Mahasiswa KKN UNS Kelompok 09 Dorong Pertanian Organik dan UMKM Jagung di Tambakromo

Mahasiswa KKN ikut serta dalam kegiatan posyandu balita. (doc. Kelompok 9 KKN UNS)
Mahasiswa KKN ikut serta dalam kegiatan posyandu balita. (doc. Kelompok 9 KKN UNS)

Tambakromo, Krajan.id – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Sebelas Maret (UNS) Kelompok 09 sukses melaksanakan berbagai program yang berfokus pada peningkatan produktivitas pertanian dan pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kelurahan Tambakromo, Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora.

Program yang dijalankan tahun 2025 ini mengusung tema pemanfaatan jagung, tidak hanya sebagai bahan pangan utama, tetapi juga sebagai komoditas bernilai tambah yang dapat mendorong kemandirian ekonomi masyarakat.

Bacaan Lainnya

Salah satu inovasi yang dihadirkan adalah pembuatan pestisida nabati dari limbah daun jagung. Program ini menjadi solusi atas keluhan petani mengenai kondisi tanah yang semakin menurun akibat penggunaan pestisida kimia secara terus-menerus.

Kegiatan program kerja Pembuatan Pestisida Nabati. (doc. Kelompok 9 KKN UNS)
Kegiatan program kerja Pembuatan Pestisida Nabati. (doc. Kelompok 9 KKN UNS)

Melalui demonstrasi langsung, mahasiswa mengajak masyarakat memanfaatkan limbah daun jagung menjadi bahan pestisida organik yang mudah dibuat, lebih murah, dan aman digunakan.

“Penggunaan pestisida nabati ini tidak hanya menjaga kualitas tanah tetap subur, tetapi juga mendukung praktik pertanian berkelanjutan,” terang salah satu anggota kelompok saat sosialisasi.

Langkah ini sekaligus mendukung rekomendasi pemerintah untuk mengurangi ketergantungan terhadap bahan kimia dalam proses budidaya pertanian.

Selain fokus pada bidang pertanian, KKN UNS Kelompok 09 juga mengadakan sosialisasi pengelolaan pascapanen padi dan jagung. Edukasi ini ditujukan bagi para petani serta pelaku usaha kecil di Tambakromo agar dapat meningkatkan kualitas hasil panen sekaligus membuka peluang usaha baru.

Materi yang disampaikan mencakup teknik pengeringan, pemipilan, pengemasan, hingga penyimpanan yang baik. Selain itu, mahasiswa juga menekankan aspek sanitasi dan strategi pemasaran sederhana agar hasil panen bisa lebih tahan lama, bernilai jual tinggi, dan siap menjadi bahan baku berbagai produk UMKM.

Dengan langkah ini, jagung tidak hanya berhenti sebagai produk mentah, melainkan bisa diolah menjadi berbagai inovasi pangan maupun produk turunan lainnya. Hal ini sejalan dengan upaya menciptakan rantai nilai ekonomi baru bagi masyarakat desa.

Kehadiran mahasiswa di Tambakromo tidak sebatas menjalankan program utama, tetapi juga aktif mengikuti kegiatan sosial warga. Mereka turut berpartisipasi dalam senam mingguan yang menjadi agenda rutin warga. Kegiatan sederhana ini menjadi sarana mempererat silaturahmi sekaligus menjaga kesehatan bersama.

Dalam bidang kesehatan, mahasiswa juga terjun membantu kegiatan posyandu lansia dan balita. Partisipasi tersebut bukan hanya mendukung kelancaran pelaksanaan, tetapi juga memberi ruang bagi mahasiswa untuk berinteraksi lebih dekat dengan masyarakat dari berbagai lapisan usia.

Momen peringatan HUT RI ke-80 turut menjadi wadah kebersamaan antara mahasiswa KKN UNS dengan warga Tambakromo. Pada malam tasyakuran, Kelompok 09 menampilkan drama tradisional Ande-Ande Lumut yang mendapat sambutan hangat dari masyarakat. Pementasan ini tidak hanya menghadirkan hiburan, tetapi juga menjadi bentuk nyata kontribusi mahasiswa dalam melestarikan budaya nusantara.

Selain itu, mahasiswa juga ikut serta dalam upacara bendera di SDN 1 Tambakromo pada 17 Agustus 2025. Kehadiran mereka dalam kegiatan tersebut menumbuhkan rasa nasionalisme bersama warga sekaligus menjadi simbol kebersamaan dalam memperingati hari kemerdekaan.

Rangkaian kegiatan yang dilakukan Kelompok 09 KKN UNS 2025 memberikan warna baru bagi masyarakat Tambakromo. Pendekatan yang menggabungkan pertanian organik, pengembangan UMKM, kegiatan sosial, kesehatan, dan budaya menjadi model pengabdian masyarakat yang komprehensif.

Lebih dari sekadar hasil nyata, keberhasilan program ini terletak pada semangat gotong royong yang tumbuh di tengah warga. Masyarakat diajak bukan hanya sebagai penerima manfaat, tetapi juga mitra yang aktif berpartisipasi.

“Keberlanjutan program sangat bergantung pada keterlibatan warga. Kami berharap apa yang telah dimulai bisa dijaga bersama untuk pembangunan desa yang mandiri dan sejahtera,” ujar salah satu mahasiswa peserta KKN.

Sinergi antara mahasiswa, pemerintah desa, dan masyarakat menjadi kunci keberhasilan program ini. Dengan memanfaatkan potensi jagung sebagai komoditas unggulan, serta memperkuat UMKM berbasis lokal, Tambakromo memiliki peluang besar untuk terus berkembang menuju desa mandiri.

Mahasiswa KKN UNS bersama warga Tambakromo dalam kegiatan Pembuatan Briket dari Janggel Jagung. (doc. Kelompok 9 KKN UNS)
Mahasiswa KKN UNS bersama warga Tambakromo dalam kegiatan Pembuatan Briket dari Janggel Jagung. (doc. Kelompok 9 KKN UNS)

Melalui inovasi pertanian organik, pengelolaan pascapanen, serta keterlibatan aktif dalam kegiatan masyarakat, mahasiswa KKN UNS Kelompok 09 tidak hanya menghadirkan solusi jangka pendek, tetapi juga membangun fondasi yang dapat memperkuat kemandirian desa di masa depan.

Semangat kebersamaan yang tercipta selama program diharapkan menjadi bekal berharga bagi masyarakat Tambakromo untuk terus berinovasi dan berdaya.

Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *