Prawatan, Krajan.id – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menghadirkan inovasi ramah lingkungan di Desa Prawatan, Kecamatan Jogonalan, Kabupaten Klaten. Melalui program bertajuk “Pembuatan Alat Bakar Sampah Minim Asap”, mahasiswa memperkenalkan teknologi sederhana yang dirancang untuk mengurangi polusi udara akibat pembakaran sampah.
Alat tersebut resmi diserahkan pada Kamis, (7/8/2025), di Tempat Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-Recycle (TPS 3R) Desa Prawatan. Kehadiran inovasi ini disambut baik oleh masyarakat dan perangkat desa karena dianggap mampu menjadi solusi alternatif dalam mengatasi persoalan lingkungan.
Di banyak wilayah, termasuk Prawatan, praktik pembakaran sampah masih kerap dilakukan. Sayangnya, cara konvensional ini menimbulkan berbagai dampak negatif, seperti polusi udara, gangguan kesehatan pernapasan, hingga degradasi lingkungan. Menjawab kondisi tersebut, mahasiswa KKN UNS berupaya menghadirkan alat pembakar sampah yang lebih efisien dan minim asap.
Penanggung jawab program, Prayoga Edo Ananda, menjelaskan bahwa alat ini merupakan langkah kecil namun penting dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan.
“Dengan dukungan masyarakat, Desa Prawatan berpotensi mengembangkan sistem pengelolaan sampah yang ramah lingkungan, meningkatkan kualitas udara, sekaligus menumbuhkan budaya sadar lingkungan yang berkelanjutan,” ujarnya.

Selain mengurangi dampak negatif pembakaran, penggunaan alat ini juga mendorong masyarakat, khususnya pengurus TPS 3R, untuk beralih ke metode pengolahan sampah yang lebih modern. Dalam jangka panjang, praktik pembakaran minim asap ini diharapkan bisa menjadi contoh bagi desa lain yang tengah menghadapi persoalan darurat sampah.
Kegiatan ini mendapat arahan dari Dr. Rahning Utomowati selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL). Adapun Kelompok 111 KKN UNS Desa Prawatan diketuai oleh Dimas Rizky Pradana, dengan anggota Prayoga Edo Ananda, Rizky Fatmawati, Zenny Muflikhatun Fitriyah, Rizqi Mieko Yunandriya, Aiko Maharani, Muhammad Rakan Dzakwan, Cahyo Rizki Ramadhan, dan Masayu Siti Falihah.
Melalui inovasi ini, mahasiswa berharap masyarakat tidak hanya sekadar mengurangi polusi, tetapi juga mampu mengembangkan kesadaran kolektif untuk menciptakan lingkungan yang lebih sehat, bersih, dan berkelanjutan.
Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
 
 
									
 
													




