Prawatan, Krajan.id – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Sebelas Maret (UNS) kelompok 105 tahun 2025 menggelar program pendampingan pemanfaatan limbah organik rumah tangga menjadi eco-enzyme di Desa Prawatan, Kecamatan Jogonalan, Kabupaten Klaten.
Program yang berlangsung dalam dua pertemuan ini tidak hanya berfokus pada sosialisasi, tetapi juga menghadirkan praktik langsung agar masyarakat mampu mengolah limbah organik secara mandiri.
Pertemuan pertama digelar pada Sabtu (26/7/2025) di Balai Desa Prawatan dengan menghadirkan narasumber dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Klaten. Dalam kesempatan tersebut, peserta yang terdiri dari ibu-ibu PKK dan Kelompok Wanita Tani (KWT) mendapatkan penjelasan mengenai manfaat eco-enzyme sebagai solusi ramah lingkungan dari limbah organik rumah tangga. Melalui presentasi visual, DLH menjelaskan proses pengolahan sampah organik yang sederhana namun berdampak besar bagi kebersihan lingkungan.
Petugas DLH Klaten, Wisnu, menyampaikan apresiasinya terhadap program ini. “Program ini sangatlah bagus untuk kita semua, karena dari sampah kita bisa memanfaatkannya sehingga tidak lagi dianggap hina, apalagi sampah rumah tangga yang setiap hari ada,” ujarnya.
Pada pertemuan kedua yang berlangsung Sabtu (2/8/2025) di Tempat Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-Recycle (TPS3R) Desa Prawatan, peserta mengikuti workshop pembuatan eco-enzyme secara langsung. Mahasiswa KKN UNS 105 memandu jalannya praktik dengan didampingi kembali oleh pihak DLH.
Bahan-bahan yang digunakan dalam praktik ini cukup sederhana, yakni kulit buah atau sayuran, gula merah atau gula pasir, air, dan larutan EM4. Para peserta diajak menyiapkan bahan, mencampurnya sesuai takaran, hingga memahami proses fermentasi yang membutuhkan waktu penyimpanan tertentu sebelum bisa digunakan.
Antusiasme warga terlihat jelas sepanjang kegiatan. Surani, Ketua KWT Desa Prawatan, mengaku kegiatan ini memberikan ilmu yang sangat bermanfaat.
“Program ini jelas sekali, mulai teori hingga praktik dilakukan. Semoga ilmu yang diberikan bermanfaat bagi ibu-ibu di sini, agar paham bahwa sampah bisa dimanfaatkan,” ungkapnya.

Dukungan juga datang dari Kepala Desa Prawatan, Sabiq Muhammad. Ia menilai pendampingan ini bukan hanya bermanfaat bagi lingkungan, tetapi juga dapat memberi aktivitas positif bagi ibu rumah tangga. “Program ini sangatlah kami butuhkan.
Ibu-ibu bisa mengisi waktu luang dengan kegiatan pembuatan eco-enzyme di rumah masing-masing, sekaligus menjadi wujud kecintaan terhadap alam,” tutur Sabiq.
Melalui program ini, masyarakat Desa Prawatan mendapatkan pengetahuan baru mengenai pentingnya pengelolaan limbah organik. Tidak hanya berhenti pada sosialisasi, mereka juga memiliki keterampilan untuk memproduksi eco-enzyme secara mandiri.
Beberapa peserta bahkan menyampaikan keinginan untuk terus melanjutkan praktik di rumah masing-masing serta menularkannya kepada tetangga sekitar.
Inisiatif ini menjadi langkah awal yang baik untuk menumbuhkan kesadaran kolektif dalam mengelola sampah rumah tangga. Dengan adanya pendampingan dari mahasiswa KKN UNS 105 bersama DLH Klaten, Desa Prawatan diharapkan mampu menjadi contoh bagi desa lain dalam mengelola limbah organik secara bijak dan berkelanjutan.
Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.





