Mahasiswa PGSD Kelompok 97 KKN PPM UNISRI Kenalkan Motif Batik dan Eksperimen Pewarnaan kepada Siswa SD di Klaten

Mahasiswa PGSD UNISRI Kelompok 97 KKN PPM bersama siswa kelas V SD Negeri 1 Sorogaten, Klaten, dengan bangga menunjukkan hasil karya eksperimen pewarnaan motif batik menggunakan larutan asam dan basa dalam pembelajaran bertema kearifan lokal, Rabu (30/7/2025). (doc. pribadi)
Mahasiswa PGSD UNISRI Kelompok 97 KKN PPM bersama siswa kelas V SD Negeri 1 Sorogaten, Klaten, dengan bangga menunjukkan hasil karya eksperimen pewarnaan motif batik menggunakan larutan asam dan basa dalam pembelajaran bertema kearifan lokal, Rabu (30/7/2025). (doc. pribadi)

Klaten, Krajan.id – Mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Slamet Riyadi (UNISRI) Surakarta, yang tergabung dalam Kelompok 97 Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran dan Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM), mengimplementasikan pembelajaran Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) bertema Kearifan Lokal di SD Negeri 1 Sorogaten, Kecamatan Tulung, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

Kegiatan yang berlangsung pada Rabu, (30/7/2025), ini diinisiasi oleh Rofi’ Hani Hangganingtyas, mahasiswa PGSD Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UNISRI. Program ini merupakan bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi pada aspek pengabdian kepada masyarakat, yang bertujuan mengaplikasikan ilmu pengetahuan untuk kemajuan masyarakat, khususnya di bidang pendidikan dasar.

Bacaan Lainnya

Rofi’ menjelaskan bahwa tujuan utama kegiatan ini adalah mengenalkan berbagai motif batik beserta asal daerahnya, sekaligus memberikan pengalaman langsung melalui eksperimen pewarnaan batik menggunakan larutan asam dan basa.

“Akhir-akhir ini, banyak siswa sekolah dasar yang kurang mengenal nama-nama motif batik dan daerah asalnya. Melalui kegiatan ini, saya ingin mereka tidak hanya mengenal secara teori, tetapi juga merasakan proses pewarnaan batik secara sederhana,” ujarnya.

Rofi’ Hani Hangganingtyas saat mengenalkan motif dan asal batik. (doc. pribadi)
Rofi’ Hani Hangganingtyas saat mengenalkan motif dan asal batik. (doc. pribadi)

Tema Kearifan Lokal yang diambil dalam P5 merupakan bagian dari enam tema utama, yakni Gaya Hidup Berkelanjutan, Kearifan Lokal, Bhinneka Tunggal Ika, Bangunlah Jiwa dan Raganya, Rekayasa dan Teknologi, serta Kewirausahaan. Kearifan lokal sendiri mencakup pengetahuan, nilai, dan tradisi yang diwariskan turun-temurun oleh masyarakat, yang menjadi pedoman hidup serta pembentuk identitas budaya.

Dalam sesi pembelajaran, siswa kelas V diajak mempelajari pengertian batik, cara membuat batik, sejarah Hari Batik Nasional, hingga etika penggunaan batik pada acara-acara tertentu. Sebanyak 10 motif batik dari berbagai daerah di Indonesia diperkenalkan, lengkap dengan kisah dan filosofi yang terkandung di dalamnya.

Berbagai macam motif batik yang dikenal oleh Rofi’ Hani Hangganingtyas kepada para siswa. (doc. pribadi)
Berbagai macam motif batik yang dikenal oleh Rofi’ Hani Hangganingtyas kepada para siswa. (doc. pribadi)

Setelah sesi teori, kegiatan dilanjutkan dengan praktik eksperimen pewarnaan motif batik menggunakan bahan-bahan sederhana yang aman bagi anak-anak. Peralatan yang digunakan meliputi kertas sketsa bermotif batik, kapas, cuttonbud, cup plastik kecil, kunyit bubuk, deterjen bubuk, cairan cuka, dan air mineral.

Baca Juga: Transformasi Hijau di Bencah Lesung: Kukerta MBKM UNRI 2025 Resmi Luncurkan Zona Pilah Hijau & Eco Bencah

Proses pewarnaan dimulai dengan menyiapkan larutan basa dari campuran kunyit bubuk dan air, serta larutan deterjen. Untuk larutan asam, digunakan campuran cuka dan air. Siswa kemudian mengoleskan larutan kunyit ke seluruh permukaan kertas motif batik, lalu memberi sentuhan warna merah dengan larutan deterjen menggunakan cuttonbud. Jika warna melebar ke luar motif, mereka dapat menghapusnya dengan larutan cuka.

Rofi’ Hani Hangganingtyas saat mendampingi siswa mewarnai motif batik dengan larutan asam dan basa. (doc. pribadi)
Rofi’ Hani Hangganingtyas saat mendampingi siswa mewarnai motif batik dengan larutan asam dan basa. (doc. pribadi)

Hasil karya yang telah diwarnai dijemur di bawah sinar matahari hingga kering. Menariknya, bukan hanya siswa yang antusias mengikuti eksperimen ini, tetapi juga anggota Kelompok 97 KKN PPM UNISRI ikut terlibat aktif.

Rofi’ menuturkan, “Metode ini tidak hanya mengajarkan seni, tetapi juga sains. Anak-anak belajar bagaimana reaksi kimia sederhana dapat menghasilkan perubahan warna, sekaligus memahami bahwa pewarnaan batik tradisional juga melibatkan proses kimia alami.”

Melalui P5 bertema kearifan lokal ini, siswa diharapkan dapat menumbuhkan rasa bangga terhadap batik sebagai warisan budaya bangsa. Selain itu, mereka juga memperoleh keterampilan baru yang menggabungkan aspek seni, sains, dan budaya.

Mahasiswa KKN PPM UNISRI Kelompok 97 berharap kegiatan ini dapat menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain untuk mengintegrasikan pembelajaran berbasis kearifan lokal dalam kegiatan belajar mengajar.

Baca Juga: Mahasiswa KKM 78 UNIBA Olah Limbah Plastik dan Oli Bekas Jadi Ecopaving Block di Desa Cidahu

“Batik adalah salah satu simbol identitas nasional yang diakui UNESCO sebagai Warisan Budaya Takbenda Dunia. Melalui pendidikan sejak dini, kita bisa memastikan generasi muda tidak hanya mengenal, tetapi juga melestarikannya,” tambah Rofi’.

Kegiatan ini membuktikan bahwa pendidikan berbasis kearifan lokal dapat menjadi media efektif untuk menanamkan nilai budaya pada anak. Dengan pendekatan kreatif yang memadukan teori dan praktik, siswa tidak hanya belajar mengenai batik, tetapi juga memahami makna di balik setiap goresan motifnya.

Diharapkan, melalui pembelajaran seperti ini, siswa SD Negeri 1 Sorogaten dapat menjadi agen pelestari budaya yang bangga menggunakan batik, serta mampu menghadapi tantangan abad ke-21 dengan tetap berpegang pada nilai-nilai luhur bangsa.

Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *