Mahasiswa KKN UNS 76 Kenalkan Eco Enzyme di Desa Kragan: Ubah Limbah Dapur Jadi Solusi Ramah Lingkungan

Antusiasme warga Desa Kragan bersama KKN UNS 76 dalam mengolah limbah dapur organik menjadi eco enzyme. (doc. KKN 76 UNS)
Antusiasme warga Desa Kragan bersama KKN UNS 76 dalam mengolah limbah dapur organik menjadi eco enzyme. (doc. KKN 76 UNS)

Kragan, Krajan.id – Mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) yang tergabung dalam kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) ke-76 dengan tema Program Kampung Iklim (ProKlim) menggelar kegiatan sosialisasi sekaligus praktik pembuatan eco enzyme di Desa Kragan, Kecamatan Gondangrejo, Karanganyar, Selasa (22/7/2025).

Program ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya mengolah limbah dapur organik menjadi produk bermanfaat. Selama ini, limbah dapur seperti kulit buah dan sayuran kerap dianggap sampah yang tak bernilai. Padahal, melalui proses fermentasi sederhana, bahan-bahan tersebut dapat diubah menjadi cairan serbaguna yang ramah lingkungan.

Bacaan Lainnya

Eco enzyme sendiri merupakan cairan hasil fermentasi dari kulit buah, sayuran, gula (baik gula cokelat, gula merah, maupun gula tebu), dan air. Produk ini memiliki banyak manfaat, mulai dari pembersih rumah tangga, penolak serangga, penyubur tanaman, hingga alternatif perawatan kulit. Bahkan, eco enzyme juga dapat digunakan untuk membantu memurnikan air yang tercemar.

Widya Dwika, penanggung jawab program kerja, menjelaskan bahwa kegiatan sosialisasi ini melibatkan ibu rumah tangga yang tergabung dalam Kelompok Wanita Tani (KWT) Banar Desa Kragan.

“Tujuan kami adalah memberikan pemahaman bahwa limbah organik bukan hanya sekadar sampah, tetapi dapat diolah menjadi produk yang bermanfaat. Selain itu, kami juga memberikan demonstrasi langsung agar masyarakat bisa mempraktikkannya di rumah,” jelas Widya.

Kegiatan dimulai dengan pemaparan materi oleh tim KKN dari Program Studi Agroteknologi. Mereka memberikan penjelasan mengenai pentingnya pemanfaatan kulit buah dan sayuran yang biasanya dibuang begitu saja. Melalui penjelasan tersebut, masyarakat mendapat wawasan baru tentang potensi besar dari limbah organik.

Setelah penyampaian materi, acara dilanjutkan dengan sesi diskusi interaktif. Antusiasme peserta terlihat dari banyaknya pertanyaan yang diajukan. Salah satu peserta, Bu Tina, mengaku baru mengetahui bahwa eco enzyme dapat dimanfaatkan untuk kesehatan kulit.

“Saya baru tahu kalau limbah organik yang kelihatannya kotor ternyata bisa bermanfaat untuk kulit, bahkan bisa membantu mengatasi eksim,” ungkapnya dengan semangat.

Bagian paling menarik dari kegiatan ini adalah praktik pembuatan eco enzyme secara langsung. Para peserta diajak mencoba mulai dari memilih kulit buah, menentukan perbandingan bahan, hingga mencampurkannya ke dalam wadah fermentasi.

Dari praktik bersama tersebut, masyarakat berhasil membuat lima galon eco enzyme yang kemudian disimpan di salah satu rumah warga untuk proses fermentasi lebih lanjut. Ibu Wiwin, Ketua KWT Banar, menyampaikan apresiasinya terhadap program ini.

“Senang sekali karena ibu-ibu mendapat ilmu baru. Harapannya, eco enzyme yang kita buat ini berhasil dan bisa digunakan untuk kebutuhan sehari-hari,” ujar Wiwin.

Program sosialisasi eco enzyme ini sejalan dengan tujuan utama ProKlim, yakni menekan emisi gas rumah kaca melalui pengelolaan sampah terpadu. Dengan memanfaatkan limbah dapur organik, masyarakat tidak hanya mengurangi jumlah sampah, tetapi juga menghasilkan produk ramah lingkungan yang mendukung keberlanjutan hidup.

Melalui keberhasilan kegiatan ini, mahasiswa KKN UNS 076 tidak hanya memberikan edukasi, tetapi juga menghadirkan solusi praktis yang bisa diterapkan masyarakat secara berkelanjutan. Inovasi sederhana ini diharapkan mampu menjadi langkah awal bagi Desa Kragan dalam mengembangkan potensi pengelolaan limbah organik sekaligus menjaga kelestarian lingkungan.

Program kerja ini membuktikan bahwa kolaborasi antara mahasiswa dan masyarakat mampu menghasilkan manfaat nyata. Dengan partisipasi aktif warga, Desa Kragan kini memiliki peluang besar untuk menjadi contoh desa yang berhasil memanfaatkan limbah organik secara kreatif dan produktif.

Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *