan kesiapsiagaan siswa dalam menghadapi situasi darurat, agar mereka tidak panik dan tahu bagaimana menyelamatkan diri,” jelas mahasiswa KKN-T UNDIP Tim 68.
Sebagai bagian dari implementasi nyata, mahasiswa juga melakukan pemasangan rambu-rambu jalur evakuasi di beberapa titik strategis di lingkungan sekolah.
Langkah ini bertujuan untuk membiasakan siswa mengenali dan memahami rute evakuasi jika terjadi bencana, sehingga tidak hanya menjadi teori tetapi juga langsung dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari di sekolah.
Kegiatan ini disambut antusias oleh para siswa. Mereka terlihat aktif bertanya dan senang mengikuti berbagai sesi simulasi. Beberapa siswa mengaku baru pertama kali mengetahui langkah-langkah menyelamatkan diri saat terjadi bencana.
Tak hanya siswa, dukungan juga datang dari para guru dan pihak sekolah. Kepala SDN 03 Kebondowo, Ibu Nurhayati, S.Pd, memberikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan tersebut.
“Alhamdulillah, dengan adanya materi tentang bencana ini, anak-anak jadi lebih banyak tahu tentang bagaimana cara menghadapi situasi darurat. Ke depannya, tidak semua anak akan tetap tinggal di daerah sini. Ketika mereka pindah ke wilayah rawan bencana, setidaknya mereka sudah punya bekal dari kegiatan ini. Semoga program seperti ini bisa mewarnai pembelajaran di SD kami,” tutur Nurhayati.
Program edukasi mitigasi bencana ini menunjukkan bahwa kolaborasi antara mahasiswa dan sekolah dasar dapat memberikan dampak nyata terhadap peningkatan wawasan dan kesiapan siswa dalam menghadapi potensi bencana.
Mahasiswa KKN-T UNDIP Tim 68 berharap kegiatan serupa dapat direplikasi di sekolah-sekolah lain di wilayah Kabupaten Semarang.
“Kami berharap ini bukan kegiatan terakhir, melainkan awal dari upaya berkelanjutan dalam membentuk budaya sadar bencana sejak dini,” ungkap mahasiswa KKN-T UNDIP Tim 68.
Dengan adanya program ini, diharapkan kesadaran kebencanaan anak-anak dapat tumbuh sejak dini, menjadi bekal penting dalam menghadapi berbagai risiko di masa depan, serta membentuk generasi muda yang tanggap dan sigap terhadap bencana.
Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.





