Mahasiswa KKNTK 25 Unigoro Gencarkan Edukasi Geopark dan Green School di Desa Soko, Temayang

Tim KKNTK 25, saat melakukan anjangsana informal di rumah Kepala Desa pada (16/7/2025). (doc. Tim KKNTK 25 Unigoro)
Tim KKNTK 25, saat melakukan anjangsana informal di rumah Kepala Desa pada (16/7/2025). (doc. Tim KKNTK 25 Unigoro)

Desa Soko, Krajan.id – Mahasiswa Universitas Bojonegoro (Unigoro) yang tergabung dalam Kelompok KKN Tematik Kolaboratif (KKNTK) 25 terus menguatkan kontribusinya dalam pengembangan potensi lokal Desa Soko, Kecamatan Temayang, Kabupaten Bojonegoro.

Mengusung tema “Optimalisasi Potensi Desa dalam Mendukung Pengembangan Geopark untuk Mewujudkan Pembangunan Berkelanjutan”, tim KKNTK 25 tidak hanya melakukan observasi, tetapi juga langsung bergerak melalui edukasi dan pendekatan kolaboratif bersama masyarakat.

Bacaan Lainnya

Salah satu bentuk koordinasi penting dilakukan bersama Kepala Desa Soko, Bapak Moch Johan Hariyoko, yang mendukung penuh kegiatan mahasiswa Unigoro.

Fajar Ulinuha, salah satu anggota tim KKNTK 25, menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan anjangsana informal di rumah Kepala Desa pada (16/7/2025) setelah salat Isya, sebagai langkah awal untuk mengomunikasikan susunan kegiatan selama sepekan ke depan.

“Pak Kades menyambut kami dengan sangat hangat. Kami mendiskusikan kegiatan KKNTK, termasuk koordinasi ke sekolah dasar dan rencana sosialisasi geopark,” ujar Fajar

Salah satu topik penting yang dibahas dalam pertemuan tersebut adalah perizinan dan koordinasi kunjungan ke SD Negeri Soko 1, 2, dan 4, serta pelaksanaan sosialisasi geopark.

Kepala desa tidak hanya memberikan izin, tetapi juga memfasilitasi posko, mendukung semua kegiatan mahasiswa, dan bahkan turut mengirimkan proposal ke Dinas Pariwisata sebagai upaya memperkuat program kerja tim KKNTK 25.

Baca Juga: KKM Kelompok 71 UNIBA Giatkan Program Edukasi dan Inovasi di SD Negeri Pabuaran Binong

Ketua Kelompok KKNTK 25, Peonk Argi Pramudha Wardhana, mengungkapkan bahwa seluruh kegiatan telah dirancang jauh hari sebelum keberangkatan.

“Kami berdiskusi untuk menentukan target audiens yang akan diundang dalam kegiatan sosialisasi dan edukasi geopark. Fokus kami adalah generasi muda, karena merekalah yang kelak akan melanjutkan estafet pelestarian geopark,” ujar Peonk.

Tema geopark dipilih karena Desa Soko memiliki potensi geowisata yang besar, seperti Sumber Mata Air Ubalan dan Goa Susu Gondel, yang belum banyak diketahui masyarakat luas.

Sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, khususnya pemuda, akan pentingnya pelestarian dan pengembangan geopark sebagai bentuk kontribusi terhadap pembangunan berkelanjutan.

“Sosialisasi yang kami rancang tidak hanya berupa penyuluhan biasa, tetapi kami memakai pendekatan persuasif, edukasi interaktif, dan praktik langsung,” kata Fajar.

Tim KKNTK 25, saat melakukan anjangsana informal di rumah Kepala Desa pada (16/7/2025). (doc. Tim KKNTK 25 Unigoro)
Tim KKNTK 25, saat melakukan anjangsana informal di rumah Kepala Desa pada (16/7/2025). (doc. Tim KKNTK 25 Unigoro)

Kegiatan yang dilakukan antara lain pengenalan geopark, edukasi lingkungan sehat, pembuatan kompos, pembuatan ecobrick, penanaman pohon, serta kunjungan ke lokasi geowisata.

Selain itu, mahasiswa juga menyelenggarakan lomba daur ulang, kuis interaktif, eksperimen air bersih, serta roleplay agar siswa lebih memahami isu lingkungan.

Baca Juga: Mahasiswa UNIBA Kelompok 66 Dampingi KBM dan Gali Informasi Pendidikan di SDN Catang 2

Kegiatan edukatif ini mendapatkan sambutan positif dari pihak sekolah. Sekolah menerima kami dengan hangat dan sangat mendukung program Green School yang kami jalankan. Kami berharap kegiatan ini bisa membentuk generasi muda yang peduli lingkungan sejak dini,” ujar Fajar.

Tim KKNTK 25, saat melakukan anjangsana informal di rumah Kepala Desa pada (16/7/2025). (doc. Tim KKNTK 25 Unigoro)
Tim KKNTK 25, saat melakukan anjangsana informal di rumah Kepala Desa pada (16/7/2025). (doc. Tim KKNTK 25 Unigoro)

Program ini diharapkan tidak berhenti sampai di sini. “Setelah sosialisasi, kami berharap para pemuda di Desa Soko mampu meneruskan edukasi yang telah kami berikan. Dengan demikian, geopark di desa ini dapat terus lestari dan berkembang sebagai daya tarik wisata dan sumber ekonomi masyarakat,” tambahnya.

Sejauh ini, seluruh rangkaian kegiatan berjalan lancar dan aman berkat keterlibatan langsung Kepala Desa dan masyarakat. Kolaborasi ini menjadi bukti nyata bahwa keterlibatan semua pihak sangat penting dalam mewujudkan pembangunan desa yang berkelanjutan berbasis potensi lokal.

Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *