Desa Belik, Krajan.id – Mahasiswa Universitas Airlangga (UNAIR) yang tergabung dalam program Belajar Bersama Komunitas (BBK) 6 menghadirkan kegiatan edukatif yang menarik di SDN Belik. Mereka mengenalkan tiga bahasa asing sekaligus yakni Bahasa Inggris, Korea, dan Jepang kepada siswa-siswi kelas 3 hingga 6 dengan pendekatan interaktif dan menyenangkan.
Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, yaitu pada (23-24/7/2025), dimulai pukul 09.00 hingga 11.30 WIB. Dengan semangat tinggi, para mahasiswa mengajak para siswa belajar tidak hanya dari buku, tetapi juga lewat permainan, lagu, dan aktivitas budaya dari masing-masing negara.
Program ini sejalan dengan misi SDN Belik untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam berbahasa asing serta mendukung pencapaian poin ke-4 dari Sustainable Development Goals (SDGs), yakni Pendidikan Berkualitas (Quality Education). Kegiatan ini turut dibimbing oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Siti Nuraini, S.E., M.E., dan mendapat sambutan hangat dari pihak sekolah maupun siswa.
“Kami ingin menunjukkan bahwa belajar bahasa asing itu menyenangkan dan tidak sesulit yang dibayangkan,” ujar Firyaal Rajwaa Kayana, salah satu pengajar dalam program tersebut. “Anak-anak di sini sangat antusias. Awalnya banyak yang belum familiar dengan bahasa asing, tapi setelah sesi kami, mereka justru penasaran dan ingin tahu lebih banyak.”
Sesi pertama dimulai dengan pengajaran Bahasa Inggris, di mana siswa diajak untuk mempelajari cara memperkenalkan diri dan orang lain. Mahasiswa memberikan contoh kalimat, lalu siswa diminta menyusun kalimat bersama kelompok mereka dan mempresentasikannya di depan kelas. Aktivitas ini mendorong keberanian dan kemampuan berbicara siswa di depan umum.
Sesi berikutnya adalah Bahasa Korea. Anak-anak dikenalkan pada budaya Korea, aksara Hangeul, angka, sapaan dasar, dan nama-nama anggota keluarga. Tidak hanya itu, mereka juga bermain dua permainan tradisional Korea, yaitu Jegichagi (제기차기) dan Ddakji (딱지). Suasana kelas semakin semarak ketika anak-anak mencoba membuat Hanbok, pakaian tradisional Korea, dari kertas origami.

Dalam sesi Bahasa Jepang, mahasiswa mengajarkan jikoshoukai (自己紹介) atau perkenalan diri. Anak-anak tampak tertawa geli saat mencoba meniru pelafalan kalimat “Hajimemashite, watashi no namae wa…”. Sesi dilanjutkan dengan menyanyikan lagu “Atama, Kata, Hiza, Ashi” versi Jepang dari lagu “Kepala, Pundak, Lutut, Kaki”serta pengenalan angka dan warna dalam bahasa Jepang.
Baca Juga: Mahasiswa KKN UNAIR Gagas Program GEBETAS: Edukasi Pengelolaan Sampah Sejak Dini di SDN Belik
Program ini diberi nama Lingokids, yang bertujuan untuk membuka wawasan anak-anak desa terhadap dunia luar melalui pembelajaran bahasa. Kegiatan ini tidak hanya meningkatkan pengetahuan, tetapi juga membangun kepercayaan diri dan semangat belajar yang tinggi di kalangan siswa.
“Banyak dari mereka yang setelah kegiatan ini mengungkapkan impiannya untuk bisa mengunjungi negara-negara yang bahasanya mereka pelajari hari ini,” tambah Firyaal. “Itu adalah pencapaian yang kami harapkan dimana anak-anak mulai berani bermimpi dan terbuka terhadap budaya lain.”
Dengan pendekatan yang menyenangkan dan penuh kreativitas, BBK 6 UNAIR berhasil menghadirkan pengalaman belajar yang bermakna di SDN Belik. Ke depan, program semacam ini diharapkan dapat diterapkan di lebih banyak sekolah untuk memperluas dampak positifnya.
Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.





