Mahasiswa Unigoro Resmi Buka Kegiatan KKNTK 2025 di Desa Soko, Angkat Potensi Geopark sebagai Arah Pembangunan Berkelanjutan

Dokumentasi bersama setelah acara pembukaan KKNTK Unigoro di Desa Soko, Kecamatan Temayang, Kabupaten Bojonegoro. (doc. KKNTK 25 Unigoro)
Dokumentasi bersama setelah acara pembukaan KKNTK Unigoro di Desa Soko, Kecamatan Temayang, Kabupaten Bojonegoro. (doc. KKNTK 25 Unigoro)

Desa Soko, Bojonegoro – Mahasiswa Universitas Bojonegoro (Unigoro) yang tergabung dalam Kelompok KKN Tematik Kolaboratif (KKNTK) 25 resmi membuka kegiatan pengabdian masyarakat tahun 2025 pada Selasa, (15/7/2025), di Desa Soko, Kecamatan Temayang, Kabupaten Bojonegoro.

Kegiatan ini merupakan awal dari program pengabdian bertema “Optimalisasi Potensi Desa dalam Mendukung Pengembangan Geopark untuk Mewujudkan Pembangunan Berkelanjutan.”

Bacaan Lainnya

Acara pembukaan yang semula dijadwalkan pada (14/7/2025) terpaksa diundur sehari karena benturan dengan agenda desa, yakni pembentukan panitia peringatan Hari Kemerdekaan. Selain itu, sebagian perangkat desa berhalangan hadir jika kegiatan dilakukan pada hari Senin.

Meski mengalami penyesuaian jadwal, kegiatan pembukaan KKNTK 25 tetap berlangsung meriah dan penuh antusias. Hadir dalam acara ini Kepala Desa Soko Moch Johan Hariyoko, perangkat desa, Karang Taruna, serta warga masyarakat setempat yang menyambut hangat kehadiran para mahasiswa.

Pembukaan dimulai dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, dilanjutkan sambutan dari Ketua KKNTK 25, Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Rio Candra Pratama, S.Si., M.Psikolog, dan sambutan dari Kepala Desa.

Prosesi pemotongan tumpeng. (doc. KKNTK 25 Unigoro)
Prosesi pemotongan tumpeng. (doc. KKNTK 25 Unigoro)

Kemudian acara dilanjutkan dengan pemaparan program kerja dan perkenalan anggota KKNTK 25, serta ditutup dengan prosesi pemotongan tumpeng dan doa bersama.

Dalam sambutannya, Ketua Kelompok KKNTK 25, Peonk Argi Pramudha Wardhana, menekankan pentingnya kerja sama dan bimbingan dari masyarakat dalam pelaksanaan program selama satu bulan ke depan.

“Kami berharap kegiatan KKNTK Kelompok 25 berjalan dengan lancar dan berdampak positif terhadap pengembangan desa dan masyarakat,” ujarnya.

Baca Juga: Tim Hibah MBKM UNS Kembangkan Pupuk Organik Cair dari Sampah Rumah Tangga dengan Black Soldier Fly di Desa Libo Jaya, Riau

Senada dengan itu, DPL Rio Candra Pratama juga mengingatkan seluruh mahasiswa agar mampu bersosialisasi dengan baik kepada masyarakat.

“Kunci dari keberhasilan program ini adalah keterbukaan dan kolaborasi yang sehat antara mahasiswa dan warga desa,” tegasnya.

Kepala Desa Soko, Moch Johan Hariyoko, menyampaikan apresiasi atas dipilihnya desanya sebagai lokasi kegiatan KKN.  (doc. KKNTK 25 Unigoro)
Kepala Desa Soko, Moch Johan Hariyoko, menyampaikan apresiasi atas dipilihnya desanya sebagai lokasi kegiatan KKN. (doc. KKNTK 25 Unigoro)

Sementara itu, Kepala Desa Soko, Moch Johan Hariyoko, menyampaikan apresiasi atas dipilihnya desanya sebagai lokasi kegiatan KKN.

“Kami sangat berterima kasih kepada DPL dan tim KKNTK 25 karena telah memilih Desa Soko. Kami berharap tim ini dapat memberikan edukasi kepada warga terkait potensi geopark,” ungkapnya.

Desa Soko sendiri memiliki potensi wisata alam yang sangat menjanjikan, seperti Sumber Mata Air Ubalan dan Goa Susu Gondel, yang dianggap sangat strategis untuk dikembangkan dalam konteks pengembangan geopark. Potensi inilah yang menjadi fokus observasi awal tim KKNTK 25 sebelum kegiatan KKN dimulai.

Salah satu program kerja utama yang dianggap paling menantang namun potensial adalah pembentukan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis).

“Program ini menuntut partisipasi aktif warga dan pemahaman mendalam mengenai pentingnya peran masyarakat dalam pengelolaan wisata lokal,” ujar Agnaini Habib Awaliya, salah satu anggota tim KKNTK 25.

Tim KKNTK 25 juga menekankan pentingnya kesadaran masyarakat terhadap potensi lokal, yang menjadi poin utama dalam pemaparan materi di hadapan warga.

“Dengan menyadari potensi desa, masyarakat akan lebih mudah mengelola dan menjaga sumber daya alam yang dimiliki,” tambahnya.

Selain pembentukan Pokdarwis, program lain yang akan dilaksanakan mencakup perawatan dan pelestarian lokasi wisata seperti Sumber Mata Air Ubalan dan Goa Susu Gondel, serta pemanfaatan website resmi desa yang disediakan oleh tim KKNTK 25 sebagai sarana promosi dan informasi bagi wisatawan.

Baca Juga: KKM Kelompok 87 Bersama Warga Desa Jawilan Wujudkan Lingkungan Bersih Lewat Gotong Royong

Kegiatan KKNTK 25 ini bukan hanya menjadi ajang pengabdian semata, tetapi juga diharapkan dapat menjadi motor penggerak pembangunan berkelanjutan di Desa Soko, seiring dengan pengembangan kawasan geopark yang menjadi perhatian nasional.

“Kami berharap masyarakat Desa Soko menyadari akan potensi wisata yang ada sehingga dapat menarik pengunjung dan memberikan dampak ekonomi positif, sekaligus menambah wawasan tentang kekayaan alam yang dimiliki desa ini,” tutup Ketua KKNTK 25, Peonk Argi.

Dengan semangat kolaboratif dan keterlibatan aktif berbagai pihak, kegiatan KKNTK 25 Universitas Bojonegoro di Desa Soko diharapkan mampu membuka jalan baru menuju pembangunan desa yang berkelanjutan dan berbasis potensi lokal.

Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *