Klaten, Krajan.id – Mahasiswa Universitas Slamet Riyadi (UNISRI) Surakarta yang sedang melaksanakan program KKN-PPM menggelar kegiatan bertema “Peningkatan Literasi Keuangan UMKM Melalui Edukasi QRIS dan Sistem Pembayaran Digital”. Program ini berlangsung pada Minggu, (3/8/2025), di Desa Jungkare, Kecamatan Karanganom, Kabupaten Klaten, dengan melibatkan Ibu-Ibu PKK RT 13/06 sebagai peserta utama.
Kegiatan tersebut dilatarbelakangi oleh masih terbatasnya pemahaman pelaku UMKM terhadap sistem pembayaran digital. Padahal, hadirnya QRIS sebagai instrumen pembayaran non-tunai dinilai mampu menghadirkan solusi transaksi yang lebih praktis, efisien, sekaligus aman.
Melalui program ini, mahasiswa ingin memperkenalkan sekaligus mendampingi masyarakat agar lebih melek literasi keuangan digital sehingga usaha yang mereka jalankan mampu berkembang dan bersaing di era modern.
Dalam pelaksanaannya, kegiatan dikemas dalam bentuk sosialisasi dan diskusi interaktif. Materi yang disampaikan mencakup pemahaman dasar mengenai literasi keuangan digital, manfaat penggunaan QRIS bagi pelaku usaha, serta tata cara pengoperasiannya.
Setelah pemaparan materi, peserta diberikan kesempatan untuk berdiskusi, bertanya, hingga mencoba secara langsung penggunaan aplikasi pembayaran digital tersebut.
Antusiasme peserta tampak jelas dari banyaknya pertanyaan yang diajukan serta minat untuk segera mengadopsi teknologi pembayaran ini dalam usaha sehari-hari.
Para peserta mengaku merasa lebih percaya diri memanfaatkan QRIS, tidak hanya untuk mempermudah transaksi, tetapi juga memperluas jangkauan pasar dan mendukung pencatatan keuangan yang lebih tertib.
Meski demikian, sejumlah kendala masih dijumpai, seperti keterbatasan perangkat, akses internet yang belum stabil, hingga kekhawatiran sebagian warga terkait keamanan transaksi digital. Namun hal tersebut tidak menyurutkan semangat masyarakat maupun pelaksana kegiatan dalam mendorong transformasi keuangan digital.
“Program ini diharapkan menjadi langkah awal transformasi ekonomi desa yang lebih modern, inklusif, dan berdaya saing. Dengan adanya pendampingan ini, UMKM di Desa Jungkare dapat semakin berkembang dan mampu menghadapi tantangan digitalisasi ekonomi,” ujar Hijjatul Nur Wakhidah, mahasiswa UNISRI sekaligus pelaksana kegiatan.
Ke depan, Hijjatul juga mendorong agar pemerintah desa dan pihak terkait memberikan dukungan berkelanjutan melalui pendampingan rutin, pelatihan tambahan, serta fasilitasi kerja sama dengan lembaga keuangan maupun penyedia jasa pembayaran digital.
Dengan semakin kuatnya ekosistem digital di tingkat desa, literasi keuangan masyarakat diharapkan semakin meningkat. Adopsi QRIS bukan hanya mendukung pertumbuhan UMKM lokal, tetapi juga dapat menjadi fondasi bagi terwujudnya desa yang mandiri, modern, dan berkelanjutan.
Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.





