Lamongan, Krajan.id – Sekelompok mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya mengadakan kegiatan sosialisasi moderasi beragama di MA Unggulan Bustanul Hikmah, Desa Dumpiagung, Kecamatan Kembangbahu, Kabupaten Lamongan, pada Sabtu (24/5/2025). Kegiatan ini merupakan bagian dari tugas Ujian Akhir Semester (UAS) mata kuliah Studi Hukum Islam.
Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk menanamkan nilai-nilai toleransi dan sikap keagamaan yang berimbang di kalangan pelajar madrasah. Dalam paparannya, mahasiswa menekankan pentingnya memahami agama secara moderat—yakni tidak mencampuradukkan ajaran, tetapi menjalankannya dengan bijaksana, adil, serta terbuka terhadap perbedaan.
Baca Juga: Mahasiswa Hibah MBKM UNS 2025 ID: 1218 Edukasi Kreativitas dan Lingkungan di TK Pertiwi 01 Cangakan
“Kami ingin memberikan pemahaman bahwa beragama secara moderat itu tidak berarti mencampuradukkan ajaran agama, melainkan menjalankannya secara arif dan inklusif,” jelas Fatih Rahmatulloh Arkan, salah satu anggota tim mahasiswa UINSA.
Para siswa dikenalkan dengan prinsip-prinsip moderasi beragama, seperti sikap adil, berimbang, anti-kekerasan, serta penerimaan terhadap budaya lokal. Metode penyampaian dilakukan secara partisipatif melalui diskusi terbuka, yang mendorong siswa untuk berbagi pandangan dan pengalaman mereka tentang toleransi di lingkungan sekitar.
Topik-topik seperti tradisi tahlilan, maulidan, hingga interaksi lintas agama menjadi bahasan menarik yang memicu kesadaran siswa akan pentingnya hidup rukun di tengah keberagaman. Para siswa tampak antusias dan aktif menyampaikan pendapat, meskipun masih ada keterbatasan dalam memahami istilah “moderasi beragama” secara terminologis.
Baca Juga: KKN Unigoro Perkuat Kesenian Tayub di Desa Jono Lewat Asesmen Budaya Mendalam
“Kami melihat semangat yang luar biasa dari para siswa. Ini menjadi sinyal positif bahwa nilai-nilai kebersamaan dan toleransi sebenarnya sudah hidup dalam keseharian mereka,” tambah Fatih.
Kepala MA Unggulan Bustanul Hikmah menyambut baik inisiatif ini. Ia menilai sosialisasi semacam ini sangat relevan dalam memperkuat pendidikan karakter sekaligus sebagai upaya preventif terhadap penyebaran paham ekstremisme di kalangan remaja.
“Kami sangat mendukung kegiatan seperti ini, karena dapat membuka wawasan siswa dan memperkuat semangat kebersamaan dalam bingkai keberagaman,” ujarnya.
Dengan adanya dukungan dari para guru dan iklim sekolah yang terbuka, kegiatan ini diharapkan dapat mendorong integrasi nilai-nilai keislaman moderat ke dalam proses pembelajaran di madrasah. Para mahasiswa berharap kegiatan ini tidak berhenti pada satu kali pertemuan, melainkan dapat menjadi program berkelanjutan yang didukung oleh institusi pendidikan.
Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.