Kepatihan Wetan, Krajan.id – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Sebelas Maret (UNS) kembali menghadirkan gebrakan inovatif di bidang ketahanan pangan. Melalui program QR Code Tanaman Lokal, mereka memperkenalkan teknologi sederhana namun sarat manfaat yang diterapkan di Kelurahan Kepatihan Wetan, Kecamatan Jebres, Kota Surakarta.
Program ini resmi diluncurkan pada (12/9/2025) dan mengusung tema Pengembangan Ketahanan Pangan Kampung Kota dengan fokus pada literasi pangan berbasis potensi lokal.
Melalui QR Code yang dipasang di berbagai titik strategis, warga dapat langsung mengakses informasi lengkap mengenai tanaman lokal. Informasi yang tersedia meliputi nama latin tanaman, kandungan gizi, manfaat nutrisi, hingga panduan budidaya.
Tidak hanya itu, QR Code ini juga menyajikan konten tambahan berupa regulasi hak pangan, resep makanan berbahan lokal, profil Kelurahan Kepatihan Wetan, serta video singkat tentang Kota Surakarta. Kehadiran inovasi ini menjadikan teknologi sebagai penghubung antara edukasi, ketahanan pangan, dan promosi identitas lokal.
Program ini sekaligus mendukung implementasi Program Kampung Iklim (ProKlim) di Kelurahan Kepatihan Wetan. Tujuannya mendorong kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan sekaligus meningkatkan kemandirian pangan berbasis digital.
Dosen Pembimbing Lapangan, Dr. Singgih Hendarto, S.Pd., M.Pd., menilai inovasi tersebut sangat relevan dengan tantangan masa kini.
“Pemanfaatan teknologi sederhana seperti QR Code mampu menjadi sarana efektif dalam memperluas literasi pangan, memperkuat kemandirian gizi keluarga, sekaligus mendukung agenda keberlanjutan yang saat ini menjadi isu global,” ujarnya.

Respon masyarakat pun terbilang antusias. Warga bukan hanya mencoba memindai QR Code, tetapi juga berdiskusi tentang manfaat informasi yang diperoleh. Beberapa warga bahkan memberikan masukan terkait jenis tanaman lokal yang sebaiknya didokumentasikan lebih lanjut. Dukungan dari perangkat kelurahan turut memperlancar jalannya program, mencerminkan semangat kolaborasi antara perguruan tinggi dan masyarakat.
Salah satu mahasiswa pelaksana, Deshinta Putri Anggraeny, menegaskan bahwa program ini tidak berhenti pada tahap inovasi digital semata. “Program ini diharapkan dapat diintegrasikan lebih lanjut dengan instansi terkait, seperti Dinas Pertanian maupun Dinas Ketahanan Pangan Kota Surakarta.
Dengan demikian, QR Code Tanaman Lokal dapat menjadi media edukasi yang berkesinambungan serta berkontribusi pada pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan,” jelasnya.
Secara substansial, program ini mendukung beberapa target Sustainable Development Goals (SDGs), antara lain:
- SDG 2 (Zero Hunger): memperkuat ketahanan pangan dan diversifikasi gizi.
- SDG 3 (Good Health and Well-being): mendorong pola hidup sehat dengan informasi gizi seimbang.
- SDG 11 (Sustainable Cities and Communities): memperkuat kapasitas kampung kota yang tangguh.
- SDG 12 (Responsible Consumption and Production): mengedukasi konsumsi pangan lokal secara bijak.
- SDG 13 (Climate Action): berkontribusi terhadap adaptasi perubahan iklim melalui sinergi dengan ProKlim.
Dengan hadirnya QR Code Tanaman Lokal, Kelurahan Kepatihan Wetan kini memiliki sarana edukasi yang mudah diakses, inklusif, dan berkelanjutan. Program ini bukan hanya praktik baik (best practice) dalam mengintegrasikan teknologi dengan ketahanan pangan, tetapi juga bukti nyata kontribusi mahasiswa UNS terhadap pembangunan berkelanjutan di tingkat lokal.
Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.





