Desa Cinandang, Krajan.id – Kesadaran kesehatan remaja menjadi salah satu elemen krusial dalam membangun sumber daya manusia yang unggul dan berdaya saing. Di tengah berbagai tantangan kesehatan yang kerap mengintai generasi muda seperti anemia, stunting, kekurangan energi kronis (KEK), hingga obesitas, diperlukan inisiatif berkelanjutan yang mampu menjawab kebutuhan remaja akan edukasi dan pelayanan kesehatan yang tepat sasaran.
Salah satu wujud nyata dari upaya tersebut tampak dalam kegiatan yang diinisiasi oleh tim BBK 6 Universitas Airlangga (UNAIR). Mereka hadir di Desa Cinandang, Kecamatan Dawarblandong, Kabupaten Mojokerto, untuk mengaktifkan kembali Posyandu Remaja yang telah vakum selama lebih dari satu tahun.
Ketua Polindes Desa Cinandang, Siti Istiyah, membenarkan bahwa kegiatan Posyandu Remaja sebelumnya sempat berhenti karena minimnya partisipasi. “Pada tahun-tahun sebelumnya kami pernah menjalankan Posyandu Remaja, tetapi sudah lebih dari satu tahun vakum karena kurangnya partisipasi,” jelasnya.
Kegiatan kebangkitan Posyandu Remaja ini dilaksanakan pada Sabtu, (12/7/2025) di Balai Desa Cinandang. Dengan melibatkan puluhan remaja dari berbagai dusun, kegiatan dimulai dengan pemeriksaan kesehatan dasar seperti pengukuran tekanan darah, berat badan, lingkar lengan atas (LILA) bagi remaja putri, hingga tes gula darah sewaktu. Langkah ini bertujuan untuk memberikan gambaran awal mengenai kondisi kesehatan peserta.

Setelah pemeriksaan, para remaja mengikuti sesi edukasi interaktif yang membahas dua tema utama: Permasalahan Gizi pada Remaja dan Pengenalan HIV serta Infeksi Menular Seksual (IMS). Penyampaian materi menggunakan bahasa yang ringan, dibantu dengan visual menarik dan pendekatan komunikatif agar lebih mudah dipahami oleh peserta.
Baca Juga: Mahasiswa BBK 6 UNAIR Dorong Transformasi Digital UMKM Desa Dolopo melalui Program “UMKM Go Digital”
Menariknya, kegiatan ini ditutup dengan kuis berhadiah yang dirancang untuk mengukur pemahaman peserta. Hasilnya menunjukkan bahwa sekitar 90% peserta mampu menjawab pertanyaan dengan benar.
Hal ini menjadi indikasi kuat bahwa remaja sebenarnya memiliki antusiasme tinggi terhadap isu kesehatan, hanya saja belum memiliki wadah yang sesuai untuk menyalurkan minat tersebut.
“Melalui kegiatan ini, kami berharap Posyandu Remaja di Desa Cinandang dapat kembali aktif secara rutin dan menjadi ruang aman bagi remaja untuk berkonsultasi dan belajar tentang kesehatan,” ujar Fenty, Ketua Pelaksana kegiatan dari BBK 6 UNAIR.
Ia juga mengapresiasi peran serta kader desa, kolaborasi antar pihak, dan keterlibatan masyarakat yang menjadi kunci keberhasilan program.
Baca Juga: Mahasiswa UNAIR Ajak Ibu-Ibu Desa Penanggungan Cegah Stunting Lewat Edukasi Menu Sehat
Kegiatan ini menjadi bukti bahwa dengan pendekatan yang tepat, sinergi antara akademisi dan masyarakat desa dapat menghasilkan dampak positif yang berkelanjutan. Ke depan, Posyandu Remaja diharapkan tidak hanya menjadi tempat pelayanan kesehatan semata, namun juga pusat edukasi dan pengembangan diri bagi generasi muda.

Dengan demikian, Desa Cinandang telah mengambil langkah penting menuju pembentukan generasi remaja yang sehat, cerdas, dan berdaya saing tinggi yang merupakan pondasi penting bagi masa depan bangsa.
Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.





