Mahasiswa KKN-TK 25 Universitas Bojonegoro Kenalkan Edukasi Bencana dan Eco Bricks di SDN Soko

Keceriaan para siswa saat praktik membuat eco bricks. (doc. KKNTK 25 Unigoro)
Keceriaan para siswa saat praktik membuat eco bricks. (doc. KKNTK 25 Unigoro)

Desa Soko, Krajan.id – Mahasiswa Kelompok KKN-TK 25 Universitas Bojonegoro (Unigoro) melaksanakan kegiatan edukatif bertema lingkungan di dua sekolah dasar, yakni SDN 1 Soko dan SDN 2 Atap Soko, Kecamatan Soko.

Kegiatan yang dimulai sejak pukul 08.00 WIB pada (22/7/2025) ini mengusung dua topik utama, yaitu pengenalan bencana alam dan pembuatan eco bricks, dengan tujuan membangun kesadaran sejak dini tentang pentingnya menjaga alam dan kesiapsiagaan menghadapi bencana.

Bacaan Lainnya
Mahasiswa KKNTK 25 Unigoro saat mengedukasi tentang kebencanaan. (doc. KKNTK 25 Unigoro)
Mahasiswa KKNTK 25 Unigoro saat mengedukasi tentang kebencanaan. (doc. KKNTK 25 Unigoro)

Rangkaian kegiatan diawali dengan persiapan dan ulasan materi sebelumnya yang telah disampaikan kepada siswa. Selanjutnya, para mahasiswa mengajak siswa untuk melakukan ice breaking agar suasana menjadi lebih santai dan interaktif. Setelah itu, mereka menyampaikan materi mengenai alam dan jenis-jenis bencana alam seperti banjir, gempa bumi, dan tanah longsor.

Kami mengenalkan tentang bencana alam kepada para murid sekolah dasar untuk membangun kesadaran dan pemahaman tentang alam dan bencana alam, membangun rasa kesiapsiagaan anak, dan juga membantu mereka menghargai alam. Kami ingin menyampaikan bahwa bencana adalah bagian dari siklus alam,” ujar salah satu anggota KKN, Cyndu Mei Via.

Untuk meningkatkan pemahaman siswa, mahasiswa juga menyisipkan permainan “tebak gaya gerakan alam” dan kuis edukatif yang harus dijawab oleh siswa. Metode pembelajaran yang dibuat semenarik dan seinteraktif mungkin ini terbukti membuat para siswa antusias dan aktif selama kegiatan berlangsung.

Kami membuat metode penyampaian materi yang semenarik mungkin seperti kuis dan permainan interaktif agar adik-adik sekolah dasar tidak bosan,” tambahnya.

Setelah kegiatan pengenalan bencana alam, para mahasiswa melanjutkan dengan penyampaian materi mengenai eco bricks, yaitu cara mengolah sampah plastik menjadi batu bata ramah lingkungan yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan seperti pembuatan furnitur atau dekorasi taman. Materi ini dilanjutkan dengan praktik langsung pembuatan eco bricks oleh siswa yang didampingi oleh para mahasiswa.

Mahasiswa KKNTK 25 Unigoro saat mengedukasi tentang pembuatan eco bricks. (doc. KKNTK 25 Unigoro)
Mahasiswa KKNTK 25 Unigoro saat mengedukasi tentang pembuatan eco bricks. (doc. KKNTK 25 Unigoro)

“Pembuatan eco bricks bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada adik-adik sekolah dasar bahwa sampah bisa didaur ulang menjadi barang yang bermanfaat dan memiliki nilai guna,” jelas Cyndu.

Baca Juga: Mahasiswa KKM 78 UNIBA Gandeng RS Mata Achmad Wardi Gelar Sosialisasi dan Tes Kesehatan Mata di Desa Cidahu

Namun dalam praktiknya, tim sempat mengalami sedikit kendala akibat terbatasnya bahan-bahan untuk pembuatan eco bricks. Meskipun demikian, kegiatan tetap berlangsung dengan lancar dan penuh semangat.

Menurut mahasiswa KKN, pemilihan tema eco bricks juga berangkat dari realitas kondisi lingkungan sekitar, khususnya di kawasan geopark Desa Soko yang masih dipenuhi oleh sampah.

Pesan yang ingin kami sampaikan adalah agar lingkungan tetap bersih dan indah serta agar siswa tahu bahwa sampah dapat dimanfaatkan kembali,” ujarnya.

Para siswa sendiri tampak sangat antusias dan menikmati seluruh rangkaian kegiatan. Mereka dengan senang hati mengikuti kuis, bermain tebak gaya, dan mencoba membuat eco bricks. Bahkan, sebagian dari mereka menunjukkan ketertarikan untuk menerapkan pembelajaran tersebut di rumah.

Semua siswa sangat semangat dan antusias saat kegiatan kuis dan praktik pembuatan eco bricks. Meski awalnya canggung, lama-lama mereka sangat enjoy dan tertarik,” jelas Cyndu.

Mahasiswa KKN-TK 25 Unigoro juga menyampaikan bahwa kegiatan ini memberikan banyak pelajaran bagi mereka. Mereka menyadari pentingnya pendekatan yang intensif dalam memberikan edukasi kepada anak-anak agar mereka dapat meningkatkan kualitas diri secara lebih maksimal.

Baca Juga: Kolaborasi KKN 102 UINSA dan DLH Lamongan: Dorong Edukasi Lingkungan Lewat “Katemas Berseri”

Dampak positif dari kegiatan ini pun dirasakan tidak hanya oleh siswa, tapi juga pihak sekolah. Para guru mengapresiasi metode edukatif yang dibawakan secara kreatif dan menyenangkan oleh para mahasiswa. Harapannya, kegiatan seperti ini dapat menjadi bagian dari program berkelanjutan di sekolah.

Kami berharap pihak sekolah bisa melanjutkan program kerja kami untuk menjadi kegiatan berkelanjutan, agar materi tentang lingkungan dan kesiapsiagaan bencana menjadi bagian integral dari pembelajaran,” tutur Cyndu.

Di akhir kegiatan, mahasiswa menyampaikan harapan besar kepada siswa-siswi SDN Soko. Mereka ingin agar anak-anak tidak hanya memahami teori, tetapi juga mampu menjadi agen perubahan di lingkungannya masing-masing.

Harapan kami setelah siswa-siswi SD mengikuti kegiatan ini adalah mereka akan lebih peduli terhadap lingkungan, lebih siap menghadapi bencana, dan menjadi agen perubahan. Mereka akan mampu menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh untuk mengurangi risiko bencana dan menjaga kelestarian lingkungan,” tutupnya.

Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *