Jakarta, Krajan.id – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Yandri Susanto mendorong perbankan nasional untuk lebih aktif memperluas dukungan akses pembiayaan bagi desa. Ajakan itu disampaikan saat menerima pimpinan bank-bank anggota Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) dan Bank Jateng dalam audiensi di ruang kerjanya, Rabu (10/12/2025).
Dalam pertemuan tersebut, Yandri menekankan pentingnya percepatan pengembangan desa melalui dukungan permodalan yang lebih terstruktur. Menurut dia, sejumlah inisiatif desa sudah menunjukkan capaian signifikan, terutama pada sektor ekspor dan pariwisata berbasis desa.
Ia mencontohkan beberapa produk desa yang telah menembus pasar internasional, seperti komoditas dari BUMDesa yang kini diekspor ke Kanada dan China. Produk kerajinan khas daerah, seperti kopi Bajawa dari Ngada serta kendang jembe dari Blitar, juga mulai mendapat permintaan dari luar negeri.
“Potensi desa tidak lagi sekadar wacana. Banyak BUMDesa sudah mampu mengekspor produk mereka,” ujar Yandri dikutip dari website resmi Kementerian Desa Dan Pembangunan Daerah Tertinggal Republik Indonesia.
Pada sektor pariwisata, Desa Kaliwedi di Sragen disebut sebagai contoh bagaimana pengelolaan desa wisata dapat menghasilkan pendapatan signifikan.
“Ada desa wisata yang mampu mengantongi pendapatan hingga Rp1,5 miliar. Ini menunjukkan desa menjadi ruang ekonomi yang terus berkembang,” katanya.
Yandri menilai peluang pasar desa, baik untuk ekspor maupun wisata, masih terbuka luas. Karena itu, ia menekankan perlunya dukungan perbankan dalam bentuk pembinaan usaha, pendampingan, hingga penyediaan modal untuk memperkuat struktur ekonomi desa.
Selain desa ekspor dan desa wisata, Kemendes PDT juga tengah mendorong pengembangan Desa Tematik seperti Desa Ayam Petelur, Desa Ikan Nila, hingga Desa Kentang. Program tersebut diproyeksikan menjadi rantai pasok bahan baku untuk Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
“Kebutuhan bahan baku untuk MBG sangat besar. Desa tematik dapat menjadi pemasok utama sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat desa,” ujar Yandri. Ia menambahkan, perbankan perlu melihat peluang ini sebagai ruang investasi pembangunan jangka panjang.
Dalam kesempatan itu, Yandri juga mengundang Himbara untuk berpartisipasi dalam peringatan Hari Desa 2026 yang akan digelar di Boyolali pada Januari mendatang. Ajang tersebut disebutnya akan menjadi ruang komunikasi dan evaluasi perkembangan desa secara nasional.
Audiensi itu turut dihadiri pimpinan Bank Jateng, Bank Mandiri, Bank Syariah Indonesia (BSI), BNI, dan BRI. Dari internal Kemendes PDTT, hadir Sekjen Taufik Madjid, Dirjen PDP Nugroho Setijo Nagoro, Kepala BPI Mulyadin Malik, serta Kepala BPSDM Agustomi Masik.
Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.





