Mahasiswa KKN UNS Dorong UMKM Dusun Warak Lebih Kompetitif Lewat Digital Marketing dan Branding

Pemaparan materi sosialisasi Digital marketing dan Branding UMKM di Balai Dusun Warak, Desa Girisekar, pada Rabu (10/8/2025). (doc. KKN 46 UNS)
Pemaparan materi sosialisasi Digital marketing dan Branding UMKM di Balai Dusun Warak, Desa Girisekar, pada Rabu (10/8/2025). (doc. KKN 46 UNS)

Girisekar, Krajan.id – Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memegang peranan penting sebagai tulang punggung ekonomi lokal. Namun, di tengah gempuran era digital, banyak pelaku UMKM desa masih menghadapi tantangan dalam memperluas jangkauan pemasaran dan membangun citra merek yang kuat.

Menyadari kondisi tersebut, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Sebelas Maret (UNS) yang tergabung dalam KKN 46 menggelar kegiatan sosialisasi digital marketing dan branding UMKM di Balai Dusun Warak, Desa Girisekar, pada Rabu (10/8/2025).

Bacaan Lainnya

Kegiatan ini hadir sebagai upaya nyata meningkatkan daya saing UMKM melalui pemanfaatan teknologi digital dan penguatan identitas merek. Para mahasiswa menilai bahwa transformasi digital bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan mendesak agar UMKM desa mampu bertahan sekaligus berkembang di tengah kompetisi pasar yang semakin ketat.

Nur Afifah Yassi Riani (F0422049), penanggung jawab program KKN 46 UNS, menuturkan bahwa banyak UMKM di Desa Girisekar memiliki produk unggulan, tetapi belum maksimal dalam pemasaran digital.

“Dari pengamatan kami, UMKM di Desa Girisekar, khususnya Dusun Warak, sebenarnya menyimpan potensi besar. Produk-produk yang ada bisa dikembangkan lebih luas, namun kendala utama ada pada strategi pemasaran. Karena itu, melalui sosialisasi ini kami memperkenalkan keterampilan praktis digital marketing dan strategi branding. Harapannya, para pelaku usaha lebih percaya diri menghadapi persaingan di era digital,” jelas Nur Afifah.

Pernyataan tersebut mencerminkan kebutuhan nyata pelaku UMKM untuk beradaptasi dengan perkembangan zaman. Mengandalkan promosi tradisional, seperti mulut ke mulut atau status WhatsApp, kini tidak lagi cukup untuk menjangkau konsumen yang lebih luas.

Sosialisasi ini dirancang sistematis, mencakup empat pokok materi utama:

  1. Pengenalan Konsep Digital Marketing – menjelaskan dasar-dasar, ruang lingkup, dan manfaat penerapan digital marketing bagi UMKM, terutama dalam memperluas pasar.
  2. Optimalisasi Media Sosial untuk Promosi – memberikan pemahaman tentang pemanfaatan Instagram, Facebook, hingga WhatsApp Business sebagai sarana promosi yang efektif dan efisien.
  3. Teknik Pembuatan Konten Promosi – mengajarkan cara merancang konten kreatif yang sesuai target pasar, baik dari segi visual maupun narasi.
  4. Strategi Branding Konsisten dan Berkelanjutan – membahas pentingnya membangun citra merek yang kuat serta menjaga konsistensi identitas visual dan komunikasi.

Tidak hanya materi, kegiatan ini juga dikemas interaktif melalui diskusi kelompok dan praktik langsung. Para peserta dilatih membuat konten promosi sederhana berbasis produk mereka masing-masing, mulai dari teknik foto produk, penyusunan caption persuasif, hingga penggunaan hashtag yang relevan.

Selain itu, peserta juga mendapatkan pendampingan membuat dan mengoptimalkan akun WhatsApp Business. Langkah ini penting sebagai pintu awal memperluas jaringan pemasaran dan meningkatkan interaksi profesional dengan konsumen.

Kegiatan ini diikuti berbagai pelaku UMKM Dusun Warak, mulai dari usaha kuliner, kerajinan tangan, hingga jasa lokal. Tingkat partisipasi yang tinggi menjadi bukti bahwa pelaku UMKM memiliki antusiasme besar mempelajari strategi pemasaran modern.

Seorang peserta yang bergerak di bidang kuliner mengungkapkan manfaat langsung dari kegiatan ini.

“Dulu kami hanya mengandalkan promosi dari mulut ke mulut atau sekadar status WhatsApp. Setelah mengikuti pelatihan ini, kami jadi tahu cara promosi produk lewat Instagram dan WhatsApp Business agar lebih menarik. Ini membuka peluang untuk menjangkau konsumen baru,” ujarnya penuh semangat.

Testimoni ini memperlihatkan betapa pentingnya transfer ilmu digital marketing bagi pelaku usaha desa. Tidak hanya meningkatkan kemampuan teknis, tetapi juga menumbuhkan kepercayaan diri untuk bersaing di pasar yang lebih luas.

Lebih dari sekadar penyampaian materi, program sosialisasi ini mencerminkan kontribusi nyata mahasiswa UNS dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat desa. Peran mahasiswa sebagai fasilitator transfer ilmu dan teknologi menjadi katalis bagi UMKM dalam mengoptimalkan potensi yang mereka miliki.

“Mahasiswa hadir untuk menjembatani pengetahuan akademik dengan kebutuhan praktis masyarakat. Dengan pendampingan seperti ini, UMKM diharapkan tidak hanya bertahan, tetapi juga mampu berinovasi,” tambah Nur Afifah.

Transformasi digital yang semakin cepat menuntut UMKM untuk adaptif dan inovatif. Melalui pemahaman digital marketing dan branding, para pelaku usaha di Dusun Warak diharapkan mampu mengembangkan kreativitas, meningkatkan profesionalisme, serta membangun citra merek yang kuat di mata konsumen.

Dokumentasi bersama saat pelaksanaan sosialisasi Digital marketing dan Branding UMKM di Balai Dusun Warak, Desa Girisekar, pada Rabu (10/8/2025). (doc. KKN 46 UNS)
Dokumentasi bersama saat pelaksanaan sosialisasi Digital marketing dan Branding UMKM di Balai Dusun Warak, Desa Girisekar, pada Rabu (10/8/2025). (doc. KKN 46 UNS)

Program ini bukanlah akhir, melainkan pijakan awal menuju terbentuknya ekosistem usaha desa yang lebih adaptif dan berdaya saing tinggi. Dengan keterampilan digital yang diperoleh, UMKM Dusun Warak berpotensi menjadi motor penggerak ekonomi lokal sekaligus bagian dari rantai nilai ekonomi regional hingga nasional.

Lebih jauh, penguatan UMKM desa akan memberikan dampak positif secara berkelanjutan terhadap kesejahteraan masyarakat. Ketika UMKM mampu menembus pasar yang lebih luas, peluang lapangan kerja baru terbuka, pendapatan meningkat, dan ekonomi desa menjadi lebih tangguh menghadapi berbagai tantangan.

Kegiatan sosialisasi digital marketing dan branding oleh mahasiswa KKN UNS di Dusun Warak membuktikan bahwa sinergi antara dunia akademik dan masyarakat desa dapat menghasilkan dampak signifikan. Di tengah arus globalisasi dan digitalisasi, pendampingan seperti ini menjadi kunci agar UMKM tidak tertinggal, melainkan terus berkembang dan berdaya saing.

Dengan semangat kolaborasi, Dusun Warak menatap masa depan dengan optimisme baru: UMKM desa yang kreatif, inovatif, dan siap bersaing di pasar yang lebih luas.

Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *