Desa Tlahab, Krajan.id – Limbah rumah tangga kerap menjadi persoalan lingkungan jika tidak dikelola dengan baik. Minyak jelantah yang dibuang sembarangan bisa mencemari tanah dan air, sementara ampas kopi umumnya hanya berakhir sebagai sampah organik. Padahal, kedua limbah tersebut menyimpan potensi besar untuk diolah menjadi produk bernilai guna.
Melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN), mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta yang tergabung dalam kelompok KKN 334 melaksanakan kegiatan bertajuk “Pemanfaatan Limbah Rumah Tangga Menjadi Lilin Aromaterapi Ramah Lingkungan” di Desa Tlahab, Kabupaten Temanggung.
Inisiatif ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan limbah rumah tangga sekaligus memberi keterampilan baru dalam mengolah limbah menjadi produk bernilai ekonomi.
Dalam sosialisasi tersebut, mahasiswa memperkenalkan berbagai jenis limbah rumah tangga dan dampak buruknya terhadap lingkungan. Minyak jelantah, misalnya, dapat menyumbat saluran air hingga mencemari tanah, sementara ampas kopi yang menumpuk berpotensi menghasilkan gas metana jika tidak dikelola dengan benar.
Peserta kemudian mendapat pelatihan praktik pembuatan lilin aromaterapi berbahan minyak jelantah dan ampas kopi. Prosesnya meliputi penyaringan minyak bekas, pencampuran dengan bahan tambahan seperti asam stearat, hingga pemberian aroma dari kopi kering atau minyak esensial. Lilin yang dihasilkan tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga bermanfaat sebagai pengharum ruangan, pengusir serangga, serta penambah suasana relaksasi.

Lebih jauh, mahasiswa UNS juga membekali warga dengan pengetahuan mengenai peluang ekonomi dari produk tersebut. Dengan desain kemasan yang menarik, lilin aromaterapi memiliki nilai jual tinggi dan dapat dipasarkan melalui media sosial, toko oleh-oleh, maupun pasar lokal. Hal ini diharapkan mampu mendorong masyarakat Desa Tlahab untuk memanfaatkan limbah rumah tangga secara lebih kreatif dan berkelanjutan.
Baca Juga: KKN-PPM UMBY Kelompok 14 Gelar Sosialisasi Bahaya Narkoba di Pedukuhan Tekik
Inovasi ini tidak hanya membantu mengurangi pencemaran, tetapi juga membuka ruang usaha baru bagi warga desa. Dalam jangka panjang, Desa Tlahab berpotensi menjadi contoh penerapan ekonomi sirkular di tingkat lokal yang dapat menginspirasi wilayah lain dalam mengubah limbah menjadi sumber daya bernilai.
Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.





