Tlahab, Krajan.id – Kelompok KKN Tematik 334 Universitas Sebelas Maret (UNS) menggelar program edukasi gizi bertajuk Isi Piringku di SD Negeri Tlahap, Jumat (25/7/2025), pukul 08.00–10.30 WIB. Kegiatan ini menyasar siswa kelas 2 SD dengan tujuan membentuk kebiasaan makan sehat dan seimbang sejak usia dini.
Koordinator program, Nadia Brilianty, menjelaskan pemilihan siswa kelas 2 sebagai peserta bukan tanpa alasan.
“Kami ingin mengenalkan konsep makan sehat sejak dini, karena anak akan lebih mudah memahami dan menerapkannya jika sudah dibiasakan dari kecil,” ujarnya.
Menurut Nadia, ide ini juga terinspirasi dari program posyandu setempat yang memberikan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk balita dan ibu hamil.
“Untuk menjaga gizi anak, perlu dikenalkan makanan seimbang. Harapannya, anak-anak bisa menghindari kebiasaan makan instan seperti sosis atau nugget, serta kombinasi makanan yang kurang tepat seperti nasi dengan mi goreng,” tambahnya.
Sebelum kegiatan, tim KKN berkoordinasi dengan pihak sekolah, terutama kepala sekolah dan wali kelas. Anak-anak diimbau membawa pensil warna, sementara tim KKN juga menyediakan bagi siswa yang tidak membawanya.
Meski tidak melibatkan tenaga kesehatan, penyusunan materi dilakukan dengan merujuk pada panduan Kementerian Kesehatan RI, serta dilengkapi riset dari internet.
Materi pengenalan disajikan dalam bentuk presentasi PowerPoint yang menampilkan lebih banyak gambar dibandingkan tulisan.
“Anak-anak lebih tertarik pada gambar. Penjelasan kami buat sesederhana mungkin agar mereka cepat memahami,” tutur Nadia.

Setelah sesi materi, anak-anak diajak mewarnai gambar makanan sesuai panduan Isi Piringku. Kegiatan dilanjutkan dengan menghias bekal sehat menggunakan berbagai bahan makanan yang telah disiapkan. Makanan pokok terdiri dari nasi yang dicampur wortel, nori, dan bakso.
Lauk pauk meliputi telur dadar, telur puyuh, dan sosis. Sayuran terdiri dari selada air, wortel, tomat, jagung, timun, dan brokoli. Sementara untuk buah, disediakan jeruk dan semangka yang dibagikan di akhir acara.

Baca Juga: Akhiri Kegiatan Mengajar, Mahasiswa KKN 31 UNIBA Ajarkan Literasi Digital di SMK Al-I’TIHAD
Metode ini dipilih bukan sekadar untuk hiburan, tetapi juga untuk menguji daya ingat siswa terhadap materi yang baru dipelajari. Interaksi dua arah menjadi kunci kegiatan. Tim KKN memberi pertanyaan mudah agar siswa berani menjawab, dan bagi yang menjawab pertanyaan sulit serta menghias bekal terbaik mendapat hadiah. Siswa juga diajak mempraktikkan cuci tangan yang benar dan berbagi cerita tentang hasil karya mereka.
Meski demikian, tantangan tetap ada. Ketua KKN, Wahyu Rizal Kuncoro Sakti, mengakui sebagian orang tua masih memberi makanan yang kurang sesuai panduan Isi Piringku.
“Mengubah pola makan tidak bisa instan, tapi bertahap. Untungnya, banyak anak yang sudah suka sayur sehingga lebih mudah mengenalkan makanan sehat,” jelasnya.
Bagi siswa yang terlihat kurang tertarik, pendekatan personal dilakukan dengan mendatangi mereka langsung. Posisi duduk dibuat berkelompok, masing-masing didampingi satu mahasiswa KKN untuk membantu memahami materi dan aktivitas.
Reaksi siswa pun positif. Meski awalnya belum mengenal konsep Isi Piringku, mereka antusias mengikuti setiap sesi.
“Momen paling berkesan adalah antusiasme yang semakin tinggi hingga akhir kegiatan. Semangat mereka justru meningkat saat mau pulang,” kenang Nadia.
Ia menekankan pentingnya edukasi gizi untuk membentuk generasi sehat. “Anak yang mengonsumsi makanan seimbang akan tumbuh optimal dan mampu memilih makanannya sendiri dengan porsi tepat,” ujarnya.
Nadia berharap siswa SD Negeri Tlahap menjadi lebih peduli pada makanan yang mereka konsumsi. “Mahasiswa KKN punya peran penting mengedukasi masyarakat desa yang cenderung kurang memperhatikan gizi anak, terutama saat sarapan. Padahal, asupan nutrisi di pagi hari sangat berpengaruh pada semangat dan konsentrasi belajar,” katanya.
Ke depan, Nadia ingin memperluas jangkauan program ini. “Kami ingin melibatkan wali murid dan semua siswa di SD Tlahap, serta mengajak guru memantau bekal harian agar sesuai Isi Piringku,” tutupnya.

Program ini menjadi bukti bahwa edukasi gizi yang dikemas kreatif dan interaktif mampu memicu minat anak untuk mengenal serta membiasakan pola makan sehat. Dengan pendekatan yang menyenangkan, pesan penting tentang makanan bergizi dapat tertanam sejak dini, memberi harapan akan lahirnya generasi yang lebih sehat di masa depan.
Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.





