Mahasiswa KKN UNS 281 Dorong Ketahanan Pangan Desa Udanwuh Lewat Snack Cenil dan Hidroponik

Keterlibatan aktif Ibu-Ibu PKK dalam praktik pembuatan snack. (doc. KKN 281 UNS)
Keterlibatan aktif Ibu-Ibu PKK dalam praktik pembuatan snack. (doc. KKN 281 UNS)

Udanwuh, Krajan.id – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) kelompok 281 Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menghadirkan inovasi ketahanan pangan desa melalui pemanfaatan potensi lokal berupa cenil atau selada air serta pengembangan sistem hidroponik. Program ini dilaksanakan dalam dua bentuk kegiatan, yakni pengolahan snack berbahan dasar cenil dan sosialisasi budidaya sayuran menggunakan teknik hidroponik.

Kegiatan pertama digelar pada Sabtu, (2/8/2025), di pendopo Balai Desa Udanwuh. Mahasiswa KKN memperkenalkan produk olahan pangan berupa stik bawang yang berbahan dasar cenil. Dalam praktik tersebut, para mahasiswa melibatkan Ibu-Ibu PKK Desa Udanwuh untuk turut serta langsung dalam proses pembuatan.

Bacaan Lainnya

“Melalui program Cenil jadi Cemil, kami ingin memperlihatkan bahwa bahan lokal seperti cenil tidak hanya bisa dijadikan sayur, tetapi juga diolah menjadi camilan bernilai ekonomi,” ujar Meta, penanggung jawab program.

Dokumentasi bersama setelah pelaksanaan praktik pembuatan snack. (doc. KKN 281 UNS)
Dokumentasi bersama setelah pelaksanaan praktik pembuatan snack. (doc. KKN 281 UNS)

Antusiasme warga terlihat dari keterlibatan aktif peserta yang mencoba praktik pembuatan snack hingga mengajukan pertanyaan. Salah satu peserta sempat menanyakan cara mengurangi rasa pahit pada cenil. Tim KKN menjelaskan bahwa perebusan cenil sebelum dicampurkan ke adonan merupakan cara efektif untuk mengatasi rasa tersebut.

Program berlanjut pada Sabtu, (9/8/2025), dengan sosialisasi hidroponik bersama narasumber dari bidang pertanian, Bapak Andreas Pandjaitan. Kegiatan ini menyasar Bapak-Bapak Desa Udanwuh yang diajarkan membuat instalasi sederhana, menyiapkan media tanam, hingga merawat tanaman hidroponik agar tumbuh optimal.

Mahasiswa KKN juga turut mendampingi masyarakat membuat instalasi Hidroponik sederhana. (doc. KKN 281 UNS)
Mahasiswa KKN juga turut mendampingi masyarakat membuat instalasi Hidroponik sederhana. (doc. KKN 281 UNS)

Mahasiswa KKN turut mendampingi masyarakat dalam praktik langsung membuat pipa hidroponik dan melakukan simulasi pengaplikasiannya. Sistem hidroponik yang diperkenalkan tidak hanya untuk selada air, tetapi juga sayuran lain seperti kangkung, bayam, dan sawi.

Metode ini dinilai lebih efisien karena tidak membutuhkan lahan luas serta mampu menghasilkan tanaman lebih bersih dan sehat. Dalam praktiknya, mahasiswa memperkenalkan dua sistem sekaligus, yaitu DFT (Deep Flow Technique) dan NFT (Nutrient Film Technique).

Ketua Tim KKN 281 menyampaikan bahwa kedua program tersebut diharapkan tidak berhenti sebatas kegiatan, tetapi bisa terus dikembangkan masyarakat.

“Kami berharap inovasi ini menjadi inspirasi sekaligus peluang ekonomi baru bagi warga Desa Udanwuh. Snack cenil bisa meningkatkan nilai tambah produk lokal, sementara hidroponik memberi alternatif bertani yang lebih modern,” ungkapnya.

Dokumentasi bersama setelah pelaksanaan sosialisasi hidroponik bersama Bapak Andreas Pandjaitan, selalu narasumber dari bidang pertanian. (doc. KKN 281 UNS)
Dokumentasi bersama setelah pelaksanaan sosialisasi hidroponik bersama Bapak Andreas Pandjaitan, selalu narasumber dari bidang pertanian. (doc. KKN 281 UNS)

Walaupun hanya berlangsung dalam dua kali kegiatan, program KKN UNS 281 di Desa Udanwuh diharapkan mampu memperkuat ketahanan pangan sekaligus membuka ruang kreativitas baru bagi masyarakat. Kolaborasi mahasiswa dan warga ini menjadi bukti bahwa potensi lokal bisa dikembangkan dengan pendekatan inovatif dan berkelanjutan.

Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *