Pembelajaran Berdampak di Sanggar Pasinaon Pelangi: Inovasi Media Edukatif yang Hidupkan Semangat Belajar Anak

Foto bersama mahasiswa Magang Sanggar Pasinaon Pelangi UNS dengan anak-anak Sanggar Pasinaon Pelangi, Mojosongo, Surakarta. (doc. Tim Magang Sanggar Pasinaon Pelangi UNS)
Foto bersama mahasiswa Magang Sanggar Pasinaon Pelangi UNS dengan anak-anak Sanggar Pasinaon Pelangi, Mojosongo, Surakarta. (doc. Tim Magang Sanggar Pasinaon Pelangi UNS)

Mojosongo, Krajan.id – Tim Magang Program Studi Pendidikan Bahasa Jawa Universitas Sebelas Maret (UNS) tahun 2025 menunjukkan bahwa pembelajaran tak selalu harus kaku dan membosankan. Lewat program bertajuk PEKA (Pembelajaran dengan media Edukatif dan Kreatif), mereka berhasil menumbuhkan semangat belajar anak-anak di Sanggar Pasinaon Pelangi, Mojosongo, Surakarta. Program ini menjadi bagian dari Skema Hibah Pembelajaran Berdampak yang berlangsung sejak Agustus 2025 hingga Januari 2026.

Antusias anak-anak Sanggar Pasinaon Pelangi dalam mengikuti program PEKA materi Aksara Jawa. (doc. Tim Magang Sanggar Pasinaon Pelangi UNS)
Antusias anak-anak Sanggar Pasinaon Pelangi dalam mengikuti program PEKA materi Aksara Jawa. (doc. Tim Magang Sanggar Pasinaon Pelangi UNS)

Tujuan utama program ini sederhana namun bermakna: menghadirkan pembelajaran yang menyenangkan, interaktif, dan relevan dengan kehidupan anak-anak. Kegiatan dilakukan melalui sesi belajar bersama (les) untuk siswa dari jenjang TK hingga kelas VII SMP. Setiap pertemuan dirancang agar anak-anak bisa belajar secara aktif dengan menggunakan media kreatif dan praktik langsung.

Bacaan Lainnya

“Kami ingin menciptakan suasana belajar yang tidak hanya berfokus pada teori, tetapi juga melibatkan anak-anak secara aktif agar mereka lebih semangat dan mudah memahami materi,” ujar Muhni Satriya, koordinator tim magang.

Antusias anak-anak Sanggar Pasinaon Pelangi dalam mengikuti program PEKA materi Crita Dongeng. (doc. Tim Magang Sanggar Pasinaon Pelangi UNS)
Antusias anak-anak Sanggar Pasinaon Pelangi dalam mengikuti program PEKA materi Crita Dongeng. (doc. Tim Magang Sanggar Pasinaon Pelangi UNS)

Tim magang menghadirkan beragam inovasi media edukatif yang menarik perhatian peserta. Salah satunya wayang kertas dan flashcard aksara Jawa, yang terbukti efektif menumbuhkan minat anak-anak dalam belajar bahasa Jawa, terutama dalam mengenal dan menulis aksara. Pendekatan visual dan interaktif itu membuat proses belajar terasa seperti bermain, bukan sekadar menghafal.

Tak berhenti di aspek kognitif, tim juga mendorong kreativitas anak lewat kegiatan prakarya, seperti membuat tempat pensil dari stik es krim. Aktivitas ini tak hanya mengasah keterampilan motorik halus, tapi juga menanamkan nilai gotong royong dan kepedulian lingkungan melalui pemanfaatan bahan bekas.

Foto bersama mahasiswa Magang Sanggar Pasinaon Pelangi UNS dengan anak-anak Sanggar Pasinaon Pelangi, Mojosongo, Surakarta dalam kegiatan membuat prakarya. (doc. Tim Magang Sanggar Pasinaon Pelangi UNS)
Foto bersama mahasiswa Magang Sanggar Pasinaon Pelangi UNS dengan anak-anak Sanggar Pasinaon Pelangi, Mojosongo, Surakarta dalam kegiatan membuat prakarya. (doc. Tim Magang Sanggar Pasinaon Pelangi UNS)

Salah satu peserta, Naya, siswi kelas 5 SD, mengaku senang mengikuti kegiatan tersebut. “Belajarnya sambil main, jadi enggak bosan. Aku jadi bisa nulis aksara Jawa,” tuturnya riang.

Program PEKA di Sanggar Pasinaon Pelangi menjadi contoh nyata bagaimana pendekatan edukatif dan kreatif mampu menciptakan pengalaman belajar yang bermakna. Inovasi ini diharapkan dapat terus dikembangkan agar semakin banyak anak-anak di Surakarta dan sekitarnya yang merasakan manfaat pembelajaran berdampak seperti ini.

Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *