Mahasiswa KKN UNS 128 Dukung UMKM Banjarsari Lewat Pelatihan Digital hingga Produk Kreatif

Foto bersama ibu-ibu kelompok UPPKA Indah Sari dan Diva UMKM Banjarsari setelah kegiatan Inisiasi UMKM dan Workshop Pembuatan Lilin pada Kamis (24/7/2025). (doc. KKN 128 UNS)
Foto bersama ibu-ibu kelompok UPPKA Indah Sari dan Diva UMKM Banjarsari setelah kegiatan Inisiasi UMKM dan Workshop Pembuatan Lilin pada Kamis (24/7/2025). (doc. KKN 128 UNS)

Banjarsari, Krajan.id – Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kelurahan Banjarsari, Kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta, mendapat dukungan nyata dari mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Sebelas Maret (UNS) kelompok 128.

Selama program KKN berlangsung, mereka menggelar serangkaian pelatihan dan sosialisasi yang menyasar kelompok usaha rumahan, khususnya para ibu rumah tangga yang tergabung dalam kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA) Indah Sari serta Diva UMKM Banjarsari.

Bacaan Lainnya

Kegiatan yang digelar tidak hanya bersifat teoritis, tetapi juga langsung menyentuh aspek praktis, mulai dari visitasi UMKM, workshop pembuatan lilin aromaterapi berbahan minyak jelantah, pelatihan digital marketing, hingga sosialisasi peluang bisnis melalui program affiliate TikTok.

Ketua KKN UNS 128, Mikha Andoni Siahaan, menjelaskan bahwa fokus utama kegiatan KKN adalah membantu UMKM di Banjarsari agar dapat berkembang lebih profesional.

“Kegiatan KKN kami fokus pada UMKM karena terdapat cukup banyak UMKM yang sebenarnya berpotensi besar, namun pengelolaan bisnisnya masih sederhana dan belum terbina dengan baik,” ujarnya.

Untuk memetakan kondisi usaha, mahasiswa melakukan visitasi UMKM yang meliputi observasi, wawancara, hingga memberikan saran terkait strategi bisnis. Mereka juga menyusun buku saku sebagai panduan praktis bagi pelaku usaha dalam mengelola bisnis sehari-hari.

Salah satu program unggulan adalah Workshop Pembuatan Lilin Aromaterapi dengan memanfaatkan minyak jelantah. Pelatihan ini diawali dengan pemberian materi kewirausahaan, termasuk penghitungan Break Even Point (BEP), sebelum peserta diajak mempraktikkan pembuatan lilin.

Selain menekan limbah rumah tangga, kegiatan ini juga mendorong terciptanya produk kreatif bernilai jual. Lilin hasil karya peserta dikemas dalam packaging menarik dan diberi label sederhana. Di akhir sesi, peserta menghitung BEP untuk memahami biaya produksi sekaligus potensi keuntungan.

Tidak berhenti pada produksi, mahasiswa KKN juga menekankan pentingnya pemasaran digital. Dalam acara “Digital Marketing”, pelaku UMKM diperkenalkan pada pemanfaatan media sosial, marketplace, website, hingga penggunaan teknologi berbasis kecerdasan buatan seperti ChatGPT.

Salah satu bentuk pendampingan dilakukan pada UMKM Pawon Umi (kuliner) dan Ayu R Collection (fashion rumahan). Para mahasiswa memberikan bimbingan manajemen Instagram, teknik editing foto, hingga penulisan caption yang menarik.

“Alhamdulillah, dari yang belum bisa mengunggah gambar sekarang sudah bisa, edit foto sudah bisa, dan lain-lain,” ungkap Ayu, pemilik Ayu R Collection, dengan senyum puas.

Melihat tren media sosial yang kian digemari, mahasiswa KKN UNS juga memperkenalkan peluang bisnis melalui program affiliate TikTok. Dengan tema “Ubah Hobi Jadi Cuan”, pelaku UMKM diajak memahami bagaimana sistem kerja affiliate dapat menghasilkan pendapatan hanya dengan mempromosikan produk lewat konten video.

Program ini dianggap relevan, mengingat TikTok menjadi salah satu aplikasi paling populer di Indonesia. Strategi ini juga relatif mudah dijalankan karena tidak membutuhkan modal besar, hanya memanfaatkan smartphone dan jaringan internet.

Ketua Diva UMKM Banjarsari, Riyani, mengaku mendapat banyak manfaat dari kegiatan ini.

“Sebenarnya di Diva sendiri sudah ada modul tentang digitalisasi marketing, tetapi saat KKN UNS yang memberi materi terasa lebih mudah dipahami dan ringan untuk diterapkan,” jelasnya.

Ia menambahkan, pelatihan ini memotivasinya untuk lebih profesional dalam mengelola usaha, khususnya lewat digitalisasi pemasaran.

Melalui rangkaian kegiatan tersebut, mahasiswa KKN UNS 128 berharap dapat memberikan dampak nyata terhadap kemajuan UMKM di Kelurahan Banjarsari. Mengingat mayoritas masyarakat setempat menggantungkan hidup dari usaha rumahan, penguatan kapasitas pelaku UMKM menjadi langkah strategis dalam mendukung perekonomian lokal.

“Harapannya, pelatihan ini bisa menjadi bekal berkelanjutan bagi para pelaku UMKM agar tidak hanya mampu bertahan, tetapi juga bersaing di pasar yang lebih luas,” tutup Mikha.

Dengan adanya pendampingan ini, UMKM Banjarsari kini memiliki peluang lebih besar untuk berkembang, baik dari sisi kreativitas produk maupun pemasaran digital.

Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *