Desa Soko, Krajan.id – Mahasiswa Kelompok Kuliah Kerja Nyata Tematik Kolaboratif (KKNTK) 25 Universitas Bojonegoro (UNIGORO) menjalankan program kerja yang berfokus pada eksplorasi dan promosi potensi wisata alam di Desa Soko, khususnya keberadaan goa-goa yang masih alami dan belum banyak dikenal masyarakat luas.
Program ini dipilih karena Desa Soko memiliki kekayaan alam berupa sembilan goa, namun baru lima goa yang berhasil diidentifikasi dan dijelajahi oleh mahasiswa. Salah satu yang sudah diberi nama adalah Goa Gondel. Potensi ini dinilai sangat menjanjikan sebagai destinasi wisata baru di Kabupaten Bojonegoro.
“Kami melakukan survei lapangan, dokumentasi visual, wawancara warga sekitar, serta pemetaan jalur menuju goa-goa tersebut,” ujar Afredo Satria Wijaya, salah satu anggota tim KKN. Eksplorasi ini dilakukan secara menyeluruh agar data yang dihimpun dapat menjadi dasar pengembangan pariwisata di masa depan.

Perjalanan dari pusat Desa Soko menuju lokasi goa membutuhkan waktu kurang lebih dua jam. Meski cukup jauh, perjalanan tersebut menyuguhkan pemandangan alam yang eksotis dan menyejukkan mata, mulai dari perbukitan, hutan, hingga aliran sungai kecil yang menyatu dengan keasrian alam.
Baca Juga: Mahasiswa KKM 10 UNIBA Susun dan Pasang Struktur Organisasi di Kelurahan Sukalaksana
Menurut mahasiswa, keunikan goa-goa di Desa Soko terletak pada keaslian alamnya yang masih terjaga, ornamen stalaktit dan stalagmit yang memesona, serta suasana tenang dan hening yang memberikan pengalaman berbeda dibandingkan destinasi wisata lainnya.
Tak hanya fokus pada eksplorasi, mahasiswa juga melakukan dokumentasi dalam bentuk foto, video, serta peta lokasi sederhana untuk mendukung upaya promosi. Respons masyarakat sangat positif.
“Warga merasa bangga karena desanya mulai diperhatikan dan memiliki potensi wisata yang bisa dikembangkan,” ujar Afredo.

Mahasiswa berharap agar pemerintah dapat memberikan dukungan konkret berupa pembangunan akses jalan, pemasangan petunjuk arah, pelatihan pemandu wisata lokal, serta promosi melalui media sosial resmi pemerintah daerah. Hal ini penting agar potensi wisata goa di Desa Soko tidak hanya dikenal lokal tetapi juga regional dan nasional.
Baca Juga: Masjid Al Ikhlas Kelurahan Sukalaksana Hadirkan QRIS untuk Permudah Jamaah Bersedekah secara Digital
Selain itu, kelompok KKNTK 25 juga telah menjalin komunikasi awal dengan komunitas seperti karang taruna dan pecinta alam, guna memperkuat jejaring promosi dan konservasi alam.
“Kami akan menyusun laporan serta proposal pengembangan potensi wisata goa untuk diserahkan kepada pemerintah desa agar program ini berkelanjutan,” tambah Afredo.
Langkah mahasiswa KKNTK 25 UNIGORO ini menjadi contoh nyata bagaimana mahasiswa bisa berkontribusi langsung terhadap pengembangan desa melalui pendekatan pariwisata berkelanjutan berbasis potensi lokal.
Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
 
 
									
 
													




