Kedungpomahan Wetan, Krajan.id – Masalah sampah plastik yang kian menumpuk mendorong mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Sebelas Maret (UNS) kelompok 262 menghadirkan inovasi ramah lingkungan di Desa Kedungpomahan Wetan, Kecamatan Kemiri, Kabupaten Purworejo.
Mereka mengubah limbah plastik rumah tangga menjadi paving block, sebuah solusi kreatif yang tidak hanya mengurangi pencemaran, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi warga.
Sampah plastik dikenal sulit terurai secara alami. Di banyak wilayah, plastik masih dibuang sembarangan atau bahkan dibakar, yang justru menimbulkan pencemaran udara dan merusak ekosistem. Menyikapi hal tersebut, mahasiswa UNS memperkenalkan metode pengolahan sederhana namun bermanfaat: menjadikan plastik sebagai bahan utama paving block. Produk ini terbukti kuat, tahan lama, serta memiliki nilai guna tinggi untuk pembangunan jalan, halaman rumah, hingga fasilitas umum.
Kegiatan yang berlangsung pada (12/8/2025) ini diawali dengan sosialisasi kepada masyarakat desa. Para mahasiswa kemudian mengadakan pelatihan teknis pembuatan paving block. Prosesnya meliputi pengumpulan plastik rumah tangga, pencucian agar bebas kotoran, pencacahan menjadi potongan kecil, pelelehan plastik, pencampuran dengan pasir sesuai perbandingan tertentu, hingga pencetakan menggunakan cetakan khusus. Setelah mengeras, terciptalah paving block berkualitas yang siap digunakan.

Program ini membawa manfaat ganda. Dari sisi lingkungan, desa memiliki cara baru dalam mengurangi sampah plastik. Sementara dari sisi sosial-ekonomi, warga memperoleh keterampilan baru yang bisa dikembangkan menjadi usaha kecil.
“Dengan pelatihan ini, masyarakat jadi tahu bahwa sampah tidak hanya untuk dibuang, tapi bisa diolah menjadi produk bermanfaat. Bila dikembangkan, paving block hasil produksi warga bisa dijual atau digunakan dalam pembangunan desa,” tulis mahasiswa KKN UNS 262 dalam rilis yang diberikan.
Kepala Desa Kedungpomahan Wetan turut memberikan apresiasi tinggi terhadap gagasan mahasiswa. Ia menilai, program ini memberikan dampak nyata sekaligus wawasan baru tentang pentingnya pengelolaan sampah.
“Warga jadi tahu bahwa sampah plastik bisa diolah menjadi produk yang berguna. Kami berharap kegiatan ini terus berlanjut meski masa KKN sudah selesai,” ujarnya.

Dengan adanya inovasi ini, Desa Kedungpomahan Wetan diharapkan menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam mengelola sampah plastik secara kreatif, produktif, dan berkelanjutan. Melalui kegiatan KKN, mahasiswa UNS ingin menunjukkan bahwa limbah plastik bukan hanya masalah, melainkan peluang yang dapat meningkatkan kebersihan lingkungan sekaligus kesejahteraan masyarakat desa.
Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.





