Mahasiswa UNS KKN 207 Inisiasi Olah Limbah Sogol Jadi Arang Ramah Lingkungan

Dokumentasi Bersama Setelah Pelatihan Pembuatan Briket atau Arang dari Limbah Sogol di Desa Jeketro, Kledung. (doc. KKN 207 UNS)
Dokumentasi Bersama Setelah Pelatihan Pembuatan Briket atau Arang dari Limbah Sogol di Desa Jeketro, Kledung. (doc. KKN 207 UNS)

Temanggung, Krajan.id – Mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) yang tergabung dalam tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) 207 periode Juli–Agustus 2025 menghadirkan inovasi pemanfaatan limbah pertanian dengan mengolah batang tembakau atau sogol menjadi arang minim asap dan lebih ramah lingkungan. Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Jeketro, Kecamatan Kledung, Kabupaten Temanggung, pada Sabtu (2/8/2025).

Program ini merupakan bagian dari tema besar KKN “Edukasi Pendampingan Pemberdayaan Masyarakat dalam Penguatan SDGs”, dengan fokus pada pengelolaan limbah pertanian sebagai energi alternatif ramah lingkungan. Selama ini, batang sogol kerap terbuang sia-sia setelah musim panen, padahal memiliki potensi besar untuk diolah menjadi sumber energi terbarukan.

Bacaan Lainnya

“Arang dari batang sogol lebih sedikit asapnya dibanding arang biasanya,” ungkap Hendri, salah satu warga Desa Jeketro yang telah mencoba hasil inovasi mahasiswa.

Nailla Rohmatin, mahasiswa Program Studi Teknologi Pangan UNS, menjelaskan bahwa tujuan utama program ini adalah mengurangi limbah pertanian sekaligus memberikan solusi energi alternatif yang terjangkau dan mudah diproduksi masyarakat.

Baca Juga: Workshop Wirausaha Kreatif KKN 55 Unugiri Buka Peluang Usaha Buket di Desa Soko

Senada dengannya, Shakira Maharani dari Program Studi Pendidikan Kimia, yang juga menjadi penanggung jawab program kerja, memaparkan bahwa proses pembuatan arang sogol menggunakan metode pirolisis sederhana. Metode ini tidak membutuhkan peralatan rumit, sehingga masyarakat dapat melakukannya secara mandiri.

“Dengan cara ini, petani tembakau dapat memperoleh nilai tambah dari limbah yang selama ini dianggap tidak berguna,” jelas Shakira.

Dokumentasi saat Pembuatan Arang dari Limbah Bersama Kelompok Masyarakat Desa Jeketro. (doc. KKN 207 UNS)
Dokumentasi saat Pembuatan Arang dari Limbah Bersama Kelompok Masyarakat Desa Jeketro. (doc. KKN 207 UNS)

Kepala Desa Jeketro, Rejeb Sutoyo, turut mengapresiasi kreativitas mahasiswa UNS. Menurutnya, inovasi tersebut tidak hanya bermanfaat dalam menjaga lingkungan, tetapi juga berpotensi menciptakan peluang usaha baru yang bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.

Baca Juga: KKN UNS 117 Renovasi Bak Tampungan Air Greenhouse PKK, Perkuat Produktivitas Selada Hidroponik di Desa Tambakan

Beranggotakan sepuluh mahasiswa, tim KKN UNS 207 berharap program ini menjadi awal dari gerakan pemanfaatan limbah pertanian secara berkelanjutan. Mereka optimistis, langkah ini mampu memperkuat partisipasi masyarakat dalam menjaga kelestarian lingkungan sekaligus mendukung terciptanya energi ramah lingkungan.

Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *