Mahasiswa KKN UNS 274 Gelar Sosialisasi Interaktif di SDN Jetis 02 Kaliwungu: Cegah Bullying, Skoliosis, dan Edukasi Seks Dini

Tim KKN 274 UNS bersama Guru SD Negeri Jetis 02 Kaliwungu. (doc. Pribadi)
Tim KKN 274 UNS bersama Guru SD Negeri Jetis 02 Kaliwungu. (doc. Pribadi)

Desa Jetis, Krajan.id – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 274 Universitas Sebelas Maret (UNS) Desa Jetis menggelar program edukasi interaktif di SD Negeri Jetis 02 Kaliwungu pada Sabtu, (2/8/2025). Kegiatan ini mengusung tiga topik utama yang relevan dengan perkembangan anak, yakni anti-bullying, pencegahan skoliosis dini, dan edukasi seks usia sekolah dasar.

Program ini hadir sebagai bentuk kepedulian mahasiswa terhadap pentingnya pendidikan karakter, kesehatan, serta perlindungan anak sejak dini. Siswa sekolah dasar dianggap berada pada fase yang rentan mengalami perundungan, pelecehan seksual, maupun gangguan postur tubuh. Minimnya pemahaman siswa dan orang tua terkait isu-isu tersebut mendorong mahasiswa KKN 274 UNS menghadirkan edukasi yang aplikatif dengan metode interaktif.

Bacaan Lainnya

Koordinator program, Riska Nurlathifa, mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer UNS, menjelaskan bahwa kegiatan dirancang dengan pembagian sesi berdasarkan tingkatan kelas. Siswa kelas 1–2 mendapat materi anti-bullying, kelas 3–4 fokus pada skoliosis, sementara kelas 5–6 diberikan edukasi seks.

“Karena sasaran kami anak SD, pembelajaran dibuat sederhana dan menyenangkan. Saat membahas anti-bullying, anak-anak diajak bermain peran agar mereka bisa merasakan bagaimana diperlakukan tidak adil maupun menjadi pelaku. Dengan begitu, mereka lebih peka dan berani mengatakan ‘stop’ pada perundungan,” tutur Riska.

Selain bermain peran, sesi edukasi juga dilengkapi dengan media visual, kartu edukatif, dan aktivitas interaktif lain yang memudahkan siswa memahami pesan yang disampaikan.

Pelaksanaan kegiatan edukasi anti-bullying, edukasi skoliosis dini, edukasi seks dini. (doc. Pribadi)
Pelaksanaan kegiatan edukasi anti-bullying, edukasi skoliosis dini, edukasi seks dini. (doc. Pribadi)

Pada sesi skoliosis, mahasiswa KKN memperkenalkan anak-anak pada gangguan postur tubuh ini melalui penjelasan sederhana dan praktik langsung pemeriksaan postur. Anak-anak diminta memperhatikan posisi duduk, berdiri, serta tanda-tanda awal skoliosis yang bisa muncul.

Pelaksanaan kegiatan edukasi anti-bullying, edukasi skoliosis dini, edukasi seks dini. (doc. Pribadi)
Pelaksanaan kegiatan edukasi anti-bullying, edukasi skoliosis dini, edukasi seks dini. (doc. Pribadi)

“Anak-anak diajak menyadari pentingnya duduk tegak, berdiri dengan benar, serta mengenali gejala sejak awal. Dengan begitu, mereka bisa lebih peduli pada kesehatan tulang,” jelas Riska.

Sesi edukasi seks dini menjadi salah satu bagian penting dalam sosialisasi ini. Materi difokuskan pada pemahaman perubahan tubuh saat pubertas, menjaga privasi tubuh, serta cara melindungi diri dari pelecehan. Untuk menghindari rasa canggung, mahasiswa menggunakan bahasa sederhana, ilustrasi visual, dan pendekatan komunikatif.

Pelaksanaan kegiatan edukasi anti-bullying, edukasi skoliosis dini, edukasi seks dini. (doc. Pribadi)
Pelaksanaan kegiatan edukasi anti-bullying, edukasi skoliosis dini, edukasi seks dini. (doc. Pribadi)

Ketua KKN 274 UNS Desa Jetis, Mohammad Rozan Amiruddin, menegaskan bahwa program ini merupakan upaya preventif agar anak-anak dapat tumbuh lebih sehat, percaya diri, dan aman.

“Kami ingin anak-anak memahami bahwa tubuh mereka berharga dan harus dilindungi. Edukasi sejak dini diharapkan menjadi bekal berharga, tidak hanya untuk melindungi diri sendiri, tetapi juga untuk menghormati orang lain,” ujarnya.

Melalui kegiatan ini, mahasiswa berharap siswa SDN Jetis 02 dapat lebih peka terhadap isu penting yang kerap luput dari perhatian. Edukasi anti-bullying diharapkan mampu menciptakan suasana sekolah yang lebih aman dan ramah, sementara pemahaman tentang skoliosis dan perlindungan tubuh akan berdampak pada kesehatan serta kesejahteraan anak di masa depan.

Dengan penyampaian yang interaktif dan menyenangkan, anak-anak terlihat antusias mengikuti setiap sesi. Beberapa siswa bahkan mengajukan pertanyaan dan berbagi pengalaman mereka terkait bullying maupun perubahan tubuh.

Mahasiswa KKN 274 UNS percaya bahwa langkah kecil ini dapat membawa perubahan besar, terutama dalam membangun karakter anak-anak Desa Jetis agar lebih tangguh, sehat, dan berdaya.

Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *