Mahasiswa KKN UNISRI Dorong Literasi Digital bagi Ibu PKK Sorogaten

Pinkan Marisca saat menyampaikan pemaparan mengenai etika dalam bermedia sosial, bagian dari program kerja KKN UNISRI yang menyasar ibu-ibu PKK Desa Sorogaten. (doc. Natasha)
Pinkan Marisca saat menyampaikan pemaparan mengenai etika dalam bermedia sosial, bagian dari program kerja KKN UNISRI yang menyasar ibu-ibu PKK Desa Sorogaten. (doc. Natasha)

Sorogaten, Krajan.id – Pesatnya arus digitalisasi tidak hanya membawa kemudahan, tetapi juga tantangan baru bagi masyarakat. Menyadari hal itu, mahasiswa KKN UNISRI kelompok 97 menghadirkan edukasi tentang literasi digital yang menyasar ibu-ibu PKK Desa Sorogaten, Kecamatan Juwiring, Klaten, pada Jumat (15/8/2025).

Program yang diprakarsai oleh Pinkan Marisca, mahasiswi Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Slamet Riyadi (UNISRI) Surakarta, mengangkat tema “Bijak dan Beretika di Media Sosial”. Kegiatan ini sekaligus menggandeng KKN UNNES Giat 12 sebagai kolaborator.

Bacaan Lainnya

Menurut Pinkan, literasi digital kerap hanya dipahami sebatas keterampilan menggunakan perangkat teknologi. Padahal, aspek etika dan kesadaran sosial jauh lebih penting.

“Banyak kasus hoaks, ujaran kebencian, hingga perbedaan pandangan antar generasi yang bisa memicu konflik. Karena itu, kita perlu memahami etika bermedia sosial, mulai dari memverifikasi informasi hingga menjaga privasi,” jelasnya.

Fenomena culture shock di ruang digital, lanjut Pinkan, seringkali membuat sebagian masyarakat belum siap menghadapi derasnya informasi. Oleh sebab itu, edukasi literasi digital diperlukan agar media sosial tidak sekadar menjadi tempat hiburan, tetapi juga ruang yang sehat untuk berbagi gagasan.

Kegiatan yang digelar di Gedung Serbaguna Desa Sorogaten ini menghadirkan lurah, pengurus PKK, serta puluhan anggota PKK. Acara dikemas secara interaktif dengan sesi diskusi, di mana peserta bisa bertanya maupun berbagi pengalaman. Suasana hangat tercipta ketika ibu-ibu menceritakan kebiasaan mereka menggunakan media sosial, dari sekadar mencari resep masakan hingga berjualan daring.

Dwi, salah satu peserta, menuturkan harapannya agar edukasi ini berlanjut. “Saya berharap ibu-ibu PKK bisa menjadi agen perubahan di lingkungan masing-masing dengan memberi contoh penggunaan media sosial yang positif,” ujarnya.

Melalui kegiatan ini, mahasiswa KKN berharap ibu-ibu PKK mampu menjadi motor literasi digital di keluarga dan lingkungannya. Edukasi yang berfokus pada etika dan kesadaran digital diyakini mampu menekan dampak negatif teknologi informasi, seperti penyebaran berita palsu atau perilaku tidak santun di ruang maya.

Baca Juga: Mahasiswa UNISRI Surakarta Dorong Ibu PKK Desa Sorogaten Kuasai Digital Marketing untuk Tingkatkan Ekonomi Keluarga

Pinkan menambahkan, kendali diri dalam berbagi cerita kehidupan di media sosial juga penting untuk mengurangi risiko penyalahgunaan data pribadi. “Literasi digital adalah tentang bijak, beretika, dan bertanggung jawab di dunia maya,” tegasnya.

Dengan hadirnya program ini, Desa Sorogaten diharapkan tidak hanya melek teknologi, tetapi juga menjadi contoh bagaimana masyarakat desa bisa adaptif sekaligus beretika dalam menghadapi arus digitalisasi yang kian cepat.

Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *