Mahasiswa KKN UNS 147 Hadirkan Tungku Pembakaran Minim Asap di Desa Sambirejo

Pelaksanaan Sosialisasi Insinerator Pengelolaan Sampah: Pemanfaatan Tungku Pembakaran Minim Asap untuk Desa Bersih dan Sehat bersama ibu-ibu perangkat desa, ibu-ibu PKK, dan kader Desa Sambirejo pada Selasa (29/7/2025). (doc. KKN 147 UNS)
Pelaksanaan Sosialisasi Insinerator Pengelolaan Sampah: Pemanfaatan Tungku Pembakaran Minim Asap untuk Desa Bersih dan Sehat bersama ibu-ibu perangkat desa, ibu-ibu PKK, dan kader Desa Sambirejo pada Selasa (29/7/2025). (doc. KKN 147 UNS)

Sambirejo, Krajan.id – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 147 Universitas Sebelas Maret (UNS) melaksanakan program inovasi insinerator untuk pengelolaan sampah di Desa Sambirejo, Kecamatan Jiwan, Kabupaten Madiun, Selasa (29/7/2025).

Program bertajuk “Inovasi Insinerator Pengelolaan Sampah: Pemanfaatan Tungku Pembakaran Minim Asap untuk Desa Bersih dan Sehat” ini hadir untuk menjawab persoalan serius terkait sampah rumah tangga dan pencemaran lingkungan di wilayah tersebut.

Bacaan Lainnya

Desa Sambirejo dikenal memiliki potensi lingkungan yang besar, namun masih menghadapi kendala dalam sistem pengelolaan sampah. Selama ini, sebagian besar sampah rumah tangga hanya ditimbun atau dibakar secara terbuka. Cara tersebut menimbulkan asap pekat dan mencemari udara, sehingga berisiko mengganggu kesehatan warga.

Melihat kondisi itu, mahasiswa KKN UNS berinisiatif memperkenalkan insinerator sederhana sebagai solusi alternatif. Alat ini dirancang agar proses pembakaran sampah berlangsung lebih efisien dengan asap yang jauh lebih minim dibandingkan metode pembakaran biasa.

Kegiatan sosialisasi pemanfaatan insinerator melibatkan ibu-ibu PKK, perangkat desa, hingga kader kesehatan Desa Sambirejo. Mereka mendapatkan edukasi tentang cara kerja tungku, jenis sampah yang bisa dibakar, serta langkah perawatan insinerator agar ramah lingkungan dan berfungsi optimal.

Lurah Sambirejo, Heru Purnomo, S.E., menyambut baik program tersebut. “Alat insinerator ini sangat bermanfaat bagi masyarakat, terutama untuk mengurangi masalah sampah rumah tangga yang belum sepenuhnya teratasi. Dengan adanya tungku pembakaran minim asap ini, lingkungan desa bisa lebih bersih dan sehat,” ujarnya.

Tak hanya mendengarkan penjelasan, warga juga diajak langsung mencoba proses pembakaran dengan insinerator. Hasilnya, mereka menilai alat ini lebih praktis serta mengurangi kepulan asap yang selama ini menjadi masalah utama.

Ketua pelaksana program, Danur Dwi Fitriatama, menegaskan bahwa tujuan utama kegiatan ini adalah menumbuhkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pengelolaan sampah.

“Kami berharap warga Sambirejo dapat memanfaatkan insinerator secara mandiri sehingga tercipta lingkungan yang lebih sehat dan lestari,” ungkapnya.

Program ini menjadi langkah awal bagi Desa Sambirejo menuju pengelolaan sampah yang lebih modern, mandiri, dan berkelanjutan. Selain meningkatkan kesadaran lingkungan, inovasi ini juga membuka peluang pengembangan insinerator secara berkelompok untuk keberlanjutan desa bersih dan sehat.

Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *