Optimalisasi Data Kependudukan, Mahasiswa KKN UMBY Bantu Pendataan Digital di Dusun Temuwuh

Mahasiswa KKN UMBY Kelompok 15 saat membantu pendataan penduduk di dusun temuwuh. (doc. KKN UMBY Kelompok 15)
Mahasiswa KKN UMBY Kelompok 15 saat membantu pendataan penduduk di dusun temuwuh. (doc. KKN UMBY Kelompok 15)

Bantul, Krajan.id Kelompok 15 Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) melakukan terobosan dalam pendataan kependudukan di Dusun Temuwuh, Desa Temuwuh, Kecamatan Dlingo, Kabupaten Bantul. Selama sepekan, sejak 28 Juli hingga 3 Agustus 2025, mereka mendata Kartu Keluarga (KK) dan Kartu Tanda Penduduk (KTP) warga untuk memperbarui serta mengoptimalkan basis data desa.

Program ini bertujuan menghasilkan data kependudukan yang akurat, terkini, dan mudah diakses secara digital. Menurut Syauqi, salah satu anggota kelompok, pendataan digital ini dapat membantu pemerintah desa merencanakan pembangunan yang lebih tepat sasaran.

Bacaan Lainnya

“Dengan data yang valid, kebijakan pemerintah bisa diarahkan sesuai kebutuhan masyarakat,” ujarnya.

Kegiatan melibatkan seluruh anggota kelompok KKN 15 yang terdiri dari sepuluh mahasiswa: Syauqi, Rudi, Adyo, Eka, Dina, Zahra, Vinka, Yose, Laila, dan Candra. Mereka bekerja sama dengan Kepala Dusun Temuwuh dan ketua RT setempat. Proses dimulai dari RT 4, dilanjutkan RT 7, dan terakhir RT 3, sesuai arahan kepala dusun.

Kepala Dusun Temuwuh mengapresiasi program ini karena mempermudah pengelolaan data. “Dengan scan KTP dan KK, datanya jelas dan mudah di-update. Tidak seperti fotokopi yang kadang buram,” jelasnya. Ia menambahkan, metode digital ini menghemat waktu dan tenaga perangkat desa.

Sebelum terjun ke lapangan, tim KKN berkoordinasi dengan ketua RT agar warga menyiapkan dokumen KK dan KTP. Langkah ini membuat proses door to door berjalan lancar. Data yang terkumpul kemudian diunggah ke Google Drive khusus, sehingga Kepala Dusun dan ketua RT dapat mengaksesnya kapan saja. Rencananya, akan dibuat akun resmi untuk pengelolaan data kependudukan Dusun Temuwuh.

Dalam pendataan, tim berhasil mencatat total 133 KK dari tiga RT: RT 3 (48 KK), RT 4 (45 KK), dan RT 7 (40 KK). Pemilihan tiga RT ini dilakukan karena keterbatasan waktu KKN yang hanya berlangsung satu bulan, sementara Dusun Temuwuh memiliki sembilan RT dengan lokasi yang berjauhan.

Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) kelompok 15 menegaskan bahwa program ini bersifat berkelanjutan.

“Tidak perlu menuntaskan semua RT sekaligus. Yang penting format awal sudah dibuat digital, sehingga bisa dilanjutkan perangkat desa atau KKN berikutnya,” jelasnya.

Baca Juga: Mahasiswa UNISRI Kenalkan “Ular Tangga Pancasila” Spesial Kemerdekaan di SDN 02 Sorogaten

Selain tujuan administratif, kegiatan ini juga menjadi sarana mempererat hubungan antara mahasiswa KKN dan warga. Respon masyarakat dinilai positif. Warga menyambut ramah ketika tim datang ke rumah untuk melakukan pemindaian dokumen. Pendekatan personal ini membuat warga merasa dihargai.

Beberapa warga bahkan menyatakan bahwa metode ini jauh lebih praktis dibandingkan pendataan fisik sebelumnya. Mereka menilai, jika sewaktu-waktu ada kehilangan dokumen, pemisahan KK, atau pembaruan data, prosesnya akan lebih cepat karena semua sudah tersimpan secara digital.

Ada pula warga yang mengira program ini sepenuhnya dari perangkat desa. Tim KKN pun menjelaskan bahwa mereka hadir sebagai mitra yang membantu menghadirkan solusi teknologi untuk mengatasi keterbatasan pendataan manual.

Melalui program ini, kelompok 15 KKN UMBY berharap sistem pendataan digital dapat terus digunakan dan dikembangkan. Harapannya, ke depan seluruh RT di Dusun Temuwuh bisa masuk dalam database digital, sehingga pelayanan publik semakin efisien.

Pendekatan berbasis teknologi ini menjadi salah satu contoh bagaimana mahasiswa dapat berkontribusi langsung pada peningkatan tata kelola desa. Program ini membuktikan bahwa inovasi sederhana seperti digitalisasi data kependudukan bisa membawa manfaat besar, tidak hanya bagi pemerintah desa, tetapi juga bagi warga secara langsung.

Dengan data yang terintegrasi, pemerintah desa dapat memantau perkembangan jumlah penduduk, merencanakan program sosial, dan mengidentifikasi kebutuhan masyarakat dengan lebih tepat. Hal ini sejalan dengan semangat pengabdian mahasiswa KKN untuk memberikan dampak nyata bagi desa tempat mereka mengabdi.

Baca Juga: KKN Pintar Unugiri Dorong Kemandirian Ekonomi Desa Soko Lewat Sosialisasi Koperasi Desa Merah Putih

“Meski waktu KKN kami terbatas, kami ingin meninggalkan warisan berupa sistem pendataan yang bisa dipakai terus-menerus,” ujar Dina, salah satu anggota tim.

Ia menambahkan, dokumentasi digital juga mengurangi risiko kehilangan data akibat bencana atau kerusakan fisik dokumen.

Kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa KKN UMBY ini menjadi bukti bahwa kolaborasi antara perguruan tinggi dan pemerintah desa dapat menghadirkan perubahan positif. Dengan memanfaatkan teknologi sederhana seperti scanner dan penyimpanan berbasis cloud, desa-desa di pelosok pun bisa memiliki data kependudukan yang akurat dan aman.

Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *