Menerapkan Teori Sastra Pendekatan Struktural pada Novel Bumi Karya Tere Liye

Penulis Menerapkan Teori Sastra Pendekatan Struktural pada Novel Bumi Karya Tere Liye - Anatasya Yuliyanti
Penulis Menerapkan Teori Sastra Pendekatan Struktural pada Novel Bumi Karya Tere Liye - Anatasya Yuliyanti

Di kalangan pembaca fiksi fantasi remaja, Bumi karya Tere Liye hampir mustahil tidak dikenal. Novel ini menjadi pembuka dari serial panjang yang kini telah mencapai enam belas judul dan menandai awal petualangan Raib, Seli, serta Ali dalam menjelajahi dunia paralel yang sarat keajaiban sekaligus konflik.

Dengan imajinasi yang kuat, Tere Liye mengajak pembaca menyusuri pengalaman supranatural tiga remaja yang secara tak terduga terlibat dalam pertarungan identitas, keberanian, dan pilihan moral. Novel inilah yang dijadikan pijakan untuk menerapkan teori sastra dengan pendekatan struktural.

Bacaan Lainnya

Pendekatan struktural dalam kajian sastra berangkat dari anggapan bahwa karya sastra merupakan sebuah sistem yang utuh. Makna cerita tidak dilihat dari luar teks, melainkan dari keterkaitan unsur-unsur intrinsiknya. Tema, alur, tokoh, latar, sudut pandang, hingga gaya bahasa dipahami sebagai bagian yang saling menopang dan membentuk kesatuan naratif.

Sumber: shofwhere.com
Sumber: shofwhere.com

Melalui pendekatan ini, pembacaan terhadap Bumi difokuskan pada bagaimana struktur cerita disusun secara logis dan efektif untuk menyampaikan gagasan utama. Analisis dilakukan secara deskriptif melalui pembacaan cermat terhadap teks, dengan menelusuri relasi antarelemen yang membangun keseluruhan cerita.

Dari segi tema, Bumi mengusung kisah petualangan di dunia paralel yang berkelindan dengan pencarian jati diri dan ujian moral para tokohnya. Balutan fantasi remaja terasa kuat, tetapi tetap dibingkai dengan nilai-nilai persahabatan, keberanian, dan kesetiaan. Tema ini tidak hadir sebagai tempelan, melainkan menyatu dengan perjalanan tokoh-tokohnya yang terus berkembang seiring konflik yang dihadapi.

Alur cerita disusun secara progresif dengan pola maju. Cerita bergerak dari tahap pengenalan kehidupan Raib di dunia manusia, berlanjut pada munculnya konflik ketika dunia paralel terkuak, hingga mencapai puncak ketegangan dan penyelesaian.

Meski melibatkan perpindahan antar dunia, alur tetap terasa runtut dan mudah diikuti. Struktur alur yang jelas membuat pembaca tidak kehilangan arah, bahkan ketika cerita memasuki wilayah fantasi yang kompleks.

Penokohan menjadi salah satu kekuatan utama novel ini. Raib tampil sebagai tokoh sentral dengan karakter pendiam, berani, dan memiliki naluri kepemimpinan. Sifatnya yang jujur dan setia kawan menjadikannya poros cerita. Seli digambarkan ceria dan polos, namun memiliki kepekaan emosional yang tinggi terhadap lingkungan dan orang-orang di sekitarnya.

Sementara itu, Ali hadir sebagai sosok kontras. Ia cerdas, kritis, kerap bertindak ceroboh, dan sering menjadi pemicu masalah. Meski demikian, rasa ingin tahunya yang besar serta loyalitasnya kepada sahabat membuat karakter ini terasa hidup dan seimbang. Ketiganya saling melengkapi, membentuk dinamika kelompok yang meyakinkan.

Latar dalam Bumi mencakup dunia manusia dan dunia paralel yang dihuni klan Bumi serta klan Bulan. Perpaduan latar realistis dan fantastis ini memperkuat nuansa cerita. Secara waktu, kisah berlangsung pada masa kini, sekitar periode terbitnya novel.

Suasana pun mengalami pergeseran yang signifikan, dari kehidupan remaja yang akrab dan sehari-hari menuju atmosfer misterius, menegangkan, dan penuh imajinasi seiring terbukanya rahasia dunia lain.

Sudut pandang orang pertama tunggal dari perspektif Raib membuat cerita terasa personal. Pembaca diajak menyelami perasaan, ketakutan, dan keberanian tokoh utama secara langsung. Pilihan sudut pandang ini efektif memperkuat keterikatan emosional sekaligus menjaga konsistensi penceritaan.

Dari sisi gaya bahasa, Tere Liye menggunakan bahasa yang ringan dan komunikatif. Deskripsi disampaikan dengan sederhana namun tetap mampu membangun imaji, sementara dialog antar tokoh terasa alami dan mengalir. Gaya ini membuat novel mudah diakses oleh pembaca remaja tanpa kehilangan daya tarik naratifnya.

Novel Bumi menunjukkan struktur intrinsik yang tersusun rapi dan saling mendukung. Pendekatan struktural menegaskan bahwa kekuatan novel ini terletak pada keterpaduan unsur-unsurnya dalam membangun dunia cerita yang imajinatif sekaligus koheren.

Sebagai karya sastra populer, Bumi berhasil menghadirkan petualangan fantasi yang tidak hanya menghibur, tetapi juga menawarkan nilai reflektif. Novel ini layak direkomendasikan bagi pembaca yang gemar kisah petualangan fantasi dan ingin menjelajahinya dalam bentuk bacaan.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *