Pemisahan Anggaran UMKM dan Keluarga, KKN UMBY Edukasi Ibu PKK di Sungapan

Mahasiswa KKN Kelompok 81 Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) berfoto bersama ibu-ibu PKK Dusun Sungapan, Kelurahan Sriharjo, Kapanewon Imogiri, Bantul, usai kegiatan edukasi bertema “Pentingnya Pemisahan Anggaran UMKM dan Anggaran Keluarga” yang digelar di rumah Kepala Dusun setempat, Minggu (27/7/2025). (doc. KKN 81 UMBY)
Mahasiswa KKN Kelompok 81 Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) berfoto bersama ibu-ibu PKK Dusun Sungapan, Kelurahan Sriharjo, Kapanewon Imogiri, Bantul, usai kegiatan edukasi bertema “Pentingnya Pemisahan Anggaran UMKM dan Anggaran Keluarga” yang digelar di rumah Kepala Dusun setempat, Minggu (27/7/2025). (doc. KKN 81 UMBY)

Bantul, Krajan.id – Kelompok 81 Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) melaksanakan program edukasi bertema “Pentingnya Pemisahan Anggaran UMKM dan Anggaran Keluarga” bagi ibu-ibu PKK di Dusun Sungapan, Kelurahan Sriharjo, Kapanewon Imogiri, Kabupaten Bantul.

Kegiatan yang digelar di rumah Kepala Dusun Sungapan ini dihadiri sekitar 30 peserta dan bertujuan membantu pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) mengelola keuangan secara lebih teratur, sehingga modal usaha dan kebutuhan rumah tangga tidak saling bercampur.

Bacaan Lainnya

Program ini berangkat dari hasil survei dan observasi yang dilakukan mahasiswa KKN selama satu minggu sebelum kegiatan. Dari temuan tersebut, banyak pelaku UMKM di Sungapan belum memisahkan pencatatan keuangan antara modal usaha dan pengeluaran keluarga.

Kondisi ini menyebabkan arus kas usaha sulit dipantau dan keuntungan sering terpakai untuk kebutuhan sehari-hari tanpa perencanaan yang jelas. Fenomena tersebut terutama terlihat pada UMKM skala rumah tangga seperti usaha kuliner dan warung kelontong.

Kegiatan yang dilaksanakan pada Minggu, (27/7/2025) ini memberikan materi tentang pembukuan sederhana, tips memisahkan rekening usaha dan pribadi, serta strategi mengalokasikan keuntungan agar usaha tetap berkembang tanpa mengganggu kebutuhan keluarga. Materi disampaikan secara interaktif dengan metode presentasi, diskusi, dan simulasi pencatatan keuangan.

Ketua Kelompok 81 KKN UMBY, Moch Dharmawan Praditya Simatupang, menjelaskan bahwa edukasi ini penting untuk mencegah percampuran dana yang bisa menghambat perkembangan usaha.

“Berdasarkan survei, banyak pelaku UMKM masih mencampur modal usaha dengan pengeluaran rumah tangga. Kami berharap edukasi ini dapat membantu ibu-ibu PKK mengatur keuangan secara rapi, sehingga usaha berjalan lancar dan kebutuhan rumah tangga tetap terpenuhi,” ujarnya.

Mahasiswa KKN Kelompok 81 Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) berfoto bersama perwakilan ibu-ibu PKK Dusun Sungapan, Kelurahan Sriharjo, Kapanewon Imogiri, Bantul, sambil menampilkan materi presentasi bertema “Pentingnya Pemisahan Anggaran UMKM dan Anggaran Keluarga” pada kegiatan edukasi yang digelar, Minggu (27/7/2025). (doc. KKN 81 UMBY)
Mahasiswa KKN Kelompok 81 Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) berfoto bersama perwakilan ibu-ibu PKK Dusun Sungapan, Kelurahan Sriharjo, Kapanewon Imogiri, Bantul, sambil menampilkan materi presentasi bertema “Pentingnya Pemisahan Anggaran UMKM dan Anggaran Keluarga” pada kegiatan edukasi yang digelar, Minggu (27/7/2025). (doc. KKN 81 UMBY)

Selain manajemen keuangan, tim KKN juga memberikan materi mengenai digital marketing untuk UMKM. Peserta diajak mengenal strategi memanfaatkan media sosial, membuat konten produk yang menarik, dan menggunakan marketplace online untuk memperluas pasar. Pendekatan ini diharapkan dapat meningkatkan visibilitas produk dan daya saing di era digital.

Baca Juga: Tim Magang Kependidikan Universitas Tidar Gelar Lokakarya Puisi di MTsN 1 Kota Magelang

Sesi diskusi menjadi bagian yang paling diminati. Peserta diberi kesempatan mempraktikkan pemisahan anggaran melalui studi kasus yang umum terjadi di rumah tangga pelaku UMKM. Beberapa peserta berbagi pengalaman menghadapi tantangan, seperti kebutuhan mendadak atau penurunan penjualan. Interaksi ini membuat suasana pelatihan terasa hidup dan relevan dengan kondisi lapangan.

Salah satu peserta, Ibu Suwarni, mengaku mendapatkan manfaat besar dari kegiatan ini. “Selama ini saya sering bingung karena uang usaha bercampur dengan uang belanja rumah. Setelah ikut pelatihan ini, saya tahu cara memisahkan anggaran dan menyiapkan tabungan khusus untuk usaha,” tuturnya.

Untuk memudahkan penerapan materi, tim KKN membagikan template pembukuan sederhana yang dapat digunakan peserta sehari-hari. Dukungan dari kepala dusun dan pengurus PKK juga membuat kegiatan berjalan lancar. Kehadiran mereka turut memotivasi peserta untuk menerapkan ilmu yang didapatkan secara konsisten.

Baca Juga: Efektivitas Rumah Burung Hantu (Rubuha) Kendalikan Hama Tikus di Sawah Desa Klempun

Pendampingan ini diharapkan menjadi langkah awal membentuk kebiasaan disiplin dalam pencatatan keuangan. Selain itu, pemanfaatan strategi pemasaran digital yang tepat dapat membuka peluang pasar baru dan meningkatkan pendapatan UMKM di Dusun Sungapan secara berkelanjutan.

Program edukasi ini menunjukkan bahwa kolaborasi antara mahasiswa, pemerintah desa, dan masyarakat mampu memberikan dampak nyata bagi perekonomian lokal. Mahasiswa dapat mengaplikasikan ilmu dari bangku kuliah untuk membantu masyarakat, sementara pelaku UMKM mendapatkan bekal pengetahuan yang relevan dengan kebutuhan usaha mereka.

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan pelaku UMKM di Dusun Sungapan dapat tumbuh lebih sehat secara finansial, sekaligus meningkatkan kesejahteraan keluarga. Semangat kewirausahaan lokal pun diharapkan semakin kuat untuk menghadapi tantangan ekonomi di masa depan.

Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *