Klaten, Krajan.id – Semangat pemberdayaan generasi muda menjadi nafas utama kegiatan Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran dan Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) yang digelar oleh mahasiswa Universitas Slamet Riyadi (UNISRI) Surakarta.
Dalam upaya mengembangkan potensi lokal di wilayah pedesaan, mahasiswa KKN Kelompok 95 mengadakan kegiatan edukatif bertajuk “Kelas Kreatif Wirausaha: Pelatihan Membuat Produk Sederhana” yang menyasar siswa SMP Muhammadiyah Daarul Arqom di Desa Malangan, Kecamatan Tulung, Kabupaten Klaten, pada Selasa, (30/7/2025).
Kegiatan ini bertujuan untuk menanamkan semangat kewirausahaan dan kemandirian sejak dini kepada para pelajar melalui pelatihan membuat kerajinan tangan dari bahan manik-manik, seperti gelang, gantungan kunci, dan pembatas buku. Produk-produk tersebut tidak hanya melatih kreativitas, tetapi juga memiliki nilai jual yang bisa dikembangkan menjadi usaha mikro skala kecil.
“Tujuan utama kegiatan ini adalah agar siswa tidak hanya memahami teori kewirausahaan, tetapi juga terlibat langsung dalam proses produksi dan pemasaran produk,” jelas Siska Noviani, mahasiswa Program Studi Manajemen UNISRI sekaligus penggagas kegiatan.
Ia menambahkan, pelatihan ini memberikan gambaran menyeluruh mulai dari pemilihan bahan, proses pembuatan, pengemasan, hingga penentuan harga jual produk.
Kegiatan yang dilangsungkan di ruang kelas IX SMP Muhammadiyah Daarul Arqom itu disambut antusias oleh para siswa. Didampingi oleh guru dan anggota KKN, mereka tampak aktif mengikuti setiap tahapan pelatihan, mulai dari pengenalan alat dan bahan, hingga sesi praktik yang penuh antusiasme.
Menurut Jabal Shofan, salah satu guru pendamping kegiatan, pelatihan ini memberikan warna baru dalam dunia pendidikan di sekolah mereka.
“Anak-anak sangat bersemangat mengikuti pelatihan ini. Mereka jadi lebih kreatif, dan saya yakin keterampilan seperti ini akan sangat berguna bagi mereka di masa depan,” ujarnya.
Antusiasme juga tampak dari para peserta. Salah satunya, Putri (14 tahun), siswi kelas IX, menyatakan kegembiraannya mengikuti pelatihan ini.
“Senang banget bisa belajar bikin gelang dan gantungan kunci. Aku jadi pengen jualin hasil buatanku ke teman-teman sekolah,” katanya dengan semangat.
Tak hanya menjadi ajang pelatihan teknis, kegiatan ini juga dimanfaatkan sebagai media penguatan karakter siswa, seperti nilai ketekunan, kerja sama, dan tanggung jawab. Dalam proses pembuatan produk, para siswa diajarkan untuk bekerja mandiri namun tetap kolaboratif, terutama ketika menghadapi tantangan selama praktik berlangsung.
“Harapan kami, kegiatan ini bisa menjadi inspirasi bagi sekolah untuk mengembangkan kegiatan serupa secara berkelanjutan. Misalnya dalam bentuk ekstrakurikuler kewirausahaan yang terstruktur,” tambah Siska.

Pelatihan ini juga menjadi sarana nyata penerapan ilmu yang telah diperoleh mahasiswa di kampus, sekaligus membangun koneksi emosional dan edukatif dengan masyarakat desa. Kegiatan ini menjadi contoh konkret bagaimana mahasiswa mampu mengidentifikasi kebutuhan riil masyarakat dan menjawabnya dengan pendekatan solutif berbasis edukasi.
Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Dite Hastini, S.Hum., M.Sn., menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan kegiatan tersebut.
“Saya bangga mahasiswa mampu membuat program yang aplikatif, inovatif, dan memberikan dampak langsung. Ini menjadi bentuk nyata sinergi antara kampus dan masyarakat,” tuturnya.
Selama sesi berlangsung, suasana kelas berubah menjadi lebih interaktif dan inspiratif. Para siswa tak hanya mengikuti arahan, tetapi juga menunjukkan inisiatif kreatif, seperti mengkombinasikan warna dan pola manik-manik sesuai dengan ide mereka sendiri. Beberapa hasil karya siswa bahkan dinilai layak untuk dipasarkan.
Kegiatan ini merupakan bagian dari tema besar KKN PPM UNISRI tahun 2025, yakni “Sinergi UNISRI, Pemerintah, dan Masyarakat Desa: Penguatan Potensi Lokal Guna Mewujudkan Desa Mandiri dan Berkelanjutan.”
Melalui pendekatan edukatif dan partisipatif, mahasiswa diharapkan mampu menjadi agen perubahan, khususnya dalam bidang pendidikan dan ekonomi kreatif.
Tidak hanya fokus pada hasil produk, mahasiswa KKN juga menyisipkan nilai penting lainnya, yaitu menghargai proses dan hasil karya sendiri. Mereka mendorong siswa untuk merasa bangga terhadap hasil buatan tangan mereka, sebagai bentuk penghargaan terhadap proses belajar dan kerja keras.
Baca Juga: Dukung Ketahanan Pangan Rumah Tangga, KKM 75 UNIBA Gelar Penyuluhan Pertanian bersama KWT Dahlia
Keberhasilan pelaksanaan program ini memberikan harapan baru bahwa pendidikan kewirausahaan berbasis keterampilan dapat menjadi solusi jangka panjang dalam memberdayakan generasi muda desa. Dengan pendekatan yang menyenangkan, inklusif, dan kreatif, anak-anak desa pun dapat tumbuh menjadi pribadi yang produktif, mandiri, dan visioner.
Di akhir kegiatan, beberapa siswa bahkan meminta agar pelatihan serupa bisa dilakukan kembali dengan materi yang lebih beragam. Permintaan ini menjadi sinyal kuat bahwa pembelajaran kontekstual seperti ini sangat dibutuhkan dan diminati oleh siswa.
Dengan melihat keberhasilan program “Kelas Kreatif Wirausaha” di SMP Muhammadiyah Daarul Arqom, mahasiswa KKN Kelompok 95 UNISRI berharap kegiatan serupa dapat direplikasi di sekolah-sekolah lainnya, khususnya di wilayah pedesaan yang membutuhkan dorongan kreatif dan edukatif demi mewujudkan desa mandiri secara ekonomi.
Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.





