Karanganyar, Krajan.id – Sekelompok mahasiswa dari Program Studi Agribisnis Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta sukses melaksanakan program pemberdayaan masyarakat berbasis pemanfaatan limbah pertanian di Desa Karangturi, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar.
Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Hibah Pembelajaran Merdeka, yang bertujuan meningkatkan ketahanan ekonomi dan pelestarian lingkungan desa melalui pendekatan ekonomi sirkular.
Dengan bimbingan langsung dari Dr. Nuning Setyowati, S.P., M.Sc., tim mahasiswa mengusung tema “Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Limbah Pertanian”, yang difokuskan pada pemanfaatan sisa hasil pertanian agar tidak mencemari lingkungan dan dapat dimanfaatkan sebagai sumber daya produktif.
Kegiatan diawali dengan pelatihan pembuatan pakan fermentasi yang dipandu oleh Dr. Sulistyo, S.T., M.Si. dari Fakultas Peternakan UNS. Para petani dan masyarakat diajak mempraktikkan langsung cara mengolah limbah pertanian, seperti daun, tongkol, dan batang jagung, menjadi pakan ternak yang kaya nutrisi.
Proses ini melibatkan teknik pencacahan limbah, pencampuran dengan bahan pendukung seperti bekatul dan tetes tebu, serta fermentasi selama kurang lebih tiga minggu. Pakan hasil fermentasi kemudian diberikan kepada hewan ternak milik warga, sembari melibatkan petugas ternak desa agar mereka mampu melanjutkan proses tersebut secara mandiri.
Tak hanya fokus pada pakan ternak, tim juga memberikan pelatihan tentang pembuatan pupuk organik dari kotoran kambing. Limbah ternak ini diolah menggunakan bahan tambahan seperti dolomit, stardec, dan sekam bakar, lalu difermentasi selama 28 hari.
Baca Juga: Mahasiswa KKN UINSA Bentuk Kebiasaan Hidup Sehat melalui Edukasi di TPQ Al-Hikmah
Proses fermentasi dijaga kelembabannya dengan menambahkan air secara berkala setiap minggu. Setelah jadi, pupuk organik tersebut diaplikasikan untuk menanam kangkung sebagai percontohan model pertanian terpadu berbasis limbah. Hasil panen kangkung kemudian dibagikan secara gratis kepada masyarakat sebagai bentuk edukasi sekaligus promosi pertanian berkelanjutan.
Sebagai bentuk dukungan menyeluruh, tim mahasiswa juga menggelar pelatihan manajemen usaha dan promosi digital. Masyarakat, terutama kelompok tani, pemuda, dan pelaku UMKM, diperkenalkan dengan teknologi digital seperti penggunaan Artificial Intelligence (AI) untuk promosi, desain konten menggunakan Canva, serta strategi pemasaran dan inovasi produk.
Untuk memaksimalkan jangkauan pemasaran, mahasiswa menciptakan platform digital berupa akun media sosial bernama “Karangturi Menjual” di Instagram dan Facebook. Akun ini berfungsi sebagai etalase digital untuk mempromosikan produk-produk lokal dan olahan limbah dari warga Desa Karangturi.
Ketua tim program, Adila Mita Ayuningrum, menyampaikan bahwa potensi limbah pertanian di desa sangat besar jika dikelola dengan baik.
“Kami melihat potensi besar dari limbah yang selama ini hanya dibuang, padahal dengan sedikit kreativitas dan pelatihan yang tepat, limbah tersebut bisa menjadi sumber daya ekonomi bagi warga desa,” ungkap Adila pada (9/6/2025).
Baca Juga: Inovasi Mahasiswa UNS Sulap Limbah Daun Jati Jadi Energi Terbarukan di Desa Jatisari
Ia juga menambahkan bahwa partisipasi aktif warga dalam setiap pelatihan menjadi indikator bahwa masyarakat antusias dan siap mengadopsi pengetahuan baru secara mandiri. Harapannya, program ini dapat menjadi langkah awal bagi pembangunan sistem pertanian yang berkelanjutan, efisien, dan ramah lingkungan berbasis ekonomi sirkular.
Kegiatan ini tidak hanya menumbuhkan semangat kemandirian masyarakat, tetapi juga membuka peluang pengembangan agribisnis lokal yang berbasis inovasi dan pemberdayaan komunitas. Dengan kolaborasi antara perguruan tinggi dan masyarakat desa, Karangturi diharapkan menjadi contoh sukses desa berdaya yang mampu mengelola sumber dayanya secara bijak dan berkelanjutan.
Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.





