Tambakbulusan, Krajan.id – Desa Tambakbulusan, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Demak, yang dikenal dengan ikon wisatanya, Pantai Istambul (Istana Tambakbulusan), menyimpan potensi wisata pesisir yang memikat.
Namun, di balik pesonanya, wilayah ini juga menghadapi tantangan serius seperti kerusakan lingkungan, abrasi pantai, dan pencemaran sampah rumah tangga yang mengancam keseimbangan ekosistem.
Sebagai bentuk kepedulian terhadap isu tersebut, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) Universitas Diponegoro (UNDIP) dari Kelompok 1 Tim 35 menginisiasi program sosialisasi pemanfaatan ecoenzym untuk dijadikan sabun ramah lingkungan. Kegiatan edukatif ini dilaksanakan di SDN Tambakbulusan 02 pada Rabu (21/05/2025), dengan sasaran siswa kelas 4 hingga kelas 6.
Program ini digagas oleh Nur Afifah Ayuningtyas, mahasiswa Program Studi Teknik Lingkungan, dan didukung oleh rekan-rekan dari lintas program studi.
Tujuannya adalah memberikan pemahaman kepada siswa mengenai cara sederhana mengolah limbah organik menjadi produk yang bermanfaat sekaligus menumbuhkan kesadaran lingkungan sejak usia dini.
Dalam kegiatan tersebut, mahasiswa memberikan penjelasan tentang apa itu ecoenzym, manfaatnya bagi lingkungan, serta tahapan pembuatan sabun dari bahan alami tersebut. Materi disampaikan secara interaktif dan disesuaikan dengan usia peserta didik.
Baca Juga: Spektakuler! Segoro Topeng Kaliwungu Ramaikan KEN 2025
Tidak hanya mendengarkan, para siswa juga diajak mengikuti demonstrasi langsung pembuatan sabun ecoenzym dan mencoba membuat sabun mereka sendiri dengan bimbingan mahasiswa.
Antusiasme siswa terlihat jelas. Mereka aktif bertanya dan terlibat dalam proses pembuatan sabun.
“Menurut saya kegiatan ini bagus karena anak-anak jadi punya pengetahuan lain, tidak hanya pelajaran di kelas. Kegiatan seperti ini bisa jadi selingan yang positif, jadi anak-anak tidak jenuh dan bisa mendapat pengalaman serta pengetahuan baru di luar mata pelajaran,” ungkap Bu Rahma, guru SDN Tambakbulusan 02.
Nur Afifah Ayuningtyas selaku penggagas kegiatan menyampaikan harapannya, “Kami ingin menunjukkan bahwa limbah organik bisa diolah menjadi produk yang tidak hanya ramah lingkungan, tapi juga berguna dalam kehidupan sehari-hari. Harapannya, dari kegiatan ini, anak-anak bisa mulai peduli dengan lingkungan sejak dini dan membawa semangat itu ke rumah mereka.”
Baca Juga: Mahasiswa UNDIP Gaungkan Edukasi Cegah Diare di Tengah Ancaman Rob di Tambakbulusan
Sabun hasil kreasi siswa dapat dibawa pulang untuk digunakan di rumah. Dengan begitu, manfaat dari kegiatan ini tidak hanya berhenti di ruang kelas, tetapi juga menjangkau keluarga siswa, memperluas dampak edukasi lingkungan ke ranah rumah tangga.

Melalui program ini, mahasiswa KKN UNDIP berharap siswa dapat memahami pentingnya menjaga lingkungan, khususnya wilayah pesisir, dengan aksi nyata dan edukasi berkelanjutan. Kegiatan ini menjadi bukti bahwa pelestarian lingkungan bisa dimulai dari langkah kecil namun bermakna, seperti mengubah limbah menjadi solusi.
Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.





